Padahal, Daffa sudah sebisa mungkin menjaga jarak. Namun, perilaku Haru yang tiba-tiba menarik tangannya untuk lebih maju—ia jadi bingung.
Selama perjalanan Daffa terus memohon dalam hatinya supaya detak jantungnya tidak didengar oleh Haru tatkala tubuhnya sangat menempel pada lelaki itu.
Hingga kurang dari 15 menit, motor Haru memasuki komplek daerah rumah Daffa. Ia hanya berbicara 2 kali, saat menanyakan alamat rumah Daffa, dan menyuruh Daffa berpegangan.
"nomor 15," ucap Daffa dirasa motor Haru mulai memelan.
Haru membuka kaca helmnya. Ketika jari Daffa menunjuk sebuah rumah di depan mereka—motornya semakin pelan. Berhenti tepat di depan halaman rumah itu.
Daffa turun, menatap Haru kikuk. "thanks," ucapnya.
"ok, gua balik."
Usai anggukan didapat Haru, ia kembali menyalakan motornya. Memutar arah dan sudah, Daffa hanya memandang hingga motor Haru keluar melintasi pos satpam.
Untuk Daffa, rasanya masih sama.
✧✧✧
kak yuan pk kelompok
daffa
udah dapet ukm, kan?udah, kak
kenapa?make sure anak-anak soalnya rio belum dapet ternyata, takutnya ada yang gak dapet lagi
divella sama nathan juga belum, kemarin ribut di grup
astaga
ada yang masih buka emang ukmnya?
udah pada tutup, ini aku mau bantu masukin mereka
kamu beneran udah, kan?aman, kak
oke
Daffa sibuk dengan ponselnya, sambil duduk di pendopo depan fakultas. Netranya tak sengaja melihat Erik dari kejauhan yang kian berjalan mendekat ke arahnya. Muka dari lelaki itu tidak ramah sekali.
Jika dipikir-pikir, Daffa sudah tahu ia dan Yuan seumuran, bahkan tahun lahirnya lebih dulu dirinya. Namun, ia sungkan memanggil Yuan tanpa embel-embel "kak". Sementara ia dengan teman-teman Haru yang lain, langsung memanggil nama. Itu ulah Aldo, yang memberi tahu jika Daffa seumuran dengan mereka semua.
Lalu, ukm yang dimaksud itu—Daffa ingin ikut futsal sebenarnya. Namun, ia kalah war. Peminatnya begitu banyak sementara semua mahasiswa baru wajib mengikuti ukm dengan minimal pertemuan tertentu untuk persyaratan lulus salah satu mata kuliah.
Daripada ia harus mengulang mata kuliah, lebih baik sedapatnya saja—band. Kegiatan yang sebenarnya tidak ingin ia lanjutkan meskipun ia berbakat dalam bidang itu. Perlu waktu 1 tahun untuk mempelajari musik apalagi Daffa terhitung sangat baru saat itu. Namun, ia juga malas untuk mempelajari hal lain yang ia tidak berminat.
Jika kata Aldo—takdir menyuruhnya kembali bermusik.
"sendirian aja lu, Daf."
Suara Erik mengejutkannya. Daffa tersadar, sudah berapa lama ia melamun. Sementara banyak sekali orang berlalu-lalang di pintu masuk fakultas akibat pergantian kelas.
Ia menoleh kala Erik duduk di sampingnya.
"lu sama kak Yuan, udah lama, ya?" tanya Daffa tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
dunia (a story after highway)
Fanfictionisi dunia berjalan sesuai takdir, dan tidak pernah bisa ditebak, bahkan oleh Haru sekalipun. ⚠️tw // bxb ⚠️lanjutan dari buku sebelumnya yang berjudul, highway. ✧06/10/24