19

918 117 30
                                        

Tidak ada jawaban, Seokjin mendongakkan kepalanya, ternyata kedua mata Jungkook terpejam.

"Dasar bayi, cepat sekali tidurnya," gumam Seokjin, ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.

"Selamat tidur sayangnya Hyungie, selamat malam, tidur yang nyenyak, mimpi indah," ucap Seokjin, ia menyamankan posisi kepalanya di dada Jungkook, dan tak lama kemudian ia pun ikut terlelap.



*****



"Apa lukanya sudah sembuh Hyung?" tanya Jungkook, ia keluar dari kamarnya dengan penampilan rapi, lengkap dengan seragamnya.

"Tidak se-cepat itu Kookie, ini baru semalam lukanya," jawab Seokjin yang sedang sibuk memasak.

"Benarkah?" Jungkook menarik wajah Seokjin agar menghadap padanya.

"Jangan mengganggu Hyungie, nanti masakannya jadi tidak enak karenamu."

"Baiklah, Kookie tunggu di meja makan ya Hyungie, semangat memasaknya!"

Seokjin tersenyum, "Beri Hyungie ciuman agar semangat."

"Huh?"

"Cium pipi Hyungie, Kookie."

"Ci-cium?"

"Iya, kenapa? Apa kamu tidak mau?"

"Bukan seperti itu, tapi...umm..."

"Kamu harus biasakan cium Hyungie mulai sekarang."

"Uhh...umm..."

"Ayo sayang, nanti Hyungie tidak semangat memasaknya."

Jungkook mendekat pada Seokjin, dengan ragu ia mendekatkan bibirnya pada wajah Seokjin. Setelah hampir menempel, Seokjin dengan sengaja menolehkan kepalanya, hingga Jungkook mencium bibirnya, bukan pipinya.

Chup

"Ih, Hyungie~" rengek Jungkook, ia mengusapi bibirnya sendiri.

Seokjin terkekeh, "Apa kamu lupa? Semalam kita bahkan sudah bertukar air liur."

Seketika kedua pipi Jungkook memerah, otaknya memutar memori semalam, saat Seokjin mencium bibirnya dengan rakus.

"I-itu kan Hyungie yang melakukannya," Jungkook menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang terasa semakin memanas.

Seokjin meninggalkan kegiatannya, ia langsung mengangkat tubuh Jungkook begitu saja, menggendongnya ala koala. Jungkook terkejut tentunya, namun dengan alami kedua lengannya melingkar di leher Seokjin agar tidak terjatuh.

"Hyungie-hmp," ucapan Jungkook terpotong karena tiba tiba Seokjin mencium bibirnya.

Seokjin melangkah mendekati meja makan dengan bibir yang terus mencium bibir Jungkook, dan Jungkook pun tentunya membalasnya sebisanya, mengikuti nalurinya.

Sampailah di meja makan, Seokjin menurunkan Jungkook di kursi dengan posisi menghadap samping, tanpa melepas ciumannya. Tangan kirinya menyangga tubuhnya yang membungkuk di tepi meja makan, sementara tangan kanannya di sandaran kursi yang di tempati Jungkook.

"H-Hyungie..." ucap Jungkook setelah ciuman itu terlepas, kedua pipinya merah, bibirnya yang basah karena ciuman Seokjin itu mengkilap.

"Kookie, kamu benar benar membuat Hyungie gila," bisik Seokjin.

"U-uh? M-maksudnya?"

Seokjin tersenyum.

Chup

Ia mengecup kening Jungkook, "Tunggu disini ya, nanti Hyungie siapkan sarapannya," ucapnya sambil tersenyum.

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

(Sugar) BABY [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang