CHAPTER 28

219 23 28
                                    

Sengaja Author taruh lagu ini karena lagu ini menggambarkan perasaan Xiao Ruofeng ke Baili Dongjun. Dan karakter Xiao Ruofeng di FF ini di dasari oleh lagu ini.

Baili Dongjun duduk seorang diri di salah satu cabang pohon, pikirannya melayang entah kemana memikirkan nasib Xiao Ruofeng di istana. Dia mulai kembali menyalahkan dirinya sendiri.

Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh kepalanya.

Dongjun mendongak, dan senyuman manis merekah di wajahnya "Changfeng" dia memanggil lembut

"Jangan khawatir, kita kesana untuk menyelamatkan dia"

Baili Dongjun mengangguk, dia menarik tangan Sikong Changfeng dan mencium lembut buku-buku jarinya.

"Ayo kita pergi sekarang" Sikong Changfeng menawarkan tangannya

Baili Dongjun dengan senang hati menerima uluran tangan Sikong Changfeng.

Tidak lama Baili Chengfeng berlari ke arah mereka.

"A-die, ada apa?" Tanya Baili Dongjun

"Surat dari kakekmu. Dia mengatakan Situ Xue dan Xiao Ling Chen sudah aman bersama dirinya"

"Yang benar!" Baili Dongjun memekik tidak percaya

"Dan Ye Dingzhi?" Gantian Sikong Changfeng bertanya

"Kakek kalian mengatakan dia tidak melihat Ye Dingzhi, tapi dia melihat ada beberapa prajurit istana yang menjaga tempat dimana Ling Chen dan Situ Xue di sekap"

"A-die sekarang kita selamatkan Shixiong ku!"
.
.
.
.

Xiao Ruofeng tergeletak di lantai dingin penjara, dia sudah tidak di rantai lagi.

Wajah Xiao Ruofeng terlihat semakin pucat saja, dinginnya penjara membuat dirinya semakin melemah.

"Uhuk... Uhuk..." Dia menyemburkan darah yang cukup banyak di lantai "Tahan Ruofeng.... Tugasmu masih belum selesai..."

Xiao Ruofeng memilih untuk menutup kembali matanya, mencoba tidur karena tubuhnya terlalu lemas untuk sekedar mengangkat kepalanya.

Tiba-tiba dia mendengar suara krasak krusuk dari luar jendela. Seekor burung dara bertengger di dekat jendela.

Burung dara itu melompat dari atas kusen jendela, dan mendarat tepat di depan Xiao Ruofeng.

Dengan susah payah Xiao Ruofeng membuka kedua matanya, dan ketika melihat burung dara itu, dia tersenyum lega.

"Xiaoying... Jadi anak istriku sudah aman ya?" Dia berkata lemah

Seakan mengerti perkataan Xiao Ruofeng, burung dara itu langsung terbang pergi meninggalkan dirinya.

Xiao Ruofeng kembali memejamkan kedua matanya, rasa kantuk tak tertahan kembali menyerang dirinya.

Ketika dia ingin kembali tertidur, suara dentingan gembok mengagetkan dirinya.

Itu adalah kasim Song bersama beberapa penjaga.

"Bawa Pangeran untuk di rawat dan di bersihkan. Perlakukan dia dengan baik, bagaimanapun dia adalah pangeran dinasti dan seorang raja kecil pemimpin wilayah"

Para penjaga itu mengangguk. Dengan hati-hati mereka mengangkat Xiao Ruofeng dan menyeretnya pergi.

Xiao Ruofeng yang sudah sangat kelelahan hanya bisa pasrah pada keadaan.

Xiao Ruofeng berlutut di depan ruangan takhta, bajunya sudah di ganti dengan baju bangsawan yang mewah, luka-luka luar sudah di bersihkan, rambutnya sudah kembali tertata rapih dengan mahkota emas di atasnya. Namun wajahnya masih terlihat sangat pucat.

HIS SHATTERED HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang