Xiao Ruofeng menginjakkan kakinya di depan istana kerajaan. Dia melepaskan genggaman tangannya pada Xiao Chuhe.
"Chu-er, masuk dulu ke istana, Paman mau berbicara dengan paman Xiaoying"
Xiao Chuhe mengangguk "Paman akan tinggal bersama Chu-er di istana kan?"
Xiao Ruofeng tersenyum padanya "Iya. Paman Langya tidak akan kemana-mana, akan tinggal di istana bersama Chu-er"
Senyuman merekah pada wajah Chuhe kecil "yey akhirnya Paman Langya bisa bermain lebih lama denganku!" Chuhe berlari masuk ke dalam istana dengan penuh semangat.
Ketika Xiaoying ingin mengikuti Xiao Ruofeng, dia menahannya.
"Yang Mulia?" Xiaoying bingung
"Kau jangan ikut masuk"
"Tapi-"
"Ketika aku menginjakkan kakiku masuk ke dalam istana, aku tidak akan keluar hidup-hidup, begitu juga dengan dirimu"
"Xiaoying siap mati membela Raja Langya"
"Jangan bodoh Xiaoying, ada tugas yang lebih penting untukmu" Xiao Ruofeng mengeluarkan sebuah gulungan perkamen dari dalam bajunya "Seharusnya aku memberikan ini padamu ketika di kereta, tapi Chu-er bersama kita, jadi akan ku berikan disini. Bawa ini kepada Baili Chengfeng, dia tau apa yang harus dia lakukan pada dokumen di dalamnya. Tebakanku dia sudah berada di dekat gerbang kota arah selatan. Coba kau ke sana"
"Apa ini, Yang Mulia?"
"Dokumen ini akan menjauhkan keluarga kerajaan dari Baili Dongjun dan seluruh keluarga Baili. Jika mereka tau Baili Chengfeng memiliki dokumen ini, mereka tidak akan berani menyentuh keluarga Baili"
"Yang Mulia kau harus ikut denganku-"
"Waktuku tidak banyak, Xiaoying. Sudah sampai disini akhirku. Baili Luo Chen sedang dalam perjalanan menjemput Ling Chen, dan istriku. Mereka akan aman bersama keluarga Baili dan dokumen ini. Semua aman, termasuk kau. Ketika anak dan istriku aman, kirimkan salah satu burung kepercayaanmu untuk mencariku di lingkungan istana, disaat burung itu datang. Disaat itu juga aku siap untuk melakukan apa yang harus ku lakukan. Tapi kau harus mengingat satu hal dan katakan ini pada Baili Chengfeng, Dongjun, Sikong Changfeng dan semua orang yang akan datang ke Tianqi untuk menyelamatkanku. Jangan hentikan apapun yang akan ku lakukan ketika mereka melihatku. Jangan pernah lakukan itu. Mengerti?!"
"Yang Mulia!" Xiaoying meninggikan suaranya yang mulai bergetar
Xiao Ruofeng tersenyum padanya, dia menggenggam tangan Xiaoying "Kau sudah menjadi pelayan yang setia, saudara bagiku. Terima kasih sudah menemaniku selama ini"
Tidak lama Kasim Song bersama beberapa prajurit keluar dari dalam gerbang istana.
"Langya Wang...."
Xiao Ruofeng berbalik "Ada apa?"
"Yang Mulia raja ingin anda untuk menemuinya"
Xiao Ruofeng mengangguk. Dia mengikuti Kasim Song untuk masuk ke dalam gerbang istana.
"Tutup gerbangnya" perintah kasim Song
Gerbang perlahan tertutup, Xiao Ruofeng masih berdiri di depan gerbang, menatap Xiaoying.
"Yang Mulia!" Xiao Ying berlutut sebanyak tiga kali. Dia tidak dapat membendung air matanya dan mulai menangis.
Xiao Ruofeng memberikan Xiaoying senyuman terakhirnya sebelum gerbang tertutup sepenuhnya.
Gema bantingan pintu gerbang, Terdengar seperti ketukan palu hukuman mati untuk Xiao Ruofeng.
Dengan mata yang basah, Xiaoying berlari menuju kudanya dan memacu kuda itu dengan kecepatan tinggi.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS SHATTERED HEART
FanfictionBaili Dongjun hancur, benar-benar hancur ketika dirinya dipaksa untuk berpisah dengan Ye Dingzhi, cinta pertamanya dan di jodohkan oleh Xiao Ruofeng. memutuskan untuk kabur dari rumah untuk membuka rumah arak, dan disaat itulah dia bertemu dengan Si...