Suana di mobil milik Jeano sangat sunyi, tidak ada pembicaraan di antara ziel dengannya. Selain itu Jeano juga sedang memikirkan masalah lainnya.
Oh iya, setelah tadi Jeano datang ke warung Dito, dia langsung mengajak ziel pulang. Ziel awalnya menolah tapi setelah melihat mata tajam milik sang Abang mau tak mau ia menurutinya.
" Ngomong kek.. jangan bikin gue takut!" Batin ziel sambil melihat Jeano yang fokus menyetir.
Ziel ingin memulai pembicaraannya tetapi ketika melihat wajah sang Abang yang sepertinya sedang emosi pun, ia urungkan.
Perjalanan dari warung Dito cukup lumayan jauh, sehingga aziel tertidur di mobil dengan kepala yang miring ke jendela mobil.
" Hah, kau sangat nakal hari ini" lelah Jeano sambil membenarkan posisi aziel.
Mobil mewah itu pun sampai di mansion megah milik keluarga Diandra, dan di luarnya sudah ada seorang wanita paruh baya yang menunggu.
Jeano pun keluar dengan aziel yang berada di gendongan koalanya.
" Ketemu dimana bang?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan muka paniknya.
Jeano pun sedikit membenarkan ziel yang sedikit menggeliat " di warung om Dito" singkat Jeano lalu pergi ke dalam rumah di ikuti frischa.
Sedangkan di ruang tamu sudah ada beberapa pria yang duduk dengan tatapan datarnya.
" Kemarikan" pria paruh baya itu berucap sambil merentangkan tangan miliknya.
Jeano pun memberikan sang adik kepada papa nya.
Yudha, setelah mendapati anak bungsunya pergi tanpa izinnya dia langsung pulang begitu pun dengan anak anaknya yang lain.
" Dia sangat nakal" celetuk Nathan sambil memperlihatkan rekaman ziel yang mengendap ngendap.
Semua orang hanya menghela nafas saat melihat nakalnya bayik mereka, dimana saat ia berlari sangat kencang ketika pintu gerbang terbuka.
'Eungg' lenguh ziel sambil merentangkan tangannya lalu ia menatap orang yang saat ini memangkunya.
" Papa.." cicit ziel lalu tangan yang lebih kecil itu mengusap pipi sang papa.
Yudha hanya diam menatap sang anak bungsu tanpa ekspresi.
" Maaf!" Ucapnya dengan nada kecil.
" Maaf! Iel minta maaf papa.." ujarnya dengan sedikit bergetar.
Semuanya masih diam, dia akan membiarkan bayi nakalnya itu merenungi kesalahannya.
" Papa ada urusan." Ujar Yudha lalu menurunkan aziel agar duduk di sofa.
Kini ziel menatap Abang dan kakaknya yang menatapnya tanpa ekspresi, lalu satu persatu mereka meninggalkan ziel.
" Gak ada yang sayang sama gue lagi..?" Isaknya dengan menundukkan kepala.
Tidak guyss jangan berpikir keluarga Diandra tidak menyayangi ziel lagi, mereka hanya akan memberikan hukuman kepadanya SEDKIT🤏🏻.
AZIEL DIANDRA
Malam tiba, semua keluarga Diandra saat ini sedang berada di meja makan.
Makanan malam ini tidak ada yang memulai pembicaraan, membuat suasana sedikit mencengkram.
Ziel sediri pun tidak banyak berceloteh malam ini, dia berpikir mungkin keluarganya masih marah pada dirinya.
" Adek mau nambah lagi nak?" Tanya sang mama yang melihat sang bungsu hanya melamun.
" Tidak, ziel rasa ziel sudah sangat kenyang" balasnya dengan senyuman hangat.
Semuanya memperhatikan ziel yang memang hanya makan sedikit malam ini, tidak ada yang berani bicara karna Mereka masih ingin memberikan ziel pelajaran.
" Makanlah yang banyak" celetuk sang papa tanpa melihat raut wajah ziel.
Sedangkan ziel hanya menggeleng, nafsu makannya sangat hilang malam ini.
" Makan, jangan hanya di aduk!" Perintah Harsa yang sibuk memperhatikan sang adik.
Ziel mau tidak mau pun memakan makanannya, ya walaupun hanya sedikit sedikit.
Saat sedang makan, tiba tiba ada seseorang yang datang dengan pria dewasa yang menatap sungkan ke arah keluarga Diandra.
" Maaf menggangu waktu makan malamnya" ucap pria itu sopan.
" Tidak apa, oh iya ada apa kemari?" Ujar frischa dengan lembut.
Pria itu pun melirik sang anak yang hanya tersenyum kepada keluarga Diandra.
_______________________________
ALOW IM BACKK
Ini tuh konflik ya guyssi😏 harap kendalikan emosi kalian, karna ini sangattt membuat kalian jengahh🙂
AKU DOUBLE UP NYA AGAK SOREAN DIKIT YAWW.
VOTE AND KOMEN🤙🏻
PAPAYYY🐰🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
RandomAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...