Satu bulan kemudianTaman hiburan besar di Jepang itu seolah hidup dengan warna dan suara, melambungkan tawa pengunjung yang bercampur dengan musik ceria yang diputar dari speaker besar. Sore beranjak menuju malam, dan lampu-lampu di sekeliling taman mulai menyala, memberikan kesan magis pada setiap sudutnya.
Pohon-pohon dihiasi lampu kecil yang berkedip, sementara wahana-wahana utama berputar dengan semangat, menarik pengunjung yang tidak sabar merasakan sensasi baru.
Nata dan archen berjalan perlahan di sepanjang jalan setapak taman, bergandengan tangan sambil menikmati suasana. Archen, yang biasanya terlihat pendiam, kali ini tersenyum kecil melihat nata begitu antusias menyeretnya ke berbagai wahana.
Sesekali nata menatap archen, lalu tersenyum nakal. "Kamu serius nggak mau naik roller coaster lagi? aku tau banget tadi kamu suka banget teriak pas turun" ledek nata.
Archen hanya membalas dengan helaan napas, tapi di balik sikap dinginnya, ia menikmati setiap momen ini, menikmati hangatnya genggaman tangan nata.
"Apapun buat kamu baby" ucap archen mengelus pelan pipi kekasihnya
Di dekat mereka, taka dan naravit sedang menghabiskan waktu di stan permainan. Naravit mencoba memenangkan boneka berbentuk kucing untuk taka. Berkali-kali ia mencoba, tapi bola yang dilemparnya selalu meleset.
Sementara taka, yang biasanya cuek, terlihat tidak bisa menahan senyum melihat usaha kekasihnya.
"Udah, nanti gue yang menangin buat lo" ucap taka sambil tertawa
Lalu ia mencoba menggoda naravit dengan mengambil foto candid saat ia sedang memasang ekspresi serius. Naravit hanya mendengus sebal, tapi ujung-ujungnya tersenyum juga melihat foto-foto lucunya di ponsel kekasihnya.
Di sudut lain, Floyd dan gema yang biasanya lebih kalem justru memilih mencoba wahana horor bersama. Floyd, yang sebenarnya takut setengah mati, tetap masuk ke dalam rumah hantu, berpegangan erat pada lengan gema sepanjang perjalanan.
Setiap kali ada sosok hantu yang muncul tiba-tiba, floyd memekik dan makin memeluk gema. Gema, yang biasanya tenang, sesekali menggoda floyd, tertawa kecil di antara teriakan floyd.
"Aduh sayang, jangan teriak-teriak, aku keluar duluan nih, ya?" goda gema pada kekasihnya
"Ish, awas aja kamu berani keluar, aku bakal..."
"bakal apa?" goda gema sambil memainkan kedua alisnya
"Bakal-"
"Bakal kasih jatah aku sebentar di hotel" potong gema
Floyd hanya menelan ludah dan berusaha menyembunyikan wajah memerahnya. Mereka tertawa lepas setelah keluar, membuat momen itu semakin manis bagi keduanya.
Di sisi lain kenzo dan fritz sedang menikmati malam itu dengan berkeliling mencoba berbagai makanan. Mereka sudah mencoba takoyaki, yakisoba, dan berbagai jajanan unik lainnya.
Kenzo terlihat riang, memotret makanan dan memamerkan hasil jepretannya ke kekasihnya. Namun, begitu fritz mencoba okonomiyaki pedas, wajahnya langsung berubah.
"Sumpah, gue nggak nyangka bakal sepedas ini" ucapnya sambil mencari air
Sementara kenzo tertawa melihat reaksi kekasihnya.
"Makanya, jangan langsung hap aja, rasa dulu kek dikit" omel kenzo sambil menahan tawanya
"Air sayang" keluh fritz dengan mata berkaca-kaca
"Ululu sayangnya gue, ini minum" akhirnya kenzo menyodorkan minuman ke arah kekasihnya
Mereka saling meledek, tertawa, dan terus mencoba jajanan-jajanan lainnya, menghabiskan waktu bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby, Nerd Boy [End]
Teen FictionDi Coral Coast High School, Nata dikenal sebagai pria manis yang selalu mencuri perhatian. Dengan gaya bebasnya, dia selalu melawan arus, tidak peduli pandangan orang lain. Hidupnya penuh warna, cerita, dan petualangan yang terkadang mengundang masa...