different👶🏻🍭

4.1K 559 140
                                    

Sore ini ziel memutuskan untuk pergi berjalan jalan tanpa sepengetahuan keluarganya, ya karna emang mereka sibuk sama si Aretha.

Entahlah padahal ziel melakukan kesalahan kecil, tapi mereka mengabaikannya.

" Oke ziel, mulai sekarang jangan berharap lebih. Cukup jalani aja!" Ucapnya menyemangati dirinya.

Jika dipikir pikir, mungkin ziel terlalu mengemis kasih sayang setelah ia tadi tidak di gubris oleh keluarganya.

" Dari pada di rumah itu, mending gue ke taman" gumamnya lalu berjalan menuju taman dekat mansion.

Dirinya duduk di ayunan dengan menatap langit yang mendung, dan sepertinya hujan akan turun.

Dia menatap langit dengan mata berkaca kaca, dia pikir hidupnya akan bahagia ketika bertemu dengan keluarganya. Tapi ternyata sama saja..

Mungkin di pikiran ziel dia adalah anak yang memang tidak di inginkan, TAPI KENYATAANNYA TIDAK BEGITU❗

" Mentang mentang ada si Aretha, semuanya lupain gue!" Lirihnya dengan nada bergetar.

Hujan mulai turun membasahi jalanan, dan ziel tak kunjung pergi dari duduknya. Dia malah memejamkan mata seolah semua bebannya akan hilang.

Dirinya capek ketika di sekolah di anggap sebelah mata dan lagi keluarganya yang tiba tiba menjauhi dirinya..

" Gue capek.." lirihnya dengan air mata yang turun dari pelupuk mata sebening madu itu.

Tanpa sadar ada seseorang yang memandangnya dengan senyuman getir, seolah ia pernah merasakannya juga.

" Itu yang gue rasain!, dan sekarang Lo juga ngerasain.." ucapnya di balik pohon.

Ziel mulai bangun dari duduknya, dia akan pulang ke mansion karna bajunya sudah basah kuyup.

Dirinya berjalan dengan pelan, menikmati setiap hujan membasahi badannya.

Ketika sampai di mansion ternyata sudah ada saudara saudaranya yang sepertinya akan menyusul dirinya.

" Kenapa kau hujan hujanan?" Tanya Harsa mewakili semuanya.

Ziel tidak menjawab dan ketika dirinya akan masuk tangannya di cekal oleh Jeano yang menatapnya tajam sekaligus khawatir.

" Lepasin sialan!" Ucap aziel sambil menatap satu persatu saudaranya dengan tatapan tajam

" Jaga bicaramu!" Sarkas Jeano tak sadar semakin mencengkram tangan milik ziel.

Ziel meringis kesakitan membuat Jeano melepas cekalannya sambil meminta maaf kepada sang adik.

" Maaf Abang gak sengaja" sesalnya sambil mengusap kepala ziel.

Ziel menepis tangan milik Jeano lalu dirinya menatap sang Abang.

" Basi." Balas ziel lalu pergi dari hadapan mereka.

Semuanya memandang punggung sempit milik aziel yang perlahan menghilang.

" Kayaknya kita akhiri hukaman ini, gue gak suka adik gue di gituin!" Ujar chaele sambil pergi menyusul sang adik.

" Gue setuju, senakal apapun aziel. Tidak seharusnya kita memberi hukuman dengan mengabaikannya" ucap renjana lalu pergi dari hadapan saudaranya.

AZIEL DIANDRA

Kini ziel sudah mandi dan memakai baju tidur panjang hangat miliknya, lalu dirinya pergi ke balkon kamarnya.

Dirinya menatap ke bawah, dimana ada Aretha yang sedang bermain dengan sang mama untuk melihat bunga.

" Gue gak pernah kaya gitu?" Tanyanya pada diri sendiri.

Senyuman sangat menyakitkan kembali terbit ketika mendapati sang ibu dengan anak perempuan.

" Emang seharusnya gue gak ikut waktu itu!" Getirnya sambil menghapus kasar air matanya.

Di belakangnya ada saudaranya yang menghampiri ziel dengan membawa sesuatu.

" Kok bengong? Lagi mikiran apa si?" Tanyanya dengan senyuman hangat.

Nathan. Orang itu adalah Nathan Abang ke 5 dari aziel Diandra.

Ziel memandang Nathan dengan tatapan bingung, tumben banget dia ke kamarnya dengan membawa sebuah Tote bag?.

" Ada apa?" Aziel berucap tanpa menoleh ke arah nathan.

Nathan tersenyum lalu mengusap surai rambut sang adik.

" Lihat kakak membawa mainan buat adek? Kata kakak chaele adek suka hot wheels kan? Lihat kakak membelinya!" Semangat Nathan sambil menunjukan paper bag.

Ziel hanya memandangnya sekilas dan menatap mata Nathan.

" Dia beneran ngajak gue main? Tumben amat" batinnya bingung.

" Kakak nanath, udahh pulangg??" Penggil seseorang dengan boneka hamster di tangannya.

Mata aziel membola ketika melihat boneka yang ia kenal.

Dirinya menghampiri orang itu dan merebut boneka miliknya!

" Ini punya gue. JANGAN SENTUH!!" bentak aziel membuat seseorang di hadapannya ketakutan.

Kalo kalian lupa boneka ziel bisa baca di part " mall" boneka yang ia dapat sewaktu main capit boneka.

" Maaf.." Isak Aretha, seorang yang tadi membawa boneka hamsternya.

Nathan yang melihat itu pun buru buru membawa Aretha keluar, takut sang adik akan semakin marah.

Ziel memandang itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

______________________________

Kangen gak??

Maaf kemarin gak upp, soalnya sedii di tinggal Jeje wamil:(. Terus tau gak? Pas aku sedih malamnya jaemin upp jadi sedikit mengobati hehe🥺🩷

Vote and komennya oke?

Papayy🐰🩷

AZIEL DIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang