Setelah kemarin bermain di rumah haechan kini anak anak itu akan bermain di mansion Na
"loh mark hyung ko belum siap?" tanya jaehyun heran karna melihat mark tidak seperti biasanya yang sudah siap pakai seragam sekolahnya
"sekalang libul dad" jawab mark
"eh iya kah?" ragu jaehyun yang di angguki mark
"jadi sekarang kamu mau ikut ke rumah nana untuk main?" tanya jaehyun
"iya dad"
(づ ̄ ³ ̄)づ(づ ̄ ³ ̄)づ
Sebelum ke kantor jaehyun antarkan anak anaknya dulu ke mansion NA
Mereka turun tepat di gerbang, jaehyun tak mengantarkan sampai dalam karna ia hampir terlambat"jangan nakal ya son, mark jaga adikmu" ucap jaehyun sebelum benar benar menibggalkan anak anaknya
"baik dad"jawab mereka berdua
Setelah anak anak memasuki halaman jaehyun membunyikan klakson sebagai tanda pamitnya pada penjaga, yang di jawab dengan bungkukan sebagai tanda hormat
"nana apa chaca belum ke sini?" tanya mark yang celingak celinguk mencari haechan
"belum kak" jawab nana sambil membuka kotak mainan
Mark duduk terdiam memandangi pintu, berharap terbuka oleh haechan ia hanya takut chaca tidak ikut main karna sakit
Yang di tunggu tunggu akhirnya datang, namun dengan wajah yang murung dan terus menempeli sang ayah
"cha itu loh temen temennya, daddy mau pergi ke kantor dulu sayang" ujar johnny
"tidak mau! Daddy di sini saja ikut main!" tolak haechan
Melihat perdebatan ayah dan anak itu mark menghampiri johnny yang duudk pasrah di sofa
"chaca ayo ikut kakak, bialkan daddy bekelja" ujar mark sambil sedikit menarik tangan haechan
"tapi kak-
"memang nya chaca mau tidak bisa beli susu kalna daddy tak punya uang?" tanya mark yang langsung di jawab gelengan ribut dari haechan
"ya makanya ayo" paksa mark dan akhirnya johnny bisa lepas dari haechan
Segera johnny pergi dari mansion itu menuju kantor karna sudah benar benar telat namun tak apa ia CEOnya
"anak anak buna mau membereskan kamr sebentar ya, kalian jangan berantem jangan nakal oke!" ucap winwin pada anak anak
"oke buna"
Setelah perginya winwin anak anak mulai bermain dengan mainannya
Kaki mark berjalan menuju mobil mobilan kecil yang bisa di tumpangi mark mendudukan dirinya di kursi kemudi mobil itu
"chaca ayo naik sini" ajak mark pada haechan
Dengan senang haechan berjalan dan sedikit berlari menuju mark
"kenapa ajak chaca sih? Kenapa tidak ajak nono" tanya kesal jeno
"aku tidak mau! Aku mau sama chaca saja" ujar mark
"dari tadi kakak ajak chaca telus! Ajak nana saja sekalang. Aku mau sama chaca" ucap jeno sambil menarik baju belakang haechan
Mark yang melihat itu sedikit kesal apa apaan adiknya itu?!. Dengan segera mark turun dari mobil mobilannya lalu menarik kembali haechan
"jangan memaksa! Chaca maunya sama kakak!" ucap mark menyembunyikan haechan di belakang tubuhnya
"aku juga mau sama chaca!!" ucap jeno tak mau kalah dan berusaha menggapai Tubuh haechan
"eungh.." haechan mengeluh risih di tarik tarik oleh keduanya
"ih! Kalian main saja beldua!! Aku yang akan main sama chaca! Kalian laki laki sama laki laki saja!" protes jaemin ikut memperebuti haechan
Kini tangan kanan haechan di tarik mark dan tangan kiri harchan di tarik jeno, jaemin yang melihat wajah haechan yang tak nyaman cenderung kesakitan jadi merasa Iba padanya
"IH JANGAN TALIK TALIK TANGAN CHACA!!! LIHAT CHACA KESAKITAN!!" namun ucapan nana hanya angin lewat bagi kedua anak jung itu
"AKU BILANG BUNA YA!!" lagi lagi gertakan nana hanya angin lewat
Dengan segera jaemin berlari menuju kamar orang tuanya untuk menemui sang bunda untuk melapor
"buna..huft..bun.." panggil jaemin terengah engah
"ada apa sayang?" tanya winwin
"nono dan kak malk nakal! Talik talik chaca" adu jaemin pada winwin
Tak ingin hal buruk terjadi winwin segera kembali ketempat dimana anak anak bermain tadi di ikuti nana
"aduh sayang...ko chaca nya di tarik tarik gitu?" ucap winwin saat melihat haechan yang di perebutkan
Tak ingin menghiraukan ucapan winwin mereka masih terus menarik tangan haechan, keduanya tak ingin kalah
"hiks...sakit.." tangis haechan akhirnya keluar
Segera mark melepaskan tarikanya lalu memeluk tubuh mungil haechan namun berbeda dengan jeno, anak itu masih saja memegangi tangan haechan tak ingin melepaskanya
"ini semua gala gala kamu jung jeno!" ucap kesal mark
"kakak ko nyalahin nono?!" protes jeno tak terima
"hei hei di sini ada buna loh, ko kalian malah berantem? Udah udah sini chacanya, buna mau liat tanganya" ucap winwin menarik haechan dari mark
"nih lihat ulah kalian tangan chca memerah begini ini pasti sakit.. Ayo segera minta maaf, kalo daddy jo dan mommy ten tau bagaimana hayo?" ucap winwin saat melihat pergelangan tangan haechan
"kak malk minta maaf ya chaca" ucap mark sambil mengelus tangan kanan haechan yang sempat di tariknya
"iya kak, chaca maafkan" jawab haechan dengan senyuman cerahnya
"nono juga minta maaf ya cha, jangan bilang daddy jo nono takut" ucap jeno
"iya nono juga chaca maafkan" jawab haechan
"haha kamu ini, memang kalo sama mommy ten kamu gak takut?" tanya winwin
"hihi takut juga" jawab jeno
"ya sudah main bareng bareng lagi ya jangan pada nakal buna mau masak dulu untuk kalian" ucap winwin lalu pergi meninggalkan mereka ke dapur untuk memasak
Hai hai jangan lupa vote dan komen
Terimakasih♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur sayang
FanficTiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan di panti asuhan namun karna sesuatu bayi bayi itu terpaksa di titipkan dan di rawat oleh ke tiga pas...