Beberapa hari telah di lalui ziel, dia semakin dekat dan manja kepada keluarganya. Dan selama itu tidak ada yang menganggu kehidupannya.
Weekend ini ziel tengah bermain dengan saudara saudaranya, dia bermain di taman mansion. Permainan sepak bola yang tengah saat ini mereka mainkan.
" Adek minum dulu nak" panggil sang mama dengan membawa botol minum khusus ziel.
Ziel yang sedang menjaga gawang pun akhirnya berlari ke arah sang mama dan menerima minuman itu.
" Makasih mama" ucapnya dengan senyuman tulus, membuat matanya hilang ketika tersenyum.
Frischa hanya mengangguk dan mengusap keringat sang anak dari pelipis nya.
" Abang udahan dulu, iel capek" keluhnya mencoba memanggil Abang abangnya masih sibuk bermain
Abang dan kakaknya pun menghampiri ziel dan sang mama yang tengah duduk di teras mansion.
" Haus banget kayaknya" celetuk Harsa yang melihat aziel minum tak henti henti.
Ziel tidak menggubris Harsa, dia masih sibuk meminum yang di berikan sang mama.
" Nanti iel mau ke warung paman dito boleh?" Tanyanya kepada sang mama yang masih terus mengusap dahi sang anak menggunakan handuk kecil.
Sang mama hanya mengangguk tanda ia memperbolehkannya.
" Boleh, asal Abang ikut." Sambung Jeano yang duduk di kursi menatap sang adik.
Haduh saudaranya ini selalu ingin ikut kemana pun ziel pergi, bahkan ketika ziel pergi sekolah pun Abang atau kakaknya selalu ingin mengantarkan ziel sampai kelas🙂.
Ya walaupun ada Felix yang mengawasi ziel, tapi menurut saudaranya itu masih belum menjamin ziel dengan selamat.
" Ish Abang ini, selalu saja Ingin ikut!" Kesalnya sambil menatap abangnya dengan wajah garang.
Ekspresi ziel : 😠
" Abang ikut, atau kamu jangan pernah pergi?" Tanya Harsa yang menatap sang adik datar.
Ziel membuang mukanya dari tatapan saudaranya yang menatap datar, kenapahh ya Meraka tuh protective banget??
" Iya iya boleh ikutt" pasrah ziel.
Sang mama hanya terkekeh melihat wajah kesal anak bungsunya, ya dari dulu bahkan dari pas ziel di perut sang mama. Saudara saudaranya sudah sangat protektif parah.
Pernah pas usia kandungan frischa 5 bulan, anak anaknya melarang sang mama untuk berjalan dengan alasan takut sang adik kecapean☺️🙂🙏🏻.
AZIEL DIANDRA
Sore hari ini benar ziel sudah siap dengan baju hangat nya, dia menggunakan celana pendek selutut dan Hoodie berwarna brown.
" Udah siap?" Tanya Nathan yang menunggu ziel di sofa dengan beberapa Abang nya yang lain, kecuali Renjana dan Marcel.
Renjana dan Marcel yang memang belum pulang dari kantor.
" Udah ayok" ajaknya dengan ceria, dan dia berjalan lebih dulu dari Abang dan kakaknya.
Jeano, Harsa, Nathan dan chaele mengikuti bayi besar itu dari belakang dengan gerakan sedikit cepat ketika ziel akan terjatuh.
" Hati hati, jangan sampe jatuh!" Ucap chaele yang melihat sang adik berlari dengan tak beraturan ke arah sang mobil.
Ziel hanya cengengesan ketika melihat wajah datar Abang Abangnya ketika ziel berlari.
Ketika mereka ingin masuk, tiba tiba mobil berhenti di depan mansionnya dan menampilkan seorang laki laki remaja.
Ziel menatap orang itu malas, kenapa dia harus datang ketika moodnya baik?
"Kakak, abanggg!" Teriaknya dengan senyuman yang cerah sambil melambaikan tangan.
Saudara saudaranya ziel hanya diam tak membalas, kecuali Nathan yang tersenyum hangat.
" Ih pada mau kemana? Kok udah pada rapih. Langit boleh ikut??" Ceroscosnya dengan muka polos.
" Gak!, Lo gak boleh ikut!!" Sewot ziel sambil bersedekap dada.
Langit menatap ziel dengan kesal, apa apaan ini. Kenapa si ziel jadi sok berkuasa banget? Batin langit jengah.
" Gue nanya Abang, bukan Lo!" Balas langit dan menghampiri saudara ziel yang hanya diam.
" Boleh kan langit ikutt??" Tanyanya dengan muka sedih.
Saudara ziel menatap ziel yang sudah bad mood melihat langit yang memohon mohon pada abangnya.
" Caper banget" gumamnya pelan.
" Dek?? Langit boleh ikut?" Tanya Nathan sebaik mungkin.
Ziel hanya diam dan menatap satu persatu Abang dan kakaknya secara bergantian.
" KALO MAU PERGI SANA, GUE GAK JADI!" ambek ziel dan langsung berlari ke mansion bahkan ziel sempat terjatuh.
" ADEKK!" Panggil chaele yang sempat melihat Sanga dik terjatuh karna berlari
Bisa gak sih ziel hidup dengan tenang tanpa ada si langit langit ituhh??
" Maaf, pasti itu gara gara langit" ucapnya sedih.
" Emang gara gara Lo!" Sentak chaele dan pergi dari situ dengan muak.
Semuanya meninggalkan langit yang menggempalkan tangannya kuat.
" Awas Lo ziel, gara gara Lo Abang dan kakak lupain gue!" Geramnya dengan wajah memerah.
____________________________________
Halowwwwww akuu kembali membawa ziel yang mengambekk.
BTW SOAL KONFLIK, GAK JADI BOOM KARNA KALIAN GAK SETUJUU☺️ JADI KONFLIKNYA MASIH RINGAN DAN BISA DI SELESAIKAN
VOTE AND KOMEN KALO MAU AKU UP LAGIW, TAPI BESOKK😭😭
Papayyy🐰🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIEL DIANDRA
AcakAZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kandungnya?, dan dia di hadapkan dengan semua Abang abangnya yang posesif?! " di pikir gue boneka apa di...