Ketika bel sekolah berbunyi semua siswa siswi yang memang dasarnya sedang di luar kelas berbondong bondong masuk kedalam kelas untuk belajar.
Sedangkan di sisi lain seorang remaja dengan wajah paniknya sedang menyalin sebuah tugas yang memang dirinya lupa mengerjakan dengan sebuah buku catatan milik seorang temannya.
" Aduhh gimana ini mana banyak banget buset dah" keluhnya melihat banyaknya beberapa tulisan yang belum dia jangkau.
" Pak doy bener bener nyiksa ini mah, matematika kenapa susah amat dah perasaan kalau gue ngitung uang gak susah tuh" dumelnya tak jelas sambil sesekali melihat ke arah pintu kelas takut guru yang dia maksud itu datang.
Suasana di kelas pun berisik membuat ziel yang sedang mengerjakan tugas terganggu, bahkan dirinya kadang tak fokus.
Ziel mengerjakannya penuh perjuangan ya walaupun kata Leo tulisan ziel kaya cacing tanah alias gak berbentuk semestinya tulisan
Tapi ziel tetap mengerjakan tugasnya dengan penuh semangat. Hingga tiba tiba seorang remaja menghampirinya
" Jelek banget tulisan Lo, menghalangi pemandangan deh. Pantesnya di pajang di lemari aja biar gak keliatan" celetuk salah satu remaja dengan satu tangan di meja milik ziel dan Keenan
" Diem, mulut Lo bau." Balas ziel tanpa melihat orang yang di hadapannya
Sungguh aziel muak kepada remaja di hadapannya sekarang, remaja ini setiap harinya selalu saja mengusik ketenangannya.
" Sialan." Desisnya tak terima
Tiba tiba remaja tadi membawa air dari botol milik temannya dan menumpahkannya di buku milik ziel, membuat buku itu basah dan tulisannya menjadi tak jelas
"LANGIT MAKSUD LO APAAN, ZIEL DARI TADI GAK GANGGUIN LO YA BANGSAT" Murka Leo kala remaja yang bernama langit itu secara tiba tiba menyiram buku milik ziel
Ziel hanya diam menunduk dan menggempalkan tanggannya berharap emosi nya berkurang, dia menatap buku yang basah itu dengan mata merah menahan tangis.
" Tcih gitu aja mau nangis, udah mah gak punya orang tua dan neneknya pun mati. Tapi masih cengeng padahal dah gede" ledek remaja itu yang bernama LANGIT
Ziel sudah tak tahan dirinya langsung berdiri dan menghampiri langit lalu mencengkram kerah milik langit dan membantingnya.
" Dengerin langit, walau pun gue hidup sebatang kara tapi gue masih punya sopan santun dan gue masih bisa menghargai" ucapnya dingin tapi menusuk
" Gue tau lo anak orang kaya, kedua orang tua Lo juga salah satu donatur di sekolah ini tapi Lo gak bisa semena mena sama orang yang emang gak punya urusan sama Lo" lanjutnya lagi dengan nafas memburu
Ziel jongkok dan mencengkram pipi milik langit dengan sedikit kuat
" Lo tau? Lo itu SAMPAH" ucapnya lantang dan langsung mendapat pukulan dari langit
" LO YANG SAMPAH ZIEL, LO YANG SAMPAH. ORANG MISKIN KAYA LO GAK BERHAK SEKOLAH DI SINI" Tekan langit
Keadaaan kelas mendadak hening Leo dan Keenan sudah berlari keluar kelas untuk memanggil guru
Keduanya saling baku hantam satu sama lain tak ada yang berani memisahkan karena takut berurusan dengan langit.
" CUKUP HENTIKAN." Teriak salah satu guru yang masuk.
" kenapa kalian berantem? Pantaskah seorang murid berantem di sekolah? Jika ingin berantem pergi saja ke ring tinju" ujar pak doy dengan wajah tak santainya
" Aziel dan langit ikut saya ke ruang BK, dan yang lain kalian lanjutkan menulis" ujar pak doy lalu meninggalkan kelas dengan diikuti aziel dan langit
________________________
allowwww
IM backk
Sorry lama soalnya aku gak pegang hp, tapi sekarang udah bisa pegang hp karna aku sudah di bagi rapot heheheheh
Sedikit dulu yawww
Oh iya aku juga seneng bangettt karnaaa JAEMIN UDAH MAU EXBHITION, IM SO EXCITED
VOTEEE AND KOMENN
REN PACAR JAEMIN SAYANG KALIANN
PAPAYYY🩷🫶🏻🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
RandomAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...