London 2

0 0 0
                                    

Keesokan paginya, sinar matahari musim gugur menyinari kota London dengan lembut. El dan yang lainnya dibangunkan oleh James yang mengetuk pintu mereka satu per satu. "Selamat pagi! Ayo kita sarapan. Kita punya hari yang panjang," katanya dengan nada formal namun ramah. 

Mereka berkumpul di ruang makan, di mana Margaret telah menyiapkan sarapan lengkap ala Inggris. Ada telur orak-arik, sosis, roti panggang, kacang panggang, dan teh hangat yang tersaji rapi di meja panjang. Suasana pagi itu terasa hangat dan santai meskipun misi mereka terus terngiang di benak masing-masing. 

Selama sarapan, Hafidz sempat melontarkan candaan tentang bagaimana dia hampir tidak bisa bangun pagi karena mimpi buruknya dikejar anjing penjaga. Sasha tertawa sambil memukul lengannya pelan, membuat suasana sedikit lebih ringan. 

Setelah selesai sarapan, James mempersilakan semua orang untuk mengikutinya. "Baiklah, sekarang saatnya kita bekerja. Silakan ke ruangan analisis," katanya sambil memimpin mereka melewati lorong-lorong besar rumah itu. 

Mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan yang terletak di lantai bawah. Ruangan itu seperti markas rahasia yang modern, dilengkapi dengan deretan layar monitor besar yang memancarkan data, peta, dan rekaman video. Ada beberapa meja kerja dengan perangkat komputer canggih, dan di sudut ruangan, terdapat papan tulis digital yang menampilkan diagram alur data yang kompleks. 

Margaret masuk terlebih dahulu dan memperkenalkan tempat itu. "Ini adalah ruang kontrol kami. Dari sini, kami bisa menganalisis data, melacak aktivitas musuh, dan merencanakan langkah selanjutnya." 

Jean, sang komando, segera mengambil alih. "Mari kita mulai. Berkas yang kalian dapatkan di Tokyo berisi beberapa data perusahaan yang mencurigakan, serta beberapa teka-teki yang tampaknya terkait dengan lokasi brankas. Kita perlu memecahkannya satu per satu." 

El, Nana, dan para agen lainnya berkumpul di sekitar layar besar di tengah ruangan. Data dari Tokyo mulai ditampilkan. Terdapat daftar nama-nama perusahaan, lokasi-lokasi tertentu, dan simbol-simbol aneh yang tampaknya menjadi petunjuk penting. 

"Ini menarik," kata Sasha sambil menunjuk layar. "Beberapa nama perusahaan ini sebenarnya adalah perusahaan cangkang. Mereka mungkin digunakan untuk menyembunyikan sesuatu." 

Christine, dengan sikap dinginnya, menambahkan, "Lihat ini. Ada pola tertentu di koordinat yang dicantumkan. Sepertinya setiap lokasi memiliki keterkaitan, seperti peta yang harus kita hubungkan." 

Jean mengangguk setuju. "Tugas kita adalah menemukan pola itu. Jika kita bisa menyusunnya dengan benar, kita mungkin bisa mengetahui lokasi sebenarnya dari brankas itu." 

El mencoba memahami teka-teki yang ada di layar. Dia teringat sesuatu yang pernah dia pelajari dari buku-buku hukum dan strategi. "Bisa jadi ini adalah metode pengalihan perhatian. Lokasi sebenarnya mungkin sengaja disamarkan dengan memberikan beberapa lokasi palsu." 

Margaret tersenyum mendengar analisis El. "Kamu benar, Azeel. Itu sangat mungkin. Dan itu berarti kita harus lebih teliti dalam memeriksa data ini." 

Mereka semua mulai bekerja. Nana membantu dengan mencatat poin-poin penting yang dibahas, sementara Hafidz mencoba mencari pola menggunakan program komputer yang ada. Sasha dan Christine memeriksa simbol-simbol untuk melihat apakah ada yang terkait dengan budaya atau sejarah tertentu. 

Setelah beberapa jam, mereka mulai menemukan sesuatu. "Lihat ini," kata Hafidz, menunjuk ke layar. "Jika kita menghubungkan titik-titik ini, kita mendapatkan bentuk yang menyerupai lambang tertentu." 

Sasha memperbesar gambar di layar. "Itu terlihat seperti lambang keluarga tertentu. Kita harus mencari tahu siapa yang memiliki lambang ini." 

Jean langsung menginstruksikan mereka untuk mencari informasi lebih lanjut. "Fokus pada lambang ini. Kita harus menemukan kaitannya dengan lokasi berikutnya." 

Never Flat Where stories live. Discover now