Malam hari ini mansion sangat senyap, karena anak kecil yang selalu berisik dan heboh kini terkuai lemas di gendongan sang papa.
Sesudah tadi ziel mandi hujan, dan sedikit di kasih peringatan oleh Abang dan kedua orang tuanya Kini ia merasa badannya tak enak.
Hidung dan mata yang berair dan badan yang panas, membuat kaluarga Diandra panik bukan kepalang.
" Pusinggg" rengek ziel sambil memeluk leher sang papa yang mengusap punggung miliknya.
" Iya sayang, sebentar lagi dokternya sampe" lembut sang mama mengusap rambut halus sang anak.
Sedang Abang dan kakak ziel hanya diam, jujur mereka masih sangat kesal dengan sang adik.
Padahal mereka melarangnya untuk main hujan tapi ziel sungguh sangat bandel.Tadi juga sempet lepas kendali Jeano pas pulang dia melihat sang adik yang main tanah di bawah air hujan.
" Huaa sakit kepalanya hikss" adunya kepada sang mama.
Frischa hanya mengangguk lalu mengelus anak bungsunya dengan sayang.
" Makanya jangan main hujan." Celetuk Harsa yang dari tadi diam
Harsa adalah orang yang kalo marah tuh cuma diam, buat orang lain jadi lebih takut.
" Hikss, mau susu hiks" isaknya kecil sambil menyembunyikan kepalanya di bahu sang papa.
Yudha hanya terkekeh mendengar ziel meminta susu dengan suara kecil.
" Apa? Adek mau apa?" Tanya Yudha pura pura tak tahu.
" Mau susu" cicitnya sambil memainkan telinga Yudha.
Ekspresi ziel : 🥺
Abang dan mamanya hanya tersenyum mendengar ziel, pas lagi sakit pun si bayik masih sempet sempetnya gengsi??😭
" Papa gak denger adek mau apa, coba bicara yang keras dan jelas. Biar Abang dan kakaknya tahu" jelas sang papa sambil mengusap punggung ziel.
Ziel terdiam sejenak, apakah harus ia meminta susu kepada keluarganya, sedangkan tempi lalu ia menolaknya?
" Iel mau susu" ucapnya dengan nada lemas sambil kembali menyembunyikan wajahnya.
Maluu dia tuhh😆
" Mau di bikinin siapa? Mama? Abang? atau maid?" Tanya frischa kepada ziel.
" Mau sama Harsa" polosnya sambil menunjuk Harsa yang menatap ziel.
Semuanya hanya menggelengkan kepala, bisa bisanya ziel nyebut Harsa gak pake aa atau Abang!.
" Minta tolong nya yang sopan" ucap Nathan kepada sang adik.
Ziel menatap Nathan bingung, padahal ia minta baik baik. Gak pake teriak juga dan gak pake kata " Lo", apa masih kurang sopan?
" Pake sebutan Aa Harsa" jelas renjana yang melihat muka bingung sang adik.
Ziel hanya mengangguk.
" Aa Harsa mau susu!" Ucap ziel dengan nada memerintah
Tapi Harsa tak kunjung pergi dia malah diam dan duduk di samping chaele yang sedang mengerjakan pr miliknya.
Ziel menunduk sedih ketika tidak di dengar oleh sang Abang.
" Coba baby mintanya baik baik, pake kata
" iel mau susu buatan Aa Harsa please" pasti langsung di bikinin" usul Marcel yang duduk di samping sang papa.Ziel malah memalingkan wajahnya dari Harsa dan mulai terisak kembali di pelukan sang papa.
" Hikss nyebelin, kalo gue gak sakitt gue juga gak mau hikss" tangisnya kembali pecah.
Harsa hanya terkekeh melihat sang adik yang mulai menangis kembali, ini lah tujuannya melihat sang adik menangis dengan wajah yang lucu.
" Iya iya Aa bikinin, udah jangan nangis nanti makin pusing" ucap Harsa sambil berlalu dari kamar ziel.
" Sini sama Abang" ajak Jeano yang langsung menggendong ziel yang di berikan sang papa.
Ziel juga hanya diam karena dia sangatt pusingg dan tak punya energi.
" Kakak!!" Panggil seseorang dari luar kamar dengan memakai baju tidur.
Tebakk siapa? Yang tahu aku kasih kalian abangnya ziel. kecuali Nathan, dia punya aku😏
_________________________Halowwww ada yang nungguin?
Sebelum konflik aku bikin ini dulu, karna kalian pengen liat ziel manja kan??
VOTE AND KOMEN BIAR AKU BISA UPP TIAP HARII😉
PAPAYYYY🐰🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
De TodoAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...