• teka-teki

255 38 5
                                    

revaldo

u ok?

no
ofc, no
hes so bullshit i swear

kenapa nggak lu bales?
kalo lu keberatan, bales daf

i cant, sorry do
gua sakit hati, tapi gua lebih banyak ngecewain dia
apa gua pantes ngerasa sakit hati sekarang?

mau telepon aja?

gak

ok, nangis sepuas lu
lu berhak buat sakit hati, daf
tapi gue cuma perlu lu tau, kalo haru juga punya alesan
selagi lu ga nanya, lu ga akan dapet jawaban
tapi kalo mau nanya, jangan skrg ya
dia lagi gak oke
sama kayak lu

i wont fcking do it

okay, thats mean u guys officially over
lagi sama vano?

ya

take ur time

thanks

 

Itu percakapan lama Aldo dan Daffa 1,5 tahun yang lalu. Di malam yang sama ketika Haru mengirimkan pesan pada Daffa yang akhirnya tidak pernah dibalas lagi.

Hari ini, Daffa tidak tahu kenapa tiba-tiba membaca kembali ruang percakapannya dengan Aldo. Ia yang hari itu pikirannya tidak rasional, tentu mengatakan tidak akan bertanya apa pun. Namun, ia sekarang justru penasaran. Masalah berat apa yang dihadapi Haru hari itu.

"osjur kelar... ukm udah..."

Suara gumaman dari sampingnya membuat Daffa menoleh. Dalam beberapa menit ia lupa jika sedang berada di keramaian. Kantin fakultas seperti biasa yang tak pernah menunjukkan tanda-tanda sepi kecuali jika hari libur.

"osjur gua belom kelar," celetuk seseorang lagi.

"mampus, kita healing bertiga kaga usah ngajakin Dewa."

Daffa ikut tertawa kecil mendengarnya meskipun si korban rautnya merengut tak setuju.

Dewa, si anak sipil yang lumayan famous di media sosial sejak sekolah. Begitu masuk universitas, tak sedikit orang-orang langsung mengenalnya. Menjadi teman dari Dewa sendiri, cukup menyulitkan—bagi Daffa. Ia sering diminta tolong entah oleh kakak tingkat atau teman seangkatan untuk memberikan hadiah pada Dewa.

"yang warlok wajib ajak jalan-jalan!" seru seorang di samping Daffa, sembari menyenggol lengan Daffa.

"dibilang gua bukan warlok, ngeyel amat dah lu, Sen."

"kan nyokap lu warlok," sahutnya lagi, tidak tahu diri. Jika yang ini namanya Rasendriya, orangnya memang berisik sejak awal mereka bertemu.

"mending kerjain tugas kimia dulu deadline-nya jam 7."

Sontak Rasen memasang muka sebalnya memandang ke arah depan. "kenapa lu ingetin sih, Al."

Aldion—teman Daffa ini juga cukup populer di kalangan kakak tingkat. Saat ospek fakultas mendapatkan penghargaan mahasiswa baru terbaik karena keaktifannya. Kini pun, Aldion sudah sibuk kepanitiaan dan organisasi ketika teman-temannya pusing dengan tugas.

Sementara mereka bertiga, teman yang Daffa jumpai di kelompok ospek fakultas. Entah bagaimana dunia berputar, mereka tiba-tiba jadi sering berempat. Dari awal ospek hingga jalan pertengahan semester 1 ini.

dunia (a story after highway) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang