Chapter 4 : Endless Love in Simple Acts 3

367 26 0
                                    

Di kamar yang didekorasi dengan nuansa hangat, Jeonghan bersandar pada bantal lembut, sementara ketiga anaknya dengan penuh kasih sayang menempel di sisinya. Minghao, yang sedang duduk di pangkuannya, tampak tenang sambil memainkan telinga boneka Snowy. Dokyeom, di sisi kiri Jeonghan, menyandarkan kepala ke bahunya, sedangkan Mingyu, yang lebih aktif, duduk di sisi kanan sambil terus berbicara tentang ide-idenya untuk menggambar. Jeonghan sesekali mengangguk, memberikan perhatian penuh meski tubuhnya sudah mulai lelah.

"Mami, gambarnya besok aku kasih lihat ya, pasti Mami suka," kata Mingyu penuh semangat.

Jeonghan tersenyum lembut. "Mami selalu suka gambar Mingoo, pasti keren banget.""

Dokyeom, yang lebih diam tapi tampak tenang di pelukan Jeonghan, mengangguk pelan. "Kita peluk terus, Mi, biar Mami nggak capek lagi."

"Makasih, rasanya capek Mami hilang gitu aja..." ujar Jeonghan sambil tersenyum.

Minghao, yang dari tadi hanya diam, tiba-tiba mengangkat wajahnya dan bertanya, "Mami, Snowy juga boleh ikut pelukan?"

"Boleh dong," jawab Jeonghan lembut sambil mencium kening anak bungsunya, membuat senyum kecil tersungging di bibir Minghao.

Ketenangan di kamar itu mendadak terusik ketika Seungcheol masuk tanpa suara. Dengan tatapan penuh ketegasan namun bercampur manja, dia langsung mendekati tempat tidur, melihat anak-anaknya yang begitu menempel pada Jeonghan. Sejenak, ia berdiri di ujung ranjang, menatap pemandangan itu dengan sedikit rasa cemburu yang terpendam.

Tanpa mengatakan apa-apa, Seungcheol mulai menyingkirkan anak-anak satu per satu dari pelukan Jeonghan. Minghao yang paling kecil langsung diangkat dari pangkuan Jeonghan, lalu dengan lembut tapi tegas, Seungcheol menarik Dokyeom dan Mingyu ke samping.

"Eh, Papi?" protes Mingyu, wajahnya bingung.

Seungcheol tidak menjawab, hanya duduk di samping Jeonghan dan langsung menarik istrinya ke dalam pelukannya, memeluk erat seolah tidak ingin melepaskannya. Jeonghan tertawa kecil, merasa geli dengan aksi posesif tiba-tiba Seungcheol.

"Mas, apa-apaan ini?" Jeonghan berbisik, meski ada nada senang di suaranya.

Seungcheol, masih memeluk erat Jeonghan, menatap anak-anaknya dengan ekspresi puas sebelum berkata dengan nada bercanda namun penuh otoritas, "Mami itu milik Papi, bukan milik kalian. Kalian udah kelamaan peluk Mami."

Minghao, yang masih memeluk Snowy di tangannya, tampak bingung sebelum akhirnya merengut. "Nggak, Mami milik kita juga!" teriaknya sambil mencoba kembali naik ke pangkuan Jeonghan, tapi Seungcheol menahan dengan tangannya.

"Iya, Mami harus peluk kita semua!" tambah Dokyeom yang mulai memanjat tempat tidur lagi, berusaha menggeser posisi ayahnya.

Mingyu, yang lebih gesit, langsung melompat ke punggung Seungcheol, mencoba memisahkan ayahnya dari Jeonghan. "Papi nggak boleh egois! Mami punya kita juga!"

Seungcheol mendengus kecil, tapi tetap tidak melepaskan pelukannya pada Jeonghan. Ia hanya menggeleng sambil menatap anak-anaknya yang kini berebut kembali ke pelukan Jeonghan. "Wah, kalian ini... kalau urusan Mami, kompak banget ya? Tapi ingat, Mami tetap milik Papi!" katanya sambil tersenyum tipis, namun masih mempertahankan posisi pelukannya pada Jeonghan.

Jeonghan, yang sejak tadi menyaksikan kehebohan ini, akhirnya tidak bisa menahan tawanya lagi. "Mas, kasihan anak-anak. Mereka mau dipeluk juga, biarin mereka masuk pelukan, dong," katanya sambil menepuk lengan Seungcheol lembut, mencoba menenangkan.

Seungcheol berpura-pura berpikir sejenak sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah, tapi Papi tetap di sini," ujarnya sambil melepaskan sedikit ruang dalam pelukannya.

Jeongcheol & the Magic of FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang