Makan siang berjlan lancar tak ada bembicaraan saat makan hanya suara tambrakan alat makan saja yabg terdengar
Kini mark haechan dan jeno sedang berada di kamar si anak sulung berbaring menatap langit, baru saja bubu menyuruhnya untuk tidur siang namun mereka benar benar tidak mengantuk
Pintu kamar terbuka menampilkan mahluk kecil berbaju putih dengan bandana lucu di keplanya
"kenapa tidak ajak nana main?" tanya jaemin saat melihat haechan berada di sana
"tadi gak main ko, tadi makan siang" jawab haechan
"ish! Sama saja! Kenapa tidak ajak nana?" ucap kesal jaemin
"nana sini naik ke kasul gabung" ajak jeno sambil menepuk bagian kosong di sampingnya
Jaemin mendekati jeno dan berusaha menaiki kasur itu
"main petak umpet yu" ajak mark
"wah! Cha mau" seru haechan
"nono juga mau"
"nana to!!"
Keempat anak itu bukanya tidur seperti yang di perintahkan sang bubu malah main petak umpet
Yang pertama kali menjadi kucing adalah mark sisanya berusaha bersembunyi tanpa di ketahui
"chaca~ kamu dimana?" ucap mark sambil mencari carinya
Haechan yang bersembunyi di jendela cekikikan tertawa ia yakin pasti kak mark takan menemukanya
Sebenarnya mark sudah menebaknya haechan bersembunyi dimana karna kaki mungil haechan yang tidak tertutupi tirai, tapi mark tak ingin menemukanya dulu, karna tak ingin haechan kalah
"jung jeno~ daddy bawain game baru nih" pancing mark pada adiknya
DUG...
Suara benturan terdengar di dalam lemari segera mark mrmbuka lemari itu dan ternyata adiknya berada di sana
"Haha ketemu kau! Jeno!" ucap mark mrmbuat lengkungan bibir jeno turun ke bawah
"nana~ dimana kamu~" ucap mendayu mark
"kakak itu pasti chaca" tunjuk jeno pada jendela itu
"bukan" jawab mark singkat
"ih kakak!! Itu pasti chaca!! Ayo kesana!" ajak jeno sambil menarik tangan mark
"ih! Jangan talik talik tangan malk!" protes mark tak ingin di ajak
"tapi itu pasti chaca!!" kekeh jeno
Mark tak menghiraukanya ia masih berusaha mencari tempat persembunyian Jaemin
"eh kak dely... Nana nya tidak ada di sini kak" ucap mark
"aaaaa nana di sini kak dely!!" ucap jaemin sambil berdiri dari tempat persembunyianya
"hahaha, ketemu!" teriak mark
Dan kini mark berjalan menuju jendela untuk menemukan si manis
"chaca~" panggil mark sambil membuka tirai jendrla itu
"aaaaa hahaha cha menang ya" sorak senang haechan
"iya chaca hebat bersembunyi" imbuh mark
"dih kakak apaan sih?! Tadi juga aku udah tau ko dia sembunyi di situ!" ucap jeno yang kesal pada mark
Adu mulut itu terus di lakukan oleh kakak beradik itu membuat jaemin dan haechan kesal di buatnya
"kakak malk ayo yulun cha mau buah melah yang kemalin kak malk suap" ucap haechan mengajak mark
"oh kamu mau semangka?" tanya mark
"iyaa cha mau buah tu" jawab haechan
Kedua anak itu turun dari tangga menuju dapur di ikuti jeno dan jaemin
Mark berusaha membuka kulkas dan langsung menemukan buah semangka yang sudah di potong dadu
Taeyong memang selalu memotong buah itu jika sudah di beli karna bisa langsung di beri pada mark saat anak itu menginginkanya tiba tiba
Mark mengambil mangkuk berisi semangka itu lalu menggandeng haechan duduk di kursi meja makan
"nono apa ini?" tanya jaemin menunjuk buah merah lebih ke unggu
"wah apa ini? Nono juga tidak tau" jawab jeno sambil mengeluarkan suatu wadah dari dalam kulkas
"kakak ini makanan apa?" tanya jeno sambil menunjukan wadah buah itu
Mark yang sedang menyuapi haechan menengok pada sang adik
"itu buah naga" jawab mark
"hah naga!! Ih selam~" ucap jaemin sambil menyentuh buah itu
"aaaa nono tangan nana beldalah!!" heboh jarmin saat warna buah naga itu menempel di tanganya
"hihi ada walna walna" jeno malah ikutan memegang megang buah itu supaya warna nya menempel pada tanganya
"nana mau coba?" tanya jeno sambil mengambil satu potong buah naga itu
"nono dulu balu nana" pinta jaemin
Jeno mengambil buah itu dan memakanya tanpa ragu saat di kunya buah itu terasa dingin karna baru saja di keluarkan dari kulkas
Jeno coba mendeskripsikan rasa itu namun ia tak bisa sudah potongan keberapa juga ia makan tetap tak bisa mendeskripsikanya
"ih! Ko dimakan sendili!! Bagi nana!" protes jaemin lalu mengambil buah itu dengan tangan mungilnya
Sama seperti jeno jaemin pun tak bisa menjelaskan rasa dari buah ini, namun mereka suka memakanya
Mereka terduduk di lantai dengan warna buah naga yang sudah belepotan di mana mana
Berbeda dengan mark dan haechan yang duduk manis dan rapih di atas meja makan
"huwaaa nana dan nono beldalah!! Hiks.. Huwaa cha takut!!" tangis haechan berusaha turun dari kursi dan berlari ke kamar taeyong
"cha tunggu kak malk!!" teriak mark mengejar haechan
"meleka kenapa sih?! Ini enak ko ada walna walna juga yakan no" ucap jaemin
"iya! Ini enak! Walna nya bisa di gambal di sini juga di sini" sahut jeno menempelkan telapak tangan yang sudah berlumuran warna ke lantai dan bajunya
(づ ̄ ³ ̄)づ(づ ̄ ³ ̄)づ
"bubu!!!" panggil haechan saat pintu kamar jaeyong berhasil terbuka
"eh ada apa sayang?!" tanya panik taeyong
"nana dan nono beldalah! Cha takut!" adu haechan membuat taeyong membulatkan matanya
"sabal bubu. Meleka hanya makan buah naga bukan beldalah" ucap mark menjelaskan ke salah pahaman
Taeyong menghembuskan nafas lega untung saja mark memiliki sifat dewasa yang bisa di percaya
"yasudah sekarang bubu mau liat dua N itu" ucap taeyong lalu berjalan ke dapur di ikuti haechan dan mark
Saat sampai di dapur begitu terkejutnya taeyong ketika anak anak itu sudah melumuri lantai dinding juga baju mereka dengab warna merah yabg begigu kontras
"aaaaa kalian cemong banget!! Ayo mandi sekarang!" ucap taeyomg dengan sedikit berteriak
"mandi baleng?" tanya polos jeno
"aku adukan daddy ya kamu jung jeno!" ucap mark
Hai hai jangan lupa vote dan komen
Terimakasih♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur sayang
FanfictionTiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan di panti asuhan namun karna sesuatu bayi bayi itu terpaksa di titipkan dan di rawat oleh ke tiga pas...