Chapter 13

1.5K 88 4
                                        

Suasana pagi di kelas begitu tenang, cahaya matahari pagi yang lembut mengintip dari sela-sela tirai jendela, menerangi sebagian ruang dengan kehangatan yang samar.

Meski begitu, udara masih terasa sedikit dingin, meninggalkan bekas semalam yang membuat beberapa siswa tetap terbalut dalam jaket atau hoodie mereka.

Di pojokan sebelah kanan kelas, dua laki-laki duduk berdampingan, kontras satu sama lain.

Laki-laki manis itu memakai anting di telinga kirinya, memberi kesan sedikit berani namun manis. Ia duduk dengan tubuh tegap dan tatapan mata yang penuh semangat, seolah pagi hari bukan halangan baginya untuk berbagi cerita.

Di sebelahnya, ada laki-laki berkacamata, dengan ekspresi wajah datar yang tenang dan tak banyak bicara. Wajahnya serius, dan terlihat seperti tipe yang lebih memilih mengamati ketimbang terlibat dalam hiruk pikuk percakapan pagi.

Meski demikian, nata tidak menyerah untuk mencairkan suasana. Dia memulai obrolan dengan suara yang ramah dan ceria, mengangkat topik-topik ringan yang ia harap dapat menarik perhatian archen.

Mulai dari cerita film yang baru saja ditontonnya, hingga rencana akhir pekan yang akan datang, ia berusaha mencari celah agar temannya setidaknya membalas dengan lebih dari sekadar anggukan atau desahan kecil.

Sesekali, laki-laki berkacamata itu menjawab dengan kalimat singkat, dan hanya sedikit mengangguk tanpa menunjukkan banyak ekspresi.

"chen, astaga lo udah kerja tugas kimia yang dari bu maya belum?" tanya nata panik, ia baru sadar belum mengerjakan tugas itu

Archen melirik sedikit kearah laki-laki manis itu "sudah" jawabannya singkat

Dengan wajah manis dan memelas miliknya, nata mendekat kearah laki-laki berkacamata itu

"chen, lo ganteng banget dehh, boleh gak gue liat tugas lo?" ucap nata dengan manis

"Nggak"

"yahh, lo kok gitu sih" kesal nata dengan wajah di buat sedih "sekali ini aja, please!" mohon nata seraya bergelayut manja di lengan archen

Laki-laki berkacamata itu menatap jengah nata, ia lalu mengambil buku di tasnya lalu memberikan nya kepada nata.

"ahh, thankyou baby" ucap nata senang, lalu dengan cepat ia mengecup singkat pipi archen

Archen hanya dia, ia sedikit terkejut dengan laki-laki manis itu mencium pipinya di kelas dan untung saja tidak ada yang melihat itu.

Beberapa menit kemudian, pintu kelas terbuka, dan guru kimia mereka, Bu Maya, masuk dengan membawa beberapa berkas di tangannya. Wanita selalu datang dengan senyum lembut, namun pagi itu tatapannya sedikit serius saat memandang kelas.

"Selamat pagi, anak-anak. Sebelum kita mulai, ibu minta tugas kalian dikumpulkan sekarang, ya." ucap bu maya

Suara gemerisik kertas terdengar saat para siswa buru-buru mengeluarkan tugas mereka. Nata yang baru saja selesai menyalin tugas dari archen dengan cepat menyelipkan kertasnya di tengah tumpukan.

Setelah semua tugas terkumpul, bu maya kembali berdiri di depan kelas dan mulai membuka materi hari itu.

"Baik, hari ini kita akan membahas topik baru tentang reaksi kimia dan energi yang dihasilkan. Ada yang tahu mengapa beberapa reaksi kimia bisa mengeluarkan panas sementara yang lain malah menyerapnya?" tanya bu maya

Kelas hening sejenak, beberapa siswa tampak berpikir keras, sementara Nata mencoba mengingat-ingat materi yang mungkin pernah ia dengar, meski sebagian besar agak samar.

Bu maya memandang ke arah mereka, matanya penuh harap, sebelum akhirnya menunjuk seorang siswa di barisan depan.

"Archen, mungkin kamu bisa membantu menjawab?"

My Baby, Nerd Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang