• sedikit tentang temen-temen Daffa

204 37 1
                                    

⚠️sexual harassment





Haru sempat menawarkan Daffa untuk ikut menonton pertandingan basket dan badminton antar fakultas. Namun, kesibukan Daffa sebagai mahasiswa baru sedang tak dapat diganggu.

"kenapa yang isi formnya dikit banget, ya?"

"biasanya korban pelecehan seksual emang takut buat bersuara. mungkin aja mereka bimbang soalnya ngisi identitas."

Proyek akhir setiap mahasiswa baru, akan dinilai sebagai ujian akhir semester untuk beberapa mata kuliah umum. Maka, menjelang bulan terakhir di tahun ini, Daffa semakin disibukkan bersama teman-teman kelompoknya di mata kuliah umum.

Setiap kelompok di kelas, dilarang memiliki lebih dari 1 orang yang berasal dari 1 fakultas. Karenanya, teman-teman Daffa pun lintas fakultas.

"coba kalo ga usah ngisi identitas gitu gimana?" celetuk Daffa, memberi saran.

"boleh. cuma masukin fakultas sama angkatannya aja?" Seorang menyetujui—namanya Sesil.

"tapi dosen kemungkinan minta pertanggungjawaban, kayak kelompok sebelah pas presentasi kemarin. gimana kalo kita diminta bukti kalo yang isi beneran korban?" tanya yang lain—Arga.

"kita bisa pake argumen tadi. korban kekerasan seksual takut buat bersuara," sahut Daffa. "kalo dosen napak tanah, harusnya paham."

"tapi gak semua dosen kaya gitu," celetuk seorang lagi, namanya Jihan. Wataknya cukup tenang.

Sementara di depan laptop, ada yang sibuk menotulensi—Rangga. "oke. nantinya juga menurut gua dosen lebih ngelihat hasil akhir project kita." Ia kemudian bersuara sambil tangannya tetap mengetik.

Sontak mereka diam. Teringat, 2 hari lalu pada saat presentasi proyek ini di salah satu mata kuliah, mereka mendapat kritik tajam. Dosen yang mengharuskan jika hasil akhir mereka harus lebih menantang daripada hanya sekadar sosialisasi dan edukasi.

"kita perlu korban yang mau terbuka," ucap seseorang lagi—namanya Kanaya.

"susah. hadeh ini dosen juga ribet banget," gumam Daffa.

Tersisa 1 manusia yang belum terdengar suaranya, kini menyeletuk datar. "yang penting data dulu. ada data kita aman buat sementara."

Kemudian, mendapat anggukan setuju dari seluruh anggota.

"ngikut Awan. Awan ketua kita," sahut Sesil tertawa.

Dari pagi hingga menjelang malam ini, Daffa bersama teman-temannya masih di gedung kuliah bersama. Merevisi proposal, formulir untuk survei, dan becanda ria agar suasana di antara mereka tidak begitu tegang.







✧✧✧

kenalan sama temen-temen sekelompok Daffa

kenalan sama temen-temen sekelompok Daffa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ada yang udah kenal Awan? (clue: dari book sebelah hahahaha)

dunia (a story after highway) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang