CHAPTER 17

368 37 12
                                    

  Seperti biasa, Xiao Ruofeng akan berada di taman kecil di depan kamarnya untuk merawat tanaman mawar putih miliknya. Dengan lemah lembut dan penuh perhatian dia merawat pohon mawar itu seorang diri.

Ketika sedang menyirami salah satu pot miliknya, dia menyadari sesuatu.

"Hei kau kenapa layu? Tolong jangan layu. Ayo bertahanlah dan temani aku disini. Sudah cukup satu mawar putihku meninggalkan ku, kau jangan pergi juga"

Dia menyiramkan air kedalam pot mawar putih itu.

"Fengqi"

Mendengar suara familiar memanggil dirinya, membuat Xiao Ruofeng terpaku, dia menjatuhkan teko air di tangannya dan dengan cepat menoleh ke belakang.

"B-Baili D-Dong-Dongjun?" Dia berkata tidak percaya

Baili Dongjun tersenyum padanya

"K-kenapa kau datang tidak bilang-bilang?"

"Oh sengaja ingin memberikan kejutan padamu"

Mendengar jawaban Baili Dongjun membuat hati Xiao Ruofeng sangat senang, dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya ketika melihat Baili Dongjun.

"Dongba kau merubah gaya rambutmu?"

"Oh- iya. Changfeng yang menata ini untukku"

Mendengar Baili Dongjun menyebut Sikong Changfeng langsung membuat Xiao Ruofeng tersadar kembali dari imajinasinya "Dimana dia sekarang?" Tanyanya

"Dia sedang bersama Lei-er"

"Aaah... Eh omong-omong kau terlihat cantik- RAMBUTMU TERLIHAT CANTIK!" Xiao Ruofeng berkata dengan panik

Benar kata orang-orang, sedewasa dan sepintar apapun dirimu, kau akan bertingkah seperti orang bodoh di depan orang yang kau suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar kata orang-orang, sedewasa dan sepintar apapun dirimu, kau akan bertingkah seperti orang bodoh di depan orang yang kau suka. Dan sekarang Xiao Ruofeng merasakan itu. Dia bertingkah seperti sapi tolol di depan Baili Dongjun.

"Uhuk... Uhuk... Uhuk..." Xiao Ruofeng mulai terbatuk

"Fengqi, kau kenapa? Batukmu terlihat cukup parah"

Xiao Ruofeng tersenyum "Hanya flu biasa, musim hujan mulai datang"

"Kau harus banyak minum teh hangat dan air putih"

"Terima kasih Dongjun sudah memperhatikan ku"

Baili Dongjun mengangguk, perhatian nya berpindah pada taman kecil yang di penuhi oleh banyak pohon bunga mawar putih.

"Mawar putih!" Dia berlari kecil mendekati pot bunga mawar itu.

"Kau suka mawar putih kan?"

Baili Dongjun mengangguk "apakah kau yang merawat semua ini sendirian?"

"Iya. Aku yang dengan khusus merawat bunga-bunga ini" dia menjawab dengan bangga

Baili Dongjun terlihat takjub dengan tanaman mawar putih yang sangat banyak dan segar di depannya.

HIS SHATTERED HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang