Siang ini ziel sedang duduk di ruang keluarganya dengan tv yang menampilkan kartun kesukaannya, Yap Pororo~.
Dia menonton kartun itu dengan serius dan jangan lupakan mulut kecilnya yang memakan biskuit di toples.
Yap, setelah tadi pagi pagi ia bermain dengan chaele akhirnya dia memutuskan untuk menonton tv karena chaele yang pergi berangkat ke sekolah.
" Huh biskuitnya tinggal sedikit!" Sebalnya dengan toples yang ia peluk.
Dia cemberut, padahal kartun lagi seru serunya tetapi cemilannya habiss. Dan tolongg bangett dia sangat malass untuk mengambilnya lagi.
" Kenapaa harus abiss? Padahal lagi enak enaknya!" Misuhnya sambil menyimpan toples itu ke dapur.
Ya walaupun males tapi ia tetap pergi ke dapur juga.
" Eum cemilan apa lagi ya?" Ujarnya di depan kulkas dengan mata berbinar
" Ahh permen! " Senangnya sambil membawa se toples permen cokelat.
Seseorang datang dengan melipat tangannya dan berdiri tepat di belakang aziel.
Orang itu memperhatikan setiap gerakan aziel yang seolah olah bersembunyi sembunyi ketika akan memakannya.
" Pasti gak ada yang tau kan ya kalo gue makan ini? Hehe" ujarnya dengan sedikit cengengesan
Ketika ia akan kembali ke ruang tamu dia seolah menabrak benda berat di depannya, dengan perlahan ia angkat kepalanya dan menatap seseorang yang kini menatapnya datar.
" Apa yang sedang kau lakukan, bayi nakal?" Tanya orang itu menatap intens ziel.
Ziel dengan gerakan cepet pun menyembunyikan permen cokelat nya di belakang tubuh dan menggeleng brutal.
" Apasih kamu Jeano jelek! Ngagetin!" Kesalnya dengan nada kesalnya.
Jeano hanya menatap ziel dengan intens yang membuat aziel kelabakan di buatnya.
" Apasih liat-liat!" Gugup ziel mencoba dengan tenang.
Jeano menghela nafas, akhir akhir ini adik bungsunya ini sangat sensitif kepadanya. Mungkin karna ia juga yang sedang menghukum sang adik.
" Apakah kau memakan permen cokelat?" Tanya Jeano dengan terus menatap ziel yang kini semakin menyembunyikan permennya.
Ziel menggelengkan kepalanya.
" Terus apa yang kau sembunyikan di belakang tubuh mu hm??" Ujarnya sambil pergi untuk duduk di kursi meja makan.
" Tidak ada! Emanganya apa yang kau lihat huh?" Kesalnya sambil terus memperkuat permen di genggamannya.
Saat sedang saling pandang, seorang anak perempuan datang dengan boneka teddy bear miliknya.
Matanya mengerjap polos ketika melihat 2 saudara yang hanya saling memandang satu sama lain
" Ada apa dengan mereka?" Batinnya bingung dengan mata mengerjab.
Ah! Sepertinya ini akan menjadi satu pertunjukan.
Aretha berjalan dengan langkah pelan dan berpura pura mengambil air di dispenser yang dekat dengan ziel.
Dia meminumnya dengan sedikit tak sabar sehingga membuatnya tersedak.
" Uhuk' "
Ziel memandangnya dengan alis mengangkat? Apa yang ia lakukan?.
" Ah mencoba mengambil perhatian bang Jeano ya?" Batinnya dengan tersenyum penuh arti.
" Abang sebenarnya ziel membawa permen cokelat, apakah iel boleh memakannya?" Tanya nya dengan muka lucunya.
Jeano yang sibuk dengan hp nya pun mengalihkan pandangannya menatap aziel.
" Bukannya tadi pagi sudah memakan permen hm?" Tanyanya dengan senyuman hangat.
Ziel tidak menjawabnya dan menghampiri jeano yang duduk di kursinya sambil terus menatap Aretha yang mencengkram gelas miliknya.
" Boleh ya Abang? Ya ya?" Pintanya dengan mata mengerjab.
Jeano hanya menghela nafasnya dan mengnguk tak lupa juga ia mengusak gemas rambut sang adik.
" Kok panas banget ya?" Sindirnya sambil melirik Aretha yang hanya diam
AZIEL DIANDRA
Setelah melihat adegan di dapur tadi, di mana aziel yang mencoba memanasi Aretha kini ziel berada di taman halaman rumahnya.
" Huh bosen banget ya kalo gak sekolah! Gak ketemu Keenan sama Leo selama 3 hari!" Keluhnya sambil memainkan mobil kecil miliknya.
Marcel yang baru saja datang melihat sang adik pun menghampirinya, kalian tahu beberapa hari ini Marcel tidak pulang. Sehingga ia tidak tahu ada Aretha di rumahnya.
" Baby sedang apa di luar?" Tanyanya dengan masih memakai jas miliknya.
Ziel yang memang tak pokus pun menatap orang yang kini duduk di sebelahnya. Matanya mengerjab lalu tiba tiba..
" ABANGG" teriaknya dengan memeluk sang Abang.
Marcel dengan Senang hati pun membalas pelukan sang adik.
Aretha memandang kedua saudara itu di balik pintu mansion, kalo boleh jujur dia sangat bosan!
" Apa yang harus aku lakukan untuk mendapat perhatian?" Gumamnya.
Lalu tiba tiba sebuah ide muncul di otaknya
______________________________
Baca pelan pelan ya setelah ini, karena pasti kalian akan mengeluarkan jurus kalian. Yaitu misuh misuh terhadap Aretha☺️🫰🏻
Btw.. rate seberapa kalian suka cerita ziel! Takut banget soalnya kalo kalian kurang suka.. hehe.
NANTI UP NYA MALAM YAAWW, SETELAH MAGHRIB😉
VOTE AND KOMEN ☺️ 🙏🏻
PAPAYY🐰🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
RandomAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...