"Lang, kamu di panggil keruangan pak burhan" ucap seorang wanita bernama meta.
"Saya? Emang ada apa, mbak?"
"Aku kurang tau. Katanya sih ada perlu sebentar sama kamu."
Langit yg masih menyelesaikan pekerjaan nya pun bergegas bangkit dan langsung menuju keruangan pak burhan atasan nya, dalam berjalan menuju keruangan bos nya itu langit masih berpikir kenapa dia dipanggil oleh atasan nya. Perasaan dia tidak pernah melakukan kesalahan, semakin di pikirin membuat kepala langit semakin sakit.
Hingga dia pun sampai didepan pintu ruangan bos nya, langsung saja dia ketuk setelah mendengar suara dari dalam barulah langit membuka nya.
"Bapak panggil saya" ujarnya membuat pak burhan menoleh.
"Iya. Silahkan masuk langit."
Langit pun lekas masuk kedalam dan pak burhan mempersilahkan dia duduk, langit pun duduk tepat didepan bos nya itu.
"Ada apa bapak panggil saya? Apa saya membuat kesalahan?"
Pak burhan tersenyum "tidak. Bahkan kinerja kamu di kantor ini sangat bagus, saya mau rekomendasi kamu buat pindah ke kantor pusat yg ada di jakarta."
"Pindah? Kok tiba-tiba?"
"Begini langit sebelumnya saya minta maaf sama kamu karena ini mendadak, tapi saya melihat kualitas kerja kamu yg cekatan membuat saya berpikir sebaiknya kamu bekerja di perusahaan besar seperti kantor pusat di jakarta."
"Tapi saya nyaman pak kerja disini, dan saya juga sudah hampir lima tahun bekerja disini."
"Iya langit saya paham, saya rekomendasi kamu sekalian kamu naik jabatan menjadi asisten pribadi bos kita yg ada di kantor pusat sana. Karena asisten pribadi nya yg lama bakalan mengundurkan diri karena mau menikah."
"Pak maaf, tapi saya belum bisa ke tahap itu. Kenapa tidak mbak meta atau yg lainnya."
"Karena saya melihat pontensi kamu."
Langit diam sebenarnya dia bukan nya menolak akan tetapi dia tidak mau ke Jakarta karena takut jika dia bertemu dengan seseorang, seseorang yg telah membuat hidupnya hancur bahkan masa depan nya juga. Seseorang yg dia sangat benci sampai sekarang.
"Kamu mau kan, langit. Saya mohon karena saya melihat potensi kamu yg bekerja dengan gigih."
"Tapi, pak. Bahkan saya tidak mengenal bos di kantor pusat. Bagaimana bisa bapak merekomendasikan saya kesana."
"Data kamu sudah saya kirim ke mereka, dan mereka sudah acc. Jadi saya mohon terima ya."
Langit membuang nafas saja kalau sudah seperti ini mau tidak mau dia harus terima, walaupun asisten pribadi bukan passion nya namun langit nanti akan mencoba belajar buat pekerjaan baru ini.
"Ya, pak. Saya mau percuma juga di tolak kalau mereka sudah acc data saya."
Pak burhan tersenyum puas "nah gitu dong, senin depan kamu bisa berangkat ke Jakarta. Nanti ada yoga yg akan mengantarkan kamu ke Jakarta."
"Ya, pak. Kalau begitu saya permisi dulu mau lanjutkan pekerjaan saya."
"Silahkan langit."
Langit lekas bangkit dan keluar dari ruangan pak bos nya, dia pun mengeluarkan ponsel lalu mengetik sebuah pesan kepada sang adik yg ada di jakarta.
Senin besok gue akan ke Jakarta, karena dipindah tugaskan. Tolong bersihkan rumah peninggalan mama ya, dek. - send Aslan.
Langit kembali lagi ke ruangan nya, disana ternyata meta sudah menunggu membuat langit bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/378618766-288-k125104.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru ( kisah yg belum usai )
FanfictionSejak kepergian dan perpisahan nya dengan biru membuat hidup langit kian hancur dalam 5 tahun terakhir, namun disaat dia sudah sedikit melupakan biru entah bagaimana takdir bekerja ternyata dia harus di pertemukan dengan sang mantan yg mana dia haru...