CHAPTER 7

330 38 7
                                    

   Pagi yang cerah dengan hembusan angin yang sejuk, Xiao Ruofeng tengah menyirami tanaman hias miliknya. Seperti biasa, di sebelahnya ada Lei Mengsha yang dengan senantiasa menemani dirinya, dan membuat ramai hari-harinya yang tenang.

Lei Mengsha tengah duduk santai sambil menggigit rumput keras yang Ia temukan.

"Fengqi, dari Semua tanaman hiasmu, kenapa kau lebih memperhatikan bunga mawar putih milikmu?" Tanyanya

"Mawar putih itu harum. Tidak setajam harumnya mawar merah, dia lebih lembut dan menyegarkan. Mawar putih juga melambangkan kemurniang dan kepolosan, dan juga bisa di artikan sebagai simbol ketulusan dan kesetiaan yang abadi terhadap orang yang kau cintai" Xiao Ruofeng menjelaskan dengan panjang lebar

Tiba-tiba Lei Mengsha teringat sesuatu "Waiyoh aku lupa!"

"Apa?" Tanyanya bingung

"Kau menjelaskan segalanya panjang lebar, dan aku baru ingat kalau dulu kau memuji bau Baili Dongjun mengingatkanmu pada aroma mawar putih. Sudahlah Fengqi tidak usah bertele-tele seperti tadi. Kau cukup berkata "karena mawar putih sewangi kekasih hatiku yang minggat" MUAHAHAHAHAHAH"

Xiao Ruofeng tertawa geli mendengar perkataan Lei Mengsha. Namun jauh didalam hatinya, dia sebenarnya memang menyukai mawar putih karena Baili Dongjun.

  Tidak lama Xiaoying mendatangi mereka berdua.

"Yang Mulia, Tuan Muda Zhuomo" dia memberikan salam hormat

"Eh Xiaoying, ayo sini bantu Fengqi menyiram tanaman" Ajak Lei Mengsha

"Terima kasih atas ajakan Tuan Mud Zhuomo"

"Ada apa Xiaoying?" Tanya Xiao Ruofeng

"Tiba-tiba tadi malam wakil jenderal Chen dari kediaman Baili datang ke markas dan menanyai perkembangan tentang pencarian kita, dan menawarkan kerjasama untuk mencari Tuan Muda Baili"

"Hmmm... Sepertinya mereka sudah mulai putus asa" Xiao Ruofeng berpikir sejenak "Terima saja tawaran mereka, tapi ajak mereka pergi mencari ke tempat lain jauh dari tempat dimana Baili Dongjun berada"

Xiaoying mengangguk

"Eum... Xiaoying... Dan a-apakah ada yang lain lagi?" Xiao Ruofeng bertanya ragu-ragu

"Tentang apa yang mulia?" Xiaoying bingung

"Waiyoh Xiaoying kau ini tidak peka. Dia ingin tau tentang kabar sang kekasih yang minggat MUAHAHAHAHAHAH" Sahut Lei Mengsha

"Aah maaf yang mulia atas ketidakpekaan Xiaoying"

"Eeeh Xiaoying tidak usah meminta maaf"

"Tapi yang mulia, tentang Tuan Muda Baili..." Ada keraguan pada  nada bicara Xiaoying

"Ada apa?"

"Kemarin salah satu orang kita yang di tugaskan untuk menjaga Tuan Muda Baili mengatakan kalau Tuan Muda Baili terlalu "dekat" dengan teman seperjalanannya yang bersenjata tombak"

Xiao Ruofeng memiringkan kepalanya "dan maksudmu dengan dekat?"

"M-mereka melihat kalau Tuan Muda Baili dan pria itu berpelukan dan hampir berciuman di dalam gang"

"...." Xiao Ruofeng tertegun

Sedangkan ekspresi wajah Lei Mengsha berubah menjadi serius "Kau yakin, Xiaoying?"

Xiaoying mengangguk

"Yasudah kalau begitu kita jemput saja Baili Dongjun, Fengqi. Kalau dibiarkan begini terus menerus yang ada kau benar-benar akan kehilangan dirinya"

HIS SHATTERED HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang