Sidang

10 1 0
                                    

Keesokan paginya, El terbangun lebih awal dari biasanya. Hari ini adalah hari yang telah lama ia nantikan sekaligus ia khawatirkan: sidang tugas akhir kuliahnya. Matahari baru saja terbit, sinar pagi menembus tirai jendela kamar kostnya, menciptakan suasana yang tenang namun penuh harapan.

"Hari ini penentu segalanya. Semua persiapan udah gue lakuin, tinggal buktikan sekarang."

El segera bangkit dari tempat tidur, merapikan kasur, lalu menuju kamar mandi untuk mandi pagi. Air dingin membasuh tubuhnya, membantu menyegarkan pikiran dan mengurangi rasa tegang.

Setelah mandi, ia mengenakan pakaian formal: kemeja putih, celana hitam, dan jas abu-abu. Ia berdiri di depan cermin, memastikan semua terlihat rapi.

"Ini dia. Gue udah siap buat hadapi apa pun di dalam ruang sidang."

El duduk di meja belajarnya, membuka laptop untuk mengecek sekali lagi presentasi tugas akhir yang telah ia siapkan. Judul tugas akhirnya adalah *"The Representation of Heroism in Modern English Literature: A Comparative Study of J.K. Rowling and J.R.R. Tolkien."*

Ia memeriksa slide demi slide, memastikan semua detail telah sesuai. Di sebelah laptop, terdapat dokumen laporan yang sudah tertata rapi.

"Oke, semua udah siap. Tinggal gue yang harus siap mental."

Setelah memastikan semuanya lengkap, ia memasukkan dokumen ke dalam tas dan bersiap untuk berangkat. Sebelum keluar, El menatap kamar kost yang menjadi saksi perjalanan panjangnya selama kuliah.

"Bentar lagi, semuanya akan berakhir. Tapi untuk saat ini, gue harus fokus pada sidang."

El mengambil motornya dan melaju perlahan menuju kampus. Udara pagi yang sejuk menemani perjalanan singkatnya. Di tengah perjalanan, ia merenung tentang perjalanan akademiknya yang penuh tantangan.

"Ini bukan cuma soal lulus, tapi juga pembuktian bahwa gue bisa menyelesaikan apa yang gue mulai."

Sesampainya di kampus, suasana mulai ramai oleh mahasiswa lain yang bersiap untuk sidang atau aktivitas lainnya. El memarkir motornya di dekat gedung fakultas dan berjalan dengan tenang menuju ruang tunggu.

El tiba di ruang tunggu dekat ruang sidang. Beberapa temannya sudah menunggu di sana.
 
"El, gimana? Lo udah siap?" tanya Raka.

"Siap gak siap, harus siap. Lo sendiri gimana?"
 
"Deg-degan, bro. Tapi gue yakin kita bisa."

Mereka berbincang sebentar, saling memberikan semangat. Tak lama kemudian, panitia memanggil nama El.

"El, giliran kamu sekarang. Silakan masuk."

"Oke, gue siap."

El menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri, lalu melangkah masuk ke ruang sidang.

Ruang sidang terasa cukup formal dengan meja panjang tempat para dosen penguji duduk. Di hadapan mereka, ada meja untuk El, lengkap dengan laptop dan proyektor.

"Selamat pagi, El. Silakan mulai presentasi Anda." ucap penguji utama.

"Selamat pagi, Bapak/Ibu Dosen. Terima kasih atas kesempatan ini. Saya akan mempresentasikan tugas akhir saya yang berjudul 'The Representation of Heroism in Modern English Literature: A Comparative Study of J.K. Rowling and J.R.R. Tolkien.'"

El memulai presentasinya dengan percaya diri. Ia menjelaskan latar belakang, tujuan penelitian, metodologi, hingga analisis perbandingan tentang konsep heroisme dalam karya kedua penulis tersebut. Slide demi slide ia lalui dengan penjelasan yang terstruktur.

Setelah sekitar 20 menit, El mengakhiri presentasinya.

"Demikian presentasi dari saya. Terima kasih, dan saya siap untuk menerima pertanyaan."

Never Flat Where stories live. Discover now