Chapter 10 : A Day Full of Joy 1

451 49 8
                                    

Pagi itu, matahari baru saja menampakkan sinarnya ketika Jeonghan membuka mata. Setelah sejenak meregangkan tubuh, dia melirik Seungcheol yang masih terlelap di sebelahnya, tampak damai dan tenang. Tidak ingin mengganggu suaminya, Jeonghan bangkit perlahan, mengenakan sweater tipis, dan melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan bagi keluarga kecilnya.

Di dapur, Jeonghan mulai mengeluarkan bahan-bahan dari lemari es. Dia berencana membuat pancake dengan topping buah segar, telur orak-arik, dan susu hangat-sarapan sederhana yang akan memberi mereka energi untuk perjalanan. Sambil memanaskan wajan, Jeonghan dengan cekatan mengaduk adonan pancake, aroma manis mulai memenuhi ruangan.

Beberapa menit kemudian, Seungcheol muncul di dapur, menguap kecil dan tersenyum melihat Jeonghan yang sibuk. "Pagi, Mas," sapa Jeonghan dengan lembut. Seungcheol membalas dengan senyuman hangat, lalu memberikan kecupan cepat di kening Jeonghan. Ia lalu melingkarkan tangannya di pinggang Jeonghan, memeluknya erat dari belakang. "Pagi, Sayang. Biar aku bantu buat minuman untuk anak-anak."

Jeonghan mengangguk, "makasih, Mas."

Mereka pun bekerja bersama di dapur, Seungcheol menyiapkan susu hangat sementara Jeonghan menyelesaikan pancake terakhir. Begitu semuanya siap, Jeonghan berbisik, "Aku akan bangunin anak-anak."

Jeonghan berjalan menuju kamar anak-anak mereka. Dia membuka pintu kamar perlahan, melihat ketiga putranya yang masih terlelap dalam posisi-posisi lucu. Minghao memeluk boneka Snowy erat-erat, Dokyeom tidur meringkuk dengan selimut tersampir di satu bahunya, sementara Mingyu, seperti biasa, tidur menyamping dengan satu tangan di atas kepala.

Jeonghan menghampiri tempat tidur Dokyeom terlebih dahulu, membelai rambutnya sambil berbisik, "Dokyeomie, bangun, Sayang. Kita mau pergi lihat laut, ingat?" Dokyeom menggerakkan matanya perlahan, tersenyum tipis dan bergumam, "Iya, Mami..."

Setelah Dokyeom mulai bangun, Jeonghan mengalihkan perhatiannya ke Mingyu, yang lebih sulit untuk dibangunkan. "Mingoo, ayo bangun. Kita mau berangkat liburan!" Jeonghan mengguncang bahunya pelan, dan Mingyu akhirnya membuka mata dengan senyum malas, "Pantai, ya, Mami?"

Terakhir, Jeonghan menepuk pelan punggung Minghao. "Haohao, bangun, sayang. Snowy sudah siap-siap, nih, mau lihat laut juga." Minghao langsung membuka mata, mengusapnya dengan tangan mungilnya, kemudian memeluk Snowy lebih erat sambil tersenyum lebar.

Begitu ketiga anaknya bangun, Jeonghan menemani mereka sebentar untuk membasuh wajah mereka. Lalu mereka menuju meja makan, di mana sarapan sudah tersaji rapi. Pancake dengan topping buah dan telur orak-arik tersusun di piring masing-masing, dengan susu hangat di gelas mereka. Ketiganya segera duduk, dan Seungcheol ikut duduk sambil mengawasi anak-anak yang mulai makan dengan antusias.

"Ayo makan banyak supaya kuat nanti di perjalanan," ujar Seungcheol sambil tersenyum, menatap anak-anaknya satu per satu. Dokyeom mengambil gigitan besar pancake dan mengangguk dengan semangat. "Mami, enak banget! Aku mau tambah lagi nanti!" katanya. Mingyu, yang duduk di sampingnya, meneguk susu dengan cepat, lalu menyahut, "Aku juga! Tapi nanti kita bawa camilan juga, ya?"

"Iya sayang, iya. Kyeomie sama Mingoo makan sama minumnya pelan-pelan aja, nanti kalian tersedak kalau buru-buru," ujar Jeonghan lembut.

Jeonghan lalu memberikan Dokyeom beberapa pancake lagi di atas piringnya, lalu menuangkan saus coklat di atasnya. "Makasih, Mami!" Dokyeom kembali bersemangat memakan makanannya. Lalu bergantian dengan Mingyu.

Sementara itu, Minghao sibuk membagikan potongan kecil pancake ke Snowy, lalu berkata dengan suara lembut, "Snowy juga harus sarapan biar nggak lapar nanti." Jeonghan hanya tersenyum melihatnya, merasa hangat dengan kepolosan anak bungsunya.

Jeongcheol & the Magic of FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang