CHAPTER 20

271 30 17
                                    

Baili Dongjun tengah duduk setengah berbaring di atas ranjang, wajahnya masih terlihat agak pucat. Dua hari sudah setelah kejadian penculikan yang dilakukan oleh Yi Wenjun, dan drama menghebohkan yang di sebabkan oleh Xiao Ruofeng yang mengamuk di kerajaan, hari ini mereka masih di Tianqi dan Tianqi sudah terlihat tenang.

Sikong Changfeng berjalan masuk kedalam kamar sambil membawa nampan berisi obat-obatan.

"Dongjun, apakah perutmu masih sakit?" Tanyanya

Baili Dongjun mengangguk pelan "Sedikit"

Sikong Changfeng meletakkan nampan yang berada di tangannya di atas meja dan duduk di depan Baili Dongjun.

"Sini aku mau lihat"

Sikong Changfeng membuka baju Baili Dongjun, tepat di perutnya, ada memar yang sudah menghitam.

"Sudah dua hari memarnya jangankan hilang, pudar saja belum"

"Sudahlah Changfeng, nanti juga hilang sendiri"

"Akan ku oleskan salep lagi ya"

Baili Dongjun mengangguk sembari tersenyum kecil pada Sikong Changfeng

Ketika jari Sikong Changfeng menyentuh perutnya, disaat itulah dia meringis kesakitan.

"Apakah sakit sekali Dongjun?"

Dongjun mengigit bibirnya, tidak berani menjawab pertanyaan Sikong Changfeng.

"Bagaimana aku bisa memberikan obat yang maksimal kalau kau saja tidak mau jujur padaku" dia berkata lirih

Baili Dongjun menarik tangan Sikong Changfeng dan mencium buku-buku jarinya "Kalau Fuqi yang mengobati pasti tidak akan sakit lagi"

Sikong Changfeng mendekatkan tubuhnya pada Baili Dongjun.

"Mau buat anak?" Tanya Baili Dongjun

Sikong Changfeng tersenyum, tiba-tiba dia menyentil dahi Baili Dongjun.

"Aiyoh sakit!" Dia merengek

"Perutmu sakit, kalau kita macam-macam apa tidak tertekan perutmu itu hah?"

Baili Dongjun menarik sudut bibirnya ke bawah "Tapi kenapa harus di marahi" dia mulai menangis manja

"Eeeh manja sekali anak ini"
Sikong Changfeng menarik dirinya dan memeluk erat Baili Dongjun, berusaha untuk tidak menyenggol perutnya yang terluka.

Tiba-tiba seorang pelayan mengetuk pintu.

"Masuk" Pinta Sikong Changfeng

"Ada apa?" Tanya Baili Dongjun

"Raja Langya datang untuk berkunjung, Tuan Muda"

"Fengqi? Oh ya sudah sebentar aku berpakaian terlebih dahulu"

Mendengar siapa yang datang membuat Sikong Changfeng tertegun.

"Changfeng bisa tidak bantu aku berpakaian?"

"Ah- sebentar" Sikong Changfeng membantu Baili Dongjun untuk mengikatkan tali hanfu nya

"Jangan terlalu kencang Changfeng"

"Iya... Sudah" Sikong Changfeng mengecup mesra pipi Baili Dongjun "Ayo aku bantu berjalan"

Baili Dongjun mengangguk, dan dengan senang hati dia melingkarkan tangannya pada lengan Sikong Changfeng.

  Ketika mereka keluar, Xiao Ruofeng tengah meletakkan banyak hadiah di atas kursi kayu yang berada di taman depan.

"Fengqi!" Baili Dongjun memanggil

HIS SHATTERED HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang