Di bawah terik matahari siang yang cerah, Seungcheol dan Jeonghan menikmati waktu bersama anak-anak mereka, Dokyeom, Mingyu, dan Minghao di pantai. Mereka sibuk membangun istana pasir, tertawa dan bersenda gurau, menikmati saat-saat tenang yang jarang mereka dapatkan. Di sekitar mereka, ombak mengalun lembut, dan angin pantai yang sejuk membuat suasana semakin nyaman.
Namun, ketenangan mereka terganggu ketika seorang wanita asing berambut pirang tiba-tiba berjalan mendekat. Dia mengenakan gaun pantai yang mencolok dan kacamata hitam besar yang bertengger di hidungnya, memberikan kesan percaya diri yang terlalu kuat. Senyum lebarnya langsung tertuju pada Seungcheol, seolah-olah hanya dialah yang ada di pantai itu.
"Excuse me," katanya dengan aksen asing yang lembut, sambil menyodorkan ponselnya ke arah Seungcheol. "Would you mind taking a picture of me?"
Seungcheol, tanpa berpikir panjang, tersenyum sopan dan mengangguk. "Of course," jawabnya, mengambil ponsel dari tangan wanita itu. Ia berdiri dan mulai mengambil beberapa foto. Wanita itu mulai berpose, sengaja menampilkan senyum genit, bahkan sesekali melirik Seungcheol seolah mencoba mencuri perhatiannya lebih lama.
Jeonghan, yang dari tadi memerhatikan dengan seksama, mulai merasa tidak nyaman. Wanita itu tampak terlalu berlebihan hanya untuk sebuah foto, apalagi sikapnya yang terang-terangan menggoda Seungcheol di depannya.
Setelah beberapa kali jepretan, Seungcheol menyerahkan ponsel itu kembali. "Here you go," katanya sambil tersenyum sopan, berharap wanita itu akan segera pergi. Namun, bukannya berterima kasih dan pergi, wanita itu malah mendekatkan diri, memperkecil jarak antara mereka.
"Oh, these are fantastic! Thank you so much," katanya, menatap Seungcheol sambil tersenyum manis. "You seem to know this place well. Do you come here often?"
Jeonghan yang mendengar percakapan itu mulai menatap tajam, menyadari bahwa wanita tersebut tidak punya niatan untuk segera beranjak. Sementara itu, Seungcheol yang sadar bahwa istrinya mulai cemburu hanya tersenyum kecil. Ia sengaja menanggapi, ingin melihat reaksi Jeonghan.
"Not really," jawab Seungcheol santai. "We’re just here for a family vacation."
Wanita itu mendekat lebih lagi, kini tangannya dengan berani menepuk bahu Seungcheol, membuat Jeonghan semakin gelisah. "Oh, that’s wonderful! Vacations can be so boring without meeting new friends," katanya sambil tertawa kecil. "Maybe, if you have some free time, you could show me around? I’d love to see some hidden spots around here."
Jeonghan tidak tahan lagi. Wanita itu terlalu jauh, dan dia merasa darahnya mulai mendidih melihat bagaimana wanita itu tanpa malu mencoba menarik perhatian suaminya di depan matanya. Akhirnya, Jeonghan mendekat dengan sedikit deham yang cukup keras, berusaha menarik perhatian wanita itu.
"Excuse me," Jeonghan berkata dingin, menatap wanita itu dengan tatapan tajam. "But I think you’ve gotten your photos now. My husband is actually here with his family, and he doesn’t have time for.... sightseeing tours," kata Jeonghan sambil menekankan kata 'suamiku' pada wanita itu.
Wanita itu tampak terkejut, terlihat dari ekspresi wajahnya. Jeonghan tebak, wanita itu mengira Seungcheol single, namun hanya sesaat sebelum senyumnya kembali muncul, kali ini lebih licik. "Oh, I see. I didn’t mean to intrude," katanya, tetap memandang Seungcheol. "But you don’t mind, do you?" tanyanya langsung kepada Seungcheol, seolah mengabaikan kehadiran Jeonghan.
Jeonghan mendekat lebih dekat ke Seungcheol, memasang sikap protektif. "Actually, I do mind," katanya dengan nada tegas, suaranya lebih keras dari sebelumnya. "If you need any help, I’m sure the beach staff would be more than happy to assist you. My husband is busy with his family."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol & the Magic of Family
RomantikJeongCheol ft 97L Setelah beberapa tahun menikah, kehidupan Jeonghan bersama Seungcheol dan tiga anak mereka-Dokyeom, Mingyu, dan Minghao-berjalan penuh kehangatan dan canda tawa. Meski rutinitas mereka tampak sederhana, Jeonghan selalu menemukan ke...