• one night

256 43 0
                                    

20.10, lapangan futsal kampus.

"BARA—BARA—RA! BERE—BERE—RE! FIB MENANG LAGI!" (kalo nyanyi pake nada shopee cod)

Perebutan juara 3 akhirnya dimenangkan oleh si fakultas humaniora. Suara supporter dari fib menyatu dengan seruan kekalahan dari feb. Setelah ini, mobilisasi antara supporter dan pemain dari ft dan fst.

Daffa bisa melihat Yuan keluar dengan raut ditekuk. Lalu tak lama, Erik keluar dari rombongan anak teknik dan menuju ke anak-anak feb—menghampiri Yuan.

"gak kebayang kalo ft lawan feb," celetukan Haru terdengar di telinganya.

Daffa menoleh. "emangnya Erik sebulol itu biarin feb menang biar kak Yuan seneng?" tanyanya heran.

"iya. sampe coach kita udah ngewanti-wanti Erik kaga bakal ikut main kalo lawan feb daripada ngegolin bola ke gawang timnya sendiri."

Daffa tertawa kecil. Lucunya hubungan Erik dan Yuan. Ia kan jadi gemas.

Begitu masuk ke dalam, Haru tak langsung menuju ke tribun untuk pemain.

"nanti kalo ada ribut-ribut, lu jangan ikutan, ya," ucap Haru pada Daffa.

"lu yang jangan ribut. gampang banget keprovokasi," cebik Daffa.

Membuat Haru mendengus. "ga akan ada ribut kok sebenernya. supporter fst gak ganas. lagian ga ada yang kalah nanti, juara 1 2 aja."

Mereka berpisah, Daffa mulai bergabung dengan para supporter teknik. Tribun begitu penuh. Dari luar juga banyak penonton dari fakultas lain. Pertandingan futsal terakhir, dan perebutan juara 1 dan 2.

Baru 15 menit awal pasca peluit dimulainya permainan berbunyi.

"HARU ANYING!" Seruan supporter teknik terdengar begitu kesal.

Haru mendapat kartu merah. Terpantau Haru tidak akan masuk ke babak kedua.

Daffa mendengus. Ia tahu Haru bermain dengan emosi. Emosi yang terpancar setiap kali ia berpapasan dengan si "iblis"—Vincent, yang mereka sebut-sebut.

Lalu, jeda permainan, Erik nampak menarik Haru, entah apa yang mereka bicarakan. Daffa menebak-nebak jika Erik sedang memberi nasehat, dilihat dari ekspresi wajahnya.

"FUTSAL TEKNIK! KAMI DATANG! MENUNGGUMU! SELAMANYA!" Drum kembali dibunyikan kala pergantian waktu ini.

"FUTSAL TEKNIK! HARU HILANG! BIARIN AJA! TETEP MENANG!"

Sontak Daffa tertawa—selalu ada lirik yang bisa dilagukan oleh para supporter ini. Lirik yang sukses membuat para penonton, baik di dalam maupun di luar terhibur.

Dari tempat Haru, ia mengacungkan jari tengahnya ke arah tribun mereka. Lalu, manik Haru bertemu Daffa lagi. Di sini Daffa menggeleng-gelengkan kepala, dan di sana, jari tengah Haru turun, senyumnya mengambang seolah tidak terjadi apa-apa.

















✧✧✧






















"cok! siapa yang ngide tadi ga ada Haru tetep menang?!??"

Anak emas futsal memang berbeda. Erik mengomel pada para supporter pasca mereka kalah 1 poin di babak kedua dari fakultas lawan. Pemberian piala, foto bersama, dan perayaan sudah mereka lakukan beberapa saat tadi sebelum akhirnya berkumpul bersama di belakang lapangan futsal.

"main pake strategi, bro. bukan pake emosi," cibir salah satu supporter pada Haru, menepuk-nepuk pundak Haru memberi semangat.

dunia (a story after highway) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang