Di pagi hari yang cerah, suara mesin mobil sport berderu dari kejauhan, menarik perhatian siswa-siswa yang sedang berbincang di depan gerbang sekolah. Mobil itu melaju dengan anggun di atas aspal, bodinya yang berwarna merah menyala memantulkan sinar matahari, tampak begitu mencolok di antara kendaraan lain.
Laki-laki manis di balik kemudi terlihat tenang dan percaya diri, tangan kirinya menggenggam setir dengan santai, sementara tangan kanannya menurunkan kacamata hitam yang membuat matanya sedikit terlihat, memberikan kesan penuh misteri.
Ketika mobil itu akhirnya berhenti, bunyi pintu yang terbuka terdengar jelas di antara suara obrolan yang kini mulai menghilang, seolah semua orang mendadak bungkam.
Dia keluar dengan gerakan yang anggun dan tampak memikat. Sosoknya tinggi, dengan rambut yang tertata sempurna namun terlihat sedikit berantakan dengan gaya kasual. Wajahnya terbingkai dengan fitur-fitur lembut namun maskulin, dagu yang tegas, matanya coklat terang, dan senyum yang samar tetapi penuh percaya diri.
Mereka yang menyaksikan merasa seakan dunia di sekitar mereka menghilang, hanya ada dia dan mobil sport yang memancarkan aura elegan dan mewah. Beberapa siswa saling berbisik, kagum, dan terpesona, tak bisa mengalihkan pandangan mereka darinya.
Tidak bisa dipungkiri ketua the crimson wolves itu memang selalu saja menarik perhatian semua orang dengan gayanya yang berbeda dan juga wajah tampan sekaligus manis itu.
Di tengah keramaian itu, dia berjalan memasuki sekolah dengan langkah tenang, setiap gerakannya seolah menghipnotis semua yang memandangnya. Laki-laki manis itu menjadi pusat perhatian, kehadirannya begitu memikat, mengisi pagi di sekolah itu dengan pesona yang tak terlupakan.
"cielah neng, banyak gaya lo" ucap temanya-temanya dari belakang, mereka baru saja tiba
Nata menengok kebelakang dan mendapati keempat temannya "napa, iri lo pada?" ucap nata dengan nada mengejek
"yehh, gue lebih imut kali nat" ucap floyd tak mau kalah
"dihh, gue gak lagi bilang gue imut yah, gue ini tampan"
"mana ada tampan kek gitu, bukannya tampan, muka lo jatuhnya lebih ke manis" timpal taka
Nata menatap kesal kearah temannya "iya-iya, terserah kalian deh! "
"udah, pagi-pagi malah ribut, yuk ke kelas" ucap kenzo menengahi
Mereka berlima berjalan memasuki kelas membuat kelas yang tadinya ricuh jadi hening, semua perhatian tertuju pada lima orang yang baru saja memasuki kelas itu, mereka seperti mempunyai daya tarik tersendiri membuat orang betah menatap mereka.
"Eh, dengar-dengar siswi yang kemarin bermasalah sama leo udah di tandain" ucap floyd saat mereka sudah duduk di bangku masing-masing
Kenzo menoleh kearah teman sebangkunya "maksud lo, siswi itu udah dipakein pita merah di lengannya?" tanya kenzo.
Floyd mengangguk membenarkan "kasian banget yah, pasti hidup dia udah gak tenang tuh sampe lulus"
"ya, itu si resiko dia yang gak hati-hati" celetuk taka
"dia kan gak sengaja" bela floyd.
"udahlah, ngapain urusin urusan orang lain coba" sela louis
"Nat, bengong mulu lo dari tadi, lagi mikirin apa sih?" ucap kenzo yang sedari tadi memperhatikan nata yang melamun
"Ha apa? Kenapa?" ucap nata tersadar dari lamunannya
"kenapa sih, lo lagi ada masalah" tanya louis
Nata menggeleng pelan sambil tersenyum tidak jelas "ya gue ada masalah, masalahnya adalah bagaimana mendekati laki-laki nerd itu" batin nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby, Nerd Boy [End]
Fiksi RemajaDi Coral Coast High School, Nata dikenal sebagai pria manis yang selalu mencuri perhatian. Dengan gaya bebasnya, dia selalu melawan arus, tidak peduli pandangan orang lain. Hidupnya penuh warna, cerita, dan petualangan yang terkadang mengundang masa...