⚠️ violence, sexual harassment
Di hari sebelum kematian Galang, Haru melakukan hal yang sama. Datang ke rumah Daffa tengah malam, memeluknya tanpa mengucapkan apapun, lalu menangis di bahunya.
Malam saat Haru mengetahui fakta tentang hidup Daffa yang menurutnya terlalu jahat.
✧✧✧
"Haru pernah ada di posisi semua orang jauhin dia, caci maki dia, dikatain maba banyak tingkah, caper, ditandain sama kating... gara-gara dia spill salah satu calon kabem waktu itu pelaku kekerasan seksual, posisi dia ikut kepanitiaan pemira."
"gua marah sama lu sekarang kalo sampe lu ikut jauhin Haru waktu itu, Jem."
Jemi terkekeh pelan. "gak lah. ada gua, Revan, Erik, Yuan, sama Aldo yang bantuin dia. tapi yang kena serang Haru doang. kenapa? soalnya cuma dia yang mergokin Vincent gangguin cewek."
Dan Haru tidak menceritakan apa-apa pada Daffa padahal saat itu mereka masih berpacaran. Daffa berpikiran buruk usai berhari-hari tidak saling kirim kabar. Ia yang bahkan sempat percaya jika Haru dan Yuan ada hubungan.
"kalo lu masih mau denger... kost dia sempet didatengin, digebukin rame-rame, untung Erik sama Aldo dateng."
Daffa masih diam mendengarkan. Andai dulu ia tak bertemu Haru, mungkin Haru sudah menjalani studinya di luar negeri sesuai rencananya ketika sekolah dulu. Ia, jadi merasa bersalah.
"Haru masuk jalur mandiri, ngabisin duit banyak di sini. dia ga mau pindah univ. gak mau juga cerita ke orang tuanya," lanjut Jemi, nada bicaranya cukup tenang. "kampus sempet adem, tapi Yuan angkat lagi kasus itu di medsosnya. pindah lah, dari Haru ke Yuan. untungnya Yuan ini yang bela banyak, kebantu sama dia seleb, bukti sama korbannya juga ada, ga berani kating gangguin dia."
Tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, Daffa mencatat segala hal yang diceritakan oleh Jemi pada laptopnya juga.
"Haru sama Yuan kompeten banget pas zaman maba. mereka banyak ngomong. makanya yang kenal banyak, yang nandain juga banyak."
Daffa salah. Haru bukan habis ambisinya di masa sekolah, tapi ada kejadian yang membuat ambisi Haru hilang. Rasanya sedih mengingat tidak ada dirinya di sisi Haru pada masa kelam itu.
"buat yang ini, lu bisa janji jangan bahas depan Haru gak?" tanya Jemi sebelum menceritakan lebih.
Daffa mengangguk singkat. "janji."
Jemi menarik napas panjang-panjang. "yang salah itu, ngira Yuan aman. kating emang ga ada yang senggol dia, tapi Vincent langsung. Yuan ditemuin di lantai 9 sama satpam, mukanya bonyok, tangannya patah, badannya lebam semua, hampir mati dia."
Untuk bagian ini, Daffa meringis. "apa hubungannya sama Haru?" tanyanya kemudian.
"Erik minta tolong Haru buat jemput Yuan soalnya dia ada urusan sama project-nya. Haru gak ketemu, mikirnya Yuan udah balik."
Tapi Erik curiga karena Yuan sama sekali tidak memberinya pesan. Ia memastikan lagi pada Haru—Haru tidak mengangkat telepon. Sayangnya, project Erik malam itu tidak bisa diganggu. Besoknya, ia tidak menemukan Yuan di kostnya, lantas meminta bantuan satpam kampus. Melalui cctv, tidak terlihat Yuan keluar, tapi justru masuk ke dalam salah satu gedung.
"kalo kata gua, Haru lebih terpukul pas tau Yuan hampir mati gara-gara dia daripada pas dia sendiri juga hampir mati gara-gara digebukin rame-rame," celetuk Jemi di akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
dunia (a story after highway)
Fanfictionisi dunia berjalan sesuai takdir, dan tidak pernah bisa ditebak, bahkan oleh Haru sekalipun. ⚠️tw // bxb ⚠️lanjutan dari buku sebelumnya yang berjudul, highway. ✧06/10/24