Baili Dongjun membuat penghormatan kecil-kecilan bersama Situ Xue.
"Kami tidak di izinkan untuk masuk ke dalam istana. Jadi aku membuat penghormatan terakhir disini" Ucap Baili Dongjun
"..." Situ Xue tidak menjawab, dia hanya menatap dalam Baili Dongjun.
"Situ Guniang?"
Situ Xue tersenyum pahit "Aku memang tidak akan pernah bisa mengalahkan mu"
"Maaf?"
"Ruofeng. Pertama kali aku jatuh cinta padanya karena aku melihat pedangnya yang sangat cantik. Dia memiliki temperamen yang lembut, bijak, dan penyabar. Dia selalu menjadi suami yang baik dan ayah yang bertanggung jawab. Tapi aku tau hati nya sudah ada yang mengambil...." Situ Xue menghela nafas "Ku kira dengan memiliki anak, aku akan bisa mengambil hatinya, tapi tidak. Tadi nya aku membencimu, di dalam hati selalu bertanya-tanya seperti apa Baili Dongjun yang mencuri hati suamiku, sampai saat aku melihat wajahmu disaat itu lah aku tersadar, aku bukanlah lawanmu", Situ Xue menatap nisan penghormatan Xiao Ruofeng "selama bertahun-tahun dia di racun perlahan dengan racun dingin oleh saudara-saudara dan ayahnya sendiri. Dia bisa menghentikan semua itu dengan satu syarat yang mudah. Berhenti melindungi Baili Dongjun. Tapi dia tidak mau, bertahun-tahun dia meminum racun itu seperti tidak ada beban. Cintanya benar-benar tulus untukmu, Baili Dongjun. Setelah melihat wajahmu aku mengerti kenapa cintanya begitu dalam" Situ Xue mengambil sebuah kunci besi yang cukup besar dari dalam kantung bajunya "Ini adalah kunci kediaman miliknya, kediaman di mana dia menanam bunga mawar putih untukmu, kediaman yang tadi nya akan menjadi rumah kalian berdua sampai tua nanti. Tapi kau menolaknya. Tapi kediaman ini tetap menjadi milikmu"
Baili Dongjun membelalak kaget "Situ Guniang aku-"
"Ini semua berada di dalam surat warisannya, Dongjun. Kediaman itu atas namamu dan akan di wariskan kepadamu dan anakmu kelak. Dia sudah menyiapkan semuanya untukmu, bahkan waktu kematiannya dia siapkan di saat dia sudah selesai dan memastikan kau aman dari gangguan istana"
"Situ Guniang, maafkan aku-"
"Tidak perlu meminta maaf, Baili Dongjun. Bukan kau lah yang menjadi pengganggu di hubungan kami, melainkan aku yang menjadi pengganggu di hubungan kalian" Situ Xue tersenyum pada Baili Dongjun "Dongjun, di kehidupan selanjutnya terima lah cintanya. Aku yakin Sikong Changfeng pria yang baik, tapi pertimbangkan lah untuk menerima Xiao Ruofeng"
"Sekarang apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"
"Aku akan kembali ke rumahku bersama Ling Chen. Aku akan mengurusnya seorang diri. Ruofeng memang mewariskan banyak harta dan rumah untukku, tapi aku akan membesarkan Ling Chen jauh dari lingkungan kerajaan, sampai dia dewasa dan siap menerima hak nya sebagai pangeran dan anak sah dari raja Langya"
"Situ Guniang, apapun. Apapun. Aku berjanji akan membantumu jika kau memerlukan sesuatu"
Situ Xue tersenyum padanya "Terima kasih atas kebaikan mu. Tapi ini akan menjadi kali terakhir kita bertemu. Selamat tinggal Baili Dongjun. Sebelum kau pergi mampir lah ke kediaman yang Ruofeng berikan padamu, ada sebuah hadiah yang mungkin tidak sempat atau urung dia berikan padamu. Kau harus melihat hadiah itu" Situ Xue menundukkan kepalanya dan dia berjalan pergi.
.
.
.
.
.Baili Dongjun menginjakkan kakinya kembali ke dalam kediaman Xiao Ruofeng. Sudah lama dia tidak kesana, kediaman itu terlihat sangat sepi, meskipun bersih dan terawat tapi kediaman itu terasa sangat kosong, ketika Baili Dongjun berjalan menuju kamar Xiao Ruofeng, dia disambut oleh banyaknya bunga mawar putih yang masih sangat terawat dan segar. Namun seperti tau kalau sang pemilik sudah pergi, ada berapa yang mulai layu.
Baili Dongjun mengambil kunci yang di berikan oleh Situ Xue dan menbuka pintu kamar Xiao Ruofeng.
Ketika pintu terbuka, dia melihat kamar yang sangat rapih dan harum, mewah namun tidak berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS SHATTERED HEART
Fiksi PenggemarBaili Dongjun hancur, benar-benar hancur ketika dirinya dipaksa untuk berpisah dengan Ye Dingzhi, cinta pertamanya dan di jodohkan oleh Xiao Ruofeng. memutuskan untuk kabur dari rumah untuk membuka rumah arak, dan disaat itulah dia bertemu dengan Si...