Setelah makan siang yang penuh cerita tentang penyu-penyu kecil, Jeonghan dan Seungcheol memutuskan bahwa sudah saatnya mereka kembali ke vila sebelum matahari terlalu terik. Mereka mengemasi barang-barang dengan cepat, memastikan anak-anak memakai sandal dan membawa semua peralatan bermain pasir mereka.
Mingyu dan Dokyeom berlari kecil di depan, bercanda dan tertawa sepanjang jalan kembali ke vila. Sementara itu, Minghao menggenggam tangan Jeonghan erat-erat, masih tenggelam dalam ceritanya tentang penyu-penyu pemberani yang baru saja ia lihat.
Begitu sampai di vila, mereka semua tampak kelelahan setelah seharian di pantai. Jeonghan dan Seungcheol memastikan anak-anak mencuci kaki dan membersihkan diri dari pasir sebelum mereka masuk ke kamar. Satu per satu, mereka berganti pakaian bersih, lalu berkumpul di ruang tamu yang nyaman, menikmati suasana vila yang tenang setelah seharian beraktivitas di bawah matahari.
Jeonghan menyiapkan minuman dingin sementara Seungcheol membantu anak-anak duduk dengan nyaman di sofa. Mereka menikmati jus segar sambil melihat foto-foto yang Jeonghan ambil di pantai. Tawa kecil terdengar saat mereka melihat ekspresi lucu masing-masing saat bermain pasir atau saat Mingyu memamerkan kerang-kerangnya.
"Besok kita masih bisa main di pantai lagi, kan, Mami?" tanya Dokyeom dengan mata berbinar, senyumnya cerah seperti sinar matahari pagi. Keceriaannya membuat Jeonghan merasa hangat di hati.
Jeonghan mengangguk, meskipun ada sedikit kekhawatiran di benaknya. "Kyeomie nggak capek main di pantai mulu? Nggak bosen?" Ia mencoba untuk memastikan bahwa anaknya tidak akan merasa jenuh dengan aktivitas yang sama setiap hari.
Dokyeom menggeleng cepat, rambutnya yang hitam bergetar lembut. "Nggak, Mami! Pantai itu seru! Kita bisa bikin istana pasir, berenang, dan cari kerang. Dan yang paling penting, kita bisa bersama-sama!" katanya dengan semangat, matanya berkilau penuh antusiasme.
Jeonghan mengusap rambutnya, "iya sayang, iya, kita masih punya banyak waktu di sini. Tapi ingat, harus istirahat yang cukup biar besok kalian tetap kuat bermain."
Minghao tersenyum kecil sambil menyandarkan kepalanya di lengan Jeonghan. Hari itu terasa lengkap bagi mereka semua. Setelah jus mereka habis dan tawa perlahan mereda, Jeonghan dan Seungcheol mengajak anak-anak beristirahat dan tidur siang sebentar. Mereka tahu betapa lelahnya anak-anak setelah bermain seharian, dan tidur sebentar akan membuat mereka segar kembali.
Di dalam vila yang hangat dan nyaman, dengan cahaya sore yang lembut masuk melalui jendela, seluruh keluarga akhirnya bisa beristirahat. Suara ombak yang samar terdengar dari kejauhan, mengiringi tidur mereka yang lelap, membawa ketenangan setelah hari penuh petualangan dan kebahagiaan di pantai.
Setelah memastikan anak-anak sudah tertidur di kamar mereka, Jeonghan dan Seungcheol kembali ke ruang tamu untuk menikmati waktu tenang bersama. Jeonghan duduk bersandar pada Seungcheol, merasa nyaman berada di sisinya sambil fokus pada ponselnya. Dengan senyum kecil, ia mulai memposting beberapa foto liburan keluarga mereka ke media sosial—foto-foto saat anak-anak bermain pasir, mengamati penyu kecil, dan menikmati makanan di pantai. Setiap foto penuh dengan tawa dan kehangatan, menangkap momen-momen berharga yang baru saja mereka lalui.
Seungcheol mengamati Jeonghan yang tersenyum saat melihat foto-foto itu. "Kamu senang, kan?" tanyanya sambil membelai lembut rambut Jeonghan.
Jeonghan mengangguk sambil tetap memandangi layar ponselnya. "Sangat. Ini liburan terbaik yang pernah kita punya. Lihat mereka, begitu bahagia, dan aku juga," jawabnya dengan suara lembut. "Aku ingin mereka punya banyak kenangan indah bersama kita."
Seungcheol tersenyum sambil menggenggam tangan Jeonghan. "Aku juga, Han. Itu sebabnya aku sudah memikirkan rencana untuk besok."
Jeonghan menoleh, penasaran. "Oh ya? Apa yang Mas rencanain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol & the Magic of Family
RomanceJeongCheol ft 97L Setelah beberapa tahun menikah, kehidupan Jeonghan bersama Seungcheol dan tiga anak mereka-Dokyeom, Mingyu, dan Minghao-berjalan penuh kehangatan dan canda tawa. Meski rutinitas mereka tampak sederhana, Jeonghan selalu menemukan ke...