Sepanjang perjalanan, Xiao Ruofeng tidak berhenti menatap wajah Baili Dongjun. Kesedihan terpancar dari kedua matanya yang biasa menatap semua orang dengan tatapan lembut dan hangat. Tapi bibirnya melengkungkan senyuman.
Di sisi lain, Baili Dongjun terlihat tidak peduli. Dia terus melihat keluar jendela, tidak sabar ingin cepat-cepat bertemu Sikong Changfeng.
Sikong Changfeng sedang mondar-mandir di depan rumah, raut wajahnya terlihat sangat cemas.
Melihat kereta kuda kerajaan yang datang membuat dia semakin cemas lagi.
"Changfeng!" Baili Dongjun melompat keluar dari dalam kereta kuda itu.
Kekhawatiran yang tergambar di wajahnya seketika berubah menjadi kelegaan ketika melihat Baili Dongjun.
Baili Dongjun berlari menuju Sikong Changfeng. Dia langsung memeluk erat dirinya.
"Kau kemana! Lelah aku mencarimu seharian!"
Baili Dongjun tertawa "heheheh maaf..."
Tidak lama Xiao Ruofeng berjalan keluar dari dalam kereta yang sama dengan Baili Dongjun. Melihat kedekatan Baili Dongjun dan Sikong Changfeng memang membuat hatinya sangat sakit, namun dia tetap memasang wajah datar dan senyuman hangat.
Ketika melihat Xiao Ruofeng, Sikong Changfeng langsung menarik Baili Dongjun untuk berdiri di belakang dirinya. Sikong Changfeng menutupi seluruh tubuh Baili Dongjun yang memang lebih pendek darinya.
"Apakah Baili Dongjun menyinggung yang mulia raja Langya, sampai-sampai yang mulia membawa dirinya pergi tanpa izin dariku?" Nada suara Sikong Changfeng berubah menjandi sangan defensif.
"Jika kita berbicara soal izin, secara hukum dia masih tunanganku. Jadi aku masih berhak atas dirinya. Tapi disini aku bukan untuk memamerkan otoritas ku sebagai raja yang memimpin wilayah dan seorang pangeran dinasti yang berkuasa"
Dari mulutnya dia mengatakan kalau dirinya tidak ingin pamer, tapi jauh di dalam hatinya dia memang ingin memamerkan statusnya pada Sikong Changfeng yang jauh di bawahnya.
"Aku kesini ingin meminta maaf karena kelancanganku membawa TUNANGANKU pergi. Setelah kami berbicara, aku sadar sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Aku kesini untuk meminta maaf karena telah mengganggu kalian, kalian tenang saja. Aku tidak akan membocorkan tentang keberadaan Baili Dongjun kepada para prajurit yang sedang ditugaskan untuk mencarinya. Kalian bisa berbahagia disini, aku tidak akan menggangu lagi" Xiao Ruofeng membungkukkan tubuhnya memberi salam hormat kepada Sikong Changfeng dimana itu sangat dilarang bagi seorang pangeran dinasti melakukan itu kepada orang yang lebih rendah derajatnya dari dirinya.
Setelah itu dia berjalan pergi kembali kedalam kereta dan mulai menjauh dari Baili Dongjun dan Sikong Changfeng.
"Yang Mulia, kenapa anda melakukan itu?" Tanya Xiaoying yang sedang duduk dengan santai di di bagian depan kereta.
"Xiaoying, peringkat tertinggi dalam mencintai seseorang bukan ketika kau berhasil memilikinya, namun ketika kau berhasil merelakannya untuk bersama orang lain asalkan dia bahagia" Jawab Xiao Ruofeng.
"Jadi sekarang kita mau apa, yang mulia?"
"Kembali ke ibu kota, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan"
Ketika Xiao Ruofeng sudah semakin menjauh, Sikong Changfeng langsung memeriksa keadaan Baili Dongjun.
"Kau tidak apa-apa?!" Tanyanya, ada kepanikan dan kekhawatiran didalam suara itu.
Matanya membelalak kaget ketika melihat telapak tangan Baili Dongjun yang diperban.
"Tanganmu kenapa, apakah dia yang melakukannya?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
HIS SHATTERED HEART
FanficBaili Dongjun hancur, benar-benar hancur ketika dirinya dipaksa untuk berpisah dengan Ye Dingzhi, cinta pertamanya dan di jodohkan oleh Xiao Ruofeng. memutuskan untuk kabur dari rumah untuk membuka rumah arak, dan disaat itulah dia bertemu dengan Si...