Pagi ini aziel sudah bersiap dengan baju seragamnya, dirinya kini berada di depan pantulan kaca dengan sedikit narsis.
" Ganteng banget gue dah" ucapnya sambil menyugarkan rambut miliknya.
Kalian tahu aziel pagi ini bangun sangat pagi, sepertinya dia bangun dari jam 4 subuh dan tidak tidur kembali.
Untungnya keluarganya tak tahu, kalo tahu bisa saja mereka tak mengijinkan aziel sekolah karna bangun terlalu lagi.
" Gue beneran udah ketemu keluarga gue ya?" Tanya ziel pada dirinya sendiri.
Pikirannya masih belum percaya bahwa dia sudah mempunyai keluarga ah ralat ketemu keluarga kandungnya.
Jujur dirinya bingung harus memulai dari mana, dia sangat ingin mempunyai keluarga tapi ternyata dirinya masih kecawa.
" Apakah gue boleh bahagia??" Ucapnya pada pantulan kaca yang menamakan dirinya.
" Apakah gue pantes bahagia??" Lanjutnya lagi dengan mata berembun.
Dia mengusap matanya sedikit yang mengeluarkan air mata, lalu aziel pergi ke Sofa yang berada di kamarnya.
" Gue belum nanya kenapa alasan mereka ngebuang gue" batin aziel.
" Gue mau nanya tapi masih ragu.." lanjutnya dengan suara kecil.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat aziel segara bangkit dan membukanya.
" Apaan om?" Bingung ziel melihat orang di depannya.
Sedangkan orang di depannya hanya menghela nafas memaklumi ketika dirinya di panggil " om", dia adalah Yudha.
" Kirain papa, kamu belum bangun" basa basi yudha sambil melirik anak bungsunya.
" Yuk turun, Abang dan mama sudah menunggu untuk makan" ajaknya lagi yang mendapat anggukan dari ziel.
Yudha menunggu aziel di depan pintu kamarnya, sedangkan ziel dia membawa tas dan juga Hoodie miliknya di dalam.
Ziel jalan lebih dulu meninggalkan Yudha yang menyandarkan kepalanya di tembok depan kamar milik ziel.
Yudha hanya terkekeh melihat ziel jalan Dengan riang.
Ketika ziel di tangga dia sedikit berlari membuat para keluarga was was apalagi Yudha yang di belakang mengikuti nya dengan sedikit cepat.
Hingga Hap...
" Jangan berlari seperti itu, gunakanlah lift" datar orang yang menggendong ziel, dia Jeano.
Ziel hanya diam dirinya masih shock ketika seseorang mengangkat dirinya.
" Lain kali pakai lift, jika Abang melihatmu menggunakan tangga maka kamu akan mendapat hukuman" ujar sang anak sulung.
Ziel hanya memutar bola matanya malas, menurutnya mereka sangat berlebihan padanya.
" Udah udah sini duduk dulu makan" lerai sang mama yang melihat ketidak sukaan si bungsu terhadap abangnya.
Jeano pun Duduk dengan aziel di pangkuannya yang sedikit berontak karna ingin Duduk sendiri.
" Gue mau duduk sendiri!!" Keukeuhnya berusaha turun dari pangkuan Jeano.
Tapi Jeano tak menggubrisnya dirinya malah semakin memeluk tubuh sang adik yang memberontak.
" Diam ziel, dan makanlah" satu kata yang di keluarkan Yudha membuatnya diam tak berkutik.
Para abangnya yang lain hanya diam dan Makan dengan khidmat, ziel juga mau tak mau makan di suapi Jeano.
" Ternyata gue punya keluarga yang protective huaaa gak mauu!!"teriaknya dalam hati
____________________________AKU MAU DOUBEL UP TAPI NANTI AGAK SORE DIKIT YAWW, INI DIKIT DULUUU.
BTW bingung alurrr, takut ngebosenin pliss😩😩
YAUDAH YAWW SEE U
VOTE AND KOMEN KALO MAU DOUBEL UP😏😏
PAPAYYY🐰🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
DiversosAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...