Sepuluh tahun kemudian....
Baili Dongjun berjalan seorang diri sambil membawa sebotol arak.
Dia pergi ke belakang gunung Tianqi, di situ bersemayam makam milik Xiao Ruofeng.
Dongjun menuang arak miliknya ke dalam sebuah gelas dan meminumnya dalam sekali teguk. Dia lalu menuangkan seluruh isi botol ke atas tanah makam Xiao Ruofeng.
"Xiao Shixiong, apa kabarmu? Apakah kau sedang menceramahi Ye Yun di sana? Atau kau sedang mengejar-ngejar dirinya dengan pedang mu. Aku ingin memberitahukan kalau aku sudah hidup dengan baik seperti yang kau katakan. Aku sekarang memiliki sepasang anak. Wuxin, anaknya Yun-ge dan Wenjun menjadi anakku juga. Kami hidup sangat bahagia. Aku harap kau senang ketika aku mengatakan ini"
"Eh siapa itu?" Terdengar suara seorang pria
Baili Dongjun membalikkn tubuhnya dan bertemu dengan dua anak remaja yang hampir sebaya, yang satu rambutnya tergerai dengan wajah dingin dan mata rubah, yang satu lagi membuat Baili Dongjun tertegun. Dia memiliki wajah persis seperti Xiao Ruofeng.
"Paman Dongjun?"
"Chuhe, itu kau?"
Seketika wajah dingin Xiao Chuhe luntur di ganti dengan senyuman manis. Dia berlari menghampiri Baili Dongjun.
"Paman Dongjun!" Chuhe menyapa
"Chuhe, sekarang sudah besar ya. Ini siapa?" Dia bertanya
"Dia Ling Chen. Kau belum pernah bertemu dengannya ya?"
"Ling Chen? Ling Chen anak Shixiong ku?"
Xiao Chuhe mengangguk
Xiao Ling Chen langsung berjalan maju mendekati Baili Dongjun.
"Ini paman Dongjun ya? Ibuku sering cerita tentang dirimu. Kau cantik sekali paman!"
Xiao Chuhe langsung menarik kerah baju Xiao Ling Chen seperti seekor kucing "heii... Dia seumuran ayahmu..." Dia berkata "kenapa kalian ayah dan anak Bisa-bisanya suka orang yang sama" dia berbisik
"Paman Dongjun sudah menikah ya?!" Xiao Ling Chen bertanya lagi
Baili Dongjun tersenyum padanya "Sudah. Wajahmu mirip sekali-"
"Dengan ayah ku kan!"
"Iya"
"Heheheh aku sering mendengar itu"
"Tapi kau lebih cerewet dari dia"
"Ah Ling Chen ini tidak bisa diam. Bahkan lebih cerewet dari paman Mengsha kalau dia masih hidup"
Baili Dongjun tertawa "Haiyah kalian sudah semakin besar, paman sudah semakin tua" dia membelai kepala Xiao Chuhe dan Ling Chen
"Tapi paman masih tetap cantik! Masih seperti seumuran Ling Chen heheh"
Baili Dongjun tertawa geli "Astaga kau benar-benar. Melihatmu seperti melihat Xiao Shixiong kalau dia tidak terikat dengan peraturan kerajaan"
"Heheheh" Xiao Ling Chen tersenyum lebar menampakkan gigi-giginya "Paman Dongjun, karena sedang di Tianqi, ayo paman ikut Ling Chen berjalan-jalan"
Xiao Chuhe kembali menarik baju Xiao Ling Chen "Ling Chen, dia pernah tinggal disini beberapa tahun, dia tau betul Tianqi. Kau ini dasar kenapa tiba-tiba jadi genit!"
"Furen!" Terdengar suara Sikong Changfeng memanggil.
Sikong Changfeng datang bersama Qianluo dan Wuxin.
"A-niang!!" Qianluo berteriak sambil berlari ke arah Baili Dongjun.
"Qianluo, kalian dari mana?" Tanya Baili Dongjun
"Kami sedang melihat-lihat baju baru untuk Wuxin" Jawabnya
Xiao Chuhe langsung membenarkan tatanan rambutnya ketika melihay Qianluo.
"Itu yang namanya Qianluo?" Tanya Ling Chen sambil berbisik
"Diam!"
"Dia cantik, seperti ibu nya"
"Diam!"
"Kau sama puteri nya, aku ibu nya. Bagaimana?"
Xiao Chuhe menatap tidak percaya Ling Chen "Kau gila ya, suami nya ada di hadapanmu"
"Aaah biasanya orang seperti dia umurnya pendek"
Xiao Chuhe terdiam "Aku heran bagaimana bisa paman Langya ku punya anak seperti kau"
"Fuqi itu Ling Chen anaknya Ruofeng, dan Chu-er. Kau masih ingat tidak?"
Sikong Changfeng tertegun ketika melihat wajah Xiao Ling Chen.
"Kau mirip-"
"Ayahku. Iya aku sudah sering dengar paman. Ehehehe"
"Paman Sikong, ayo mampir ke rumah Chuhe, kita minum teh bersama"
"Besok saja, hari ini aku ingin bertemu guru Li untuk mengenalkan Wuxin padanya"
Wuxin menunduk pada Chuhe dan Ling Chen sebagai salam hormat.
"Mau apa bertemu dengan guru Li?" Tanya Chuhe
"Siapa tau dia ingin menjadikan Wuxie kami sebagai murid" Jawab Sikong Changfeng "Kalau begitu, kami pergi dulu. Sampai jumpa Chu-er, Ling Chen"
Sikong Changfeng memeluk Baili Dongjun dan mulai berjalan pergi. Sedangkan Qianluo dan Wuxin berjalan bersama di belakang orang tua nya.
"Changfeng, kenapa pelukan mu erat sekali?"
"Itu lihat Ruofeng versi mini"
"Kenapa?"
"Mirip ayahnya"
"Hah?"
"Massa iya aku saingan dengan anak kemarin sore"
Baili Dongjun tertawa geli melihat sang suami yang cemburu pada Ling Chen.
"Kau ini, dia masih kecil"
Baili Dongjun menoleh ke belakang, di sana Ling Chen dan Chuhe masih berdiri di tempat yang sama, melambaikan tangan pada mereka sambil tersenyum lebar.
Sekelebat dia melihat Xiao Ruofeng tengah berdiri di belakang sang anak sambil tersenyum padanya.
Baili Dongjun balik tersenyum kepada Xiao Ruofeng.
Setelah itu dia tiba-tiba mengecup mesra pipi Sikong Changfeng.
"Eh Furen kenapa tiba-tiba?" Goda Sikong Changfeng
"Aku lupa bilang. Aku mencintai mu" bisiknya
TAMAT

KAMU SEDANG MEMBACA
HIS SHATTERED HEART
FanfictionBaili Dongjun hancur, benar-benar hancur ketika dirinya dipaksa untuk berpisah dengan Ye Dingzhi, cinta pertamanya dan di jodohkan oleh Xiao Ruofeng. memutuskan untuk kabur dari rumah untuk membuka rumah arak, dan disaat itulah dia bertemu dengan Si...