Chapter 18

975 56 1
                                    

Bel pulang sekolah bergema di seluruh gedung, dan tanpa menunggu lebih lama, nata langsung memasukkan buku-bukunya ke dalam tas, menghiraukan candaan teman-teman gengnya yang masih asyik tertawa.

"gue balik duluan yah!" ucap nata pada teman-temannya

"oh iya nat, hati-hati yah" ucap mereka seraya melambai kearah nata

Nata kemudian melangkah keluar bersama archen, mereka berjalan beriringan menuju gerbang sekolah, tidak menyadari tatapan penasaran dari siswa-siswa lain yang mengamati mereka dari kejauhan.

Dua sosok yang tidak pernah terlihat akrab sebelumnya kini tampak sangat dekat, bahkan tak jarang diselingi percakapan kecil di sepanjang jalan.

Namun, tanpa disadari oleh nata dan archen, di sudut pekarangan sekolah, beberapa pasang mata mengawasi mereka dengan intens. The Dark Shadows, geng paling ditakuti dan berpengaruh di sekolah, tampak memperhatikan mereka dengan ekspresi penuh arti.

Salah satu anggotanya, seorang laki-laki bermata tajam dan berwajah dingin, menatap nata dan archen yang berjalan keluar gerbang dengan senyum miring di wajahnya.

Ada ketertarikan yang jelas di sorot matanya, seperti sedang mengamati kedekatan yang jarang terlihat, seolah-olah ada teka-teki yang ingin dia pecahkan.

"Jadi, anak itu... sekarang dekat dengan ketua the crimson wolves" gumam laki-laki itu pelan sambil mengusap dagunya, tatapannya tak lepas dari punggung archen dan nata yang menjauh.

Teman-temannya dalam geng The Dark Shadows ikut melirik ke arah yang sama, namun tidak ada yang berkata apa-apa. Mereka hanya saling pandang, mungkin juga menyimpan kecurigaan atau keingintahuan.

The Dark Shadows adalah geng dengan pengaruh besar di sekolah, penuh anggota yang disegani dan dihindari oleh siswa-siswa lainnya, dan fakta bahwa mereka tertarik pada interaksi antara nata dan archen bisa jadi tanda awal dari sesuatu yang lebih besar.

Archen melajukan motor nata menuju rumahnya, setelah tiba di depan rumah archen, nata berhenti dan melepas helmnya, sambil menatap archen yang berdiri di sampingnya dengan senyum tipis.

"Oke, gue duluan yang chen, makasih atas tumpanganya dua hari ini" ucap nata dengan santai

Archen mengangguk pelan, lalu menyerahkan kendali motor pada nata tanpa sepatah kata pun. Ada kesan bahwa dia sedang memikirkan sesuatu yang dalam, mungkin tentang tatapan yang mereka dapatkan di sekolah atau hal lainnya yang nata tak bisa tebak. Namun, nata memilih untuk tidak terlalu memikirkannya.

Begitu bersiap, nata menyalakan motor dan mengedipkan sebelah matanya menggoda archen sebelum ia melaju menuju apartemennya.

Archen berdiri di depan rumah, menatap motor yang semakin menjauh sambil menyilangkan tangan di dadanya. Di wajahnya, ada sedikit ekspresi puas, namun juga sesuatu yang sulit ditebak, seolah ada rencana tersembunyi yang hanya dia yang tahu.

Saat motor melaju di jalan raya, nata merasa udara sore yang sejuk menyapu wajahnya. Namun, pikirannya sedikit terganggu, memikirkan tatapan-tatapan aneh yang dia dan archen dapatkan di sekolah tadi, ia ternyata merasakan namun sedari tadi ia berusaha mengabaikannya.

Sorot mata dari teman-temannya bisa dimaklumi, tapi tatapan geng the dark shadows itu yang membuatnya merasa tidak nyaman.

The Dark Shadows adalah geng yang punya reputasi kuat, mereka dikenal sebagai kelompok yang penuh teka-teki dan punya pengaruh besar di kalangan siswa.

Nata tahu bahwa geng itu tidak akan tertarik pada sesuatu tanpa alasan yang jelas, dan ini membuatnya sedikit waspada.

Ia mencoba mengabaikan perasaan tidak nyaman itu, namun bayang-bayang tentang the dark shadows yang memperhatikannya terus membekas di pikirannya.

My Baby, Nerd Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang