Kini waktu sudah menunjukan tengah malam dan kabar duka di dapati oleh renjun si kecil dimana sang appa yang ia miliki satu satunya telah berpulang akibat insiden pembunuhan berencana
Tak banyak yang bisa di lakukan oleh winwin dan yuta mereka hanya bisa membantu mengkremasi jasad pamanya Itu
Namun sebelumnya mereka menerima sebuah perjanjian yang dimana yuta dan winwin akan di beri kepercayaan atas perusahaanya saat appa renjun sudah tiada namun dengan syarat akan mengangkat renjun sebagai anaknya
Flashback...
"maaf kami tak bisa menanda tangani perjanjian ini, kami bukan tak mau merawat renjun tapi kami tak ingin di sebut memperalat anak kecil demi perusaannya" ucap yuta setelah berunding dengan winwin
"win paman mohon, bujuk suami mu agar menanda tangani perjanjian ini, renjun sudah tak memiliki siapa siapa di dunia ini, aku hanya takut suatu saat nanti aku tiada namun rrnjun belum bisa mengelola perusahaan yangku bangun, aku tak mempercayai orang lain selain kalian" pinta appa renjun
Winwin kembali berunding dengan yuta mengingat renjun yang sudah tak punya siapa siapa
"bagaimana?" tanya kembali appa renjun meminta kepastian
"baik paman aku dan yuta hyung akan meneruskan perusahaanmu dan merawat renjun, tapi aku ingin sedikit menambahkan syarat di dokumen ini" ujar yuta
"apa yang kalian ingin tambahkan?" tanya appa renjun
"setelah cukup umur perusahaan paman akan di alihkan sepenuhnya pada renjun dan semua hasil perusahaan itu akan jatuh penuh pada renjun kami takan mengambil sedikitpun harta paman tanpa persetujuan renjun" ucap yuta
"kalian memang orang yang tepat," senyum appa renjun mengembang mendengar apa yang di sampaikan yuta suami keponakanya
"buatkan dokumen perjanjian seperti ini nanun tambahkan apa yang di ucap tuan yuta barusan" ujar appa renjun pada seorang tangan kanannya
"baik tuan"
Setelah beberapa saat. Dokumen itu sudah siap tinggal di tanda tangani
Appa renjun dengan yuta serta winwin menanda tangani surat perjanjian itu
Flashback off...
"anak anak sudah tidur?" tanya yuta menanyakan jaemin dan renjun
"sudah hyung tapi memang renjyn sedikit rewel" jawab winwin
"naluri seorang anak pada ayah takan salah" ujar yuta
"kasian sekali, padahal dia masih kecil"
"aku mau kabari dulu jaehyun dan johnny" pamit yuta lalu beranjak menuju balkon
(づ ̄ ³ ̄)づ(づ ̄ ³ ̄)づ
Acara kremasi pagi itu berjalan dengan lancar anak anak yang ikut memang tidak mengerti apa apa tapi berbeda dengan renjun, keterdiaman renjun adalah sebuah bentuk kesedihan yang mendalam
Sedari pagi renjun hanya ingin di gendong yuta, karna entah mengapa ia begitu nyaman di dekapanya ia bahkan tak ingin peduli pada nana yang merengek meminta sang ayah menurunkanyaa
Kini langit sudah gelap waktu pun menunjukan waktunya jam makan malam
Yuta bahkan rela tak mandi sore karna renjun yang menangis ketika akan di tinggal sebentar
Sampai sekarang anak itu masih berada dengan yuta di meja makan
"njun kamu lutun!!" kesal nana sambil menarik kaus yang di pakai renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur sayang
FanfictionTiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan di panti asuhan namun karna sesuatu bayi bayi itu terpaksa di titipkan dan di rawat oleh ke tiga pas...