Bell pulang sekolah sudah berbunyi sejak 2 menit yang lalu, dan kini aziel masih di dalam kelas sedang kedua temannya sudah pulang terlebih dahulu.
Pintu kelas terbuka menampilkan seorang yang sedari tadi mengikutinya membuat aziel hanya membuang muka kearah lain.
" Tuan muda sudah waktunya pulang" peringatnya kepada anak sang majikan.
Aziel yang malas pun hanya diam dan malah menaruh kepalanya di meja sambil memejamkan mata.
" Tuan muda.." Felix berusaha membangunkan aziel yang malah menutup matanya
" Ishh diem, gue ngantuk" sebal ziel merasa terganggu.
Felix pun hanya menurut, dia akan menunggu aziel tertidur dan membawanya pulang.
Hingga beberapa menit akhirnya aziel benar benar tertidur dengan pulas, Felix pun segera membawanya ke gendongan koala.
Sampai di gerbang sekolah, ternyata sudah ada saudaranya yang menunggu di depan mobil dengan wajah datarnya.
" Kenapa sangat lama?" Tanyanya kepada Felix yang menggendong ziel.
" Maaf tuan muda, tadi tuan aziel katanya mengantuk dan dia tertidur" sopannya sambil melihatkan aziel yang benar benar tidur.
Orang yang di depan Felix pun segera mengambil alih ziel untuk di gendongnya, dan sedikit merapihkan rambut milik ziel yang panjang.
" Aziel biar bersama saya." Ucapnya lalu pergi dari hadapan Felix.
orang yang saat ini menggendong ziel adalah Marcel, kakak sulung dari aziel.
Marcel pun mendudukan aziel di kursi depannya dengan memakaikannya sealt bet, dan juga menyelimutinya dengan jaket miliknya.
" Dasar bayi" kekehnya yang melihat ziel tertidur dengan mengemut jari jempol miliknya.
Itu adalah kebiasaan ziel sedari kecil, ketika tidur pasti selalu mengemut jari jempol miliknya. Dan kita doa kan saja semoga dia tidak di beri mpeng😭🤏🏻.
AZIEL DIANDRA
Disisi lain, beberapa orang pemuda sedang berada di mall dengan memilih milih mainan yang akan dia beli untuk bayi besarnya.
" Nathan kesini dulu" Panggil Harsa kepada Nathan yang sibuk memilih mainan.
Nathan dengan muka malas menghampiri Harsa yang jongkok di tempat peralatan makan bayi? Dan untuk apa itu?
" Bisa gak sih milihnya yang bener!, dari tadi Lo cuma liat mpeng sama dot!" Kesal Nathan kepada Harsa selaku kembarannya.
Ya bagaimana Nathan tidak kesal, sedari tadi mereka masuk mall Harsa malah sibuk di rak peralatan dot dan mpeng bayi, pasalnya itu buat siapa?
" Justru itu Nath, lo sering liat ziel tidur ngemut jari kan? Makannya gue mau beliin Dot sama mpeng!" Ucap Harsa dengan penuh percaya diri.
" Terserah, gue mau cari beberapa dekoran lagi deh buat kamar ziel" ujarnya sambil pergi meninggalkan Harsa yang ingin bertanya.
Harsa hanya memutar bolanya malas melihat sang kembaran yang meninggalkan dirinya.
Sedangkan renjana, Jeano dan chaele mereka masih sibuk dengan beberapa pilihan yang menurutnya pantas untuk ziel.
Karna ketika di lihat lihat aziel itu ternyata suka sekali kepada yang unik unik.
Kembali lagi kepada bayi besar kita.
Aziel mulai terusik dari tidurnya dan ketika ia membuka mata hal yang pertama ia lihat adalah muka tampan milik abangnya.
" Ekhem" dehem aziel mencoba mengalihkan pandangan Marcel
" Apakah kau sudah bangun?" Ucap Marcel basa basi.
Aziel yang mendengar pertanyaan itu pun hanya membuang muka, menurutnya itu adalah pertanyaan yang sangat basi.
Marcel terkekeh melihat wajah cemberut milik aziel.
" Apakah kamu ingin pergi ke mall?" Sogok Marcel untuk mengembalikan mood sang adik
Aziel yang mendengar kata mall pun langsung saja mengangguk semangat, membuat Marcel gemas dan mengacak rambut miliknya.
" Ini kesempatan gue buat kabur gak sih??" Batinnya bersorak senang!
Ini guyss rencana ziel ituu, "KABUR" 😭😭😭
________________________________HAYII SIAPA YANG KANGEN AKU? Eh ziel Deng😔😔😔
BTW DIKIT DULUWW, OH IYA AYO FOLLOW TIK TOK AKU KARNA AKU AKAN BANYAK NGASIH SPOILER TENTANG ZIEL😆🤏🏻
VOTE AND KOMENNYA TOLONGG😩
PAPAYYY MUACHHH🐰🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
RandomAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...