Pelatihan

4 1 0
                                    

Dalam sesi pelatihan di markas, El dan Nana menghadapi berbagai latihan fisik dan simulasi yang menguji kemampuan mereka. Karena keduanya sudah memiliki pengalaman dalam dunia bela diri, latihan fisik dan pertempuran jarak dekat tidak terlalu menantang. Mereka melakukannya dengan cukup mudah, menunjukkan teknik yang sudah terlatih dan kemampuan refleks yang cepat. Instruktur pelatihan pun terkesan, terutama ketika melihat betapa sigapnya mereka dalam menghadapi skenario serangan mendadak dan menguasai teknik melumpuhkan lawan tanpa senjata.

Namun, ketika pelatihan senjata api dimulai, tantangan baru muncul. El dan Nana belum pernah menguasai senjata api, dan mereka mulai dari dasar: cara mengokang, mengarahkan, dan memahami recoil senjata. Dalam sesi pertama, saat diberi pistol, mereka harus membiasakan diri dengan pegangan yang stabil dan mengatasi rasa gugup. Setiap kali menembak, mereka harus fokus pada keseimbangan dan mengatasi getaran yang muncul.

Pada awalnya, Nana sedikit terganggu dengan suara tembakan yang keras dan hentakan dari pistol yang membuat tangannya terasa gemetar. Tembakannya pun meleset beberapa kali, tetapi dengan tekad yang kuat, ia terus mencoba, meski hasilnya belum memuaskan. Melihat ini, El mencoba menyemangatinya dengan memberi beberapa tips agar lebih rileks.

Ketika beralih ke senjata yang lebih berat seperti senapan serbu, tantangan terasa semakin berat. Recoil yang jauh lebih kuat memaksa mereka untuk lebih menahan tubuh, terutama bahu, agar tembakan mereka stabil. Saat pertama kali mencoba senapan, dorongan baliknya membuat El sedikit kehilangan keseimbangan. Ia mencoba memperbaiki posisi, mengatur napas, dan fokus pada target. Dalam beberapa percobaan berikutnya, ia mulai memahami ritme dan cara menahan recoil, membuat bidikannya perlahan menjadi lebih akurat.

Setiap hari, El dan Nana semakin terbiasa dengan senjata api. Setelah banyak berlatih, baik dalam hal teknik maupun ketahanan mental, tembakan mereka semakin stabil dan akurat. Meski pada awalnya mereka merasa asing, kini mereka mulai menguasai keterampilan ini, memahami bahwa kemampuan ini akan sangat penting bagi misi yang harus mereka jalani bersama.

Setelah beberapa minggu menjalani latihan intens, kemampuan El dan Nana dalam bela diri maupun menggunakan senjata api meningkat pesat. Pada suatu sore yang tenang di markas, Pak Adri, salah satu pemimpin tim agen khusus yang bertanggung jawab pada misi ini, mengundang mereka berdua ke ruang brifing untuk memberi informasi baru tentang brankas yang menjadi inti dari semua ini.

"Baik, El, Nana," kata Pak Adri, seraya membentangkan peta digital besar di layar monitor di depan mereka. "Kami telah menyelidiki kemungkinan lokasi brankas tersebut. Ada beberapa koordinat yang potensial, tetapi kami belum bisa memastikan lokasi pastinya."

El dan Nana menatap layar dengan fokus. Peta itu menunjukkan beberapa titik di wilayah yang berbeda-beda. Pak Adri menunjuk beberapa lokasi yang tersebar di beberapa kota besar dan daerah terpencil. "Masing-masing lokasi ini memiliki koneksi dengan aktivitas bisnis orang tua El sebelumnya," lanjut Pak Adri, "dan kami punya alasan kuat untuk percaya bahwa brankas itu disembunyikan di salah satu tempat ini. Tetapi, pihak yang ingin mendapatkan brankas itu juga tampaknya sudah mendekati kebenaran ini, jadi kita tidak bisa berdiam diri."

Nana mengangguk, menyadari bahwa ini akan menjadi sebuah lomba melawan waktu. "Jadi... ini bukan sekadar pencarian biasa. Kalau mereka berhasil mendapatkan brankas itu duluan, mereka bisa memanfaatkan kekayaan itu untuk hal-hal yang berbahaya, kan?" tanyanya.

"Benar, Nana," jawab Pak Adri sambil menatap keduanya dengan serius. "Itulah kenapa kalian harus bergerak cepat, tapi tetap waspada. Kami akan membagi tim ke beberapa titik, tapi kalian juga akan bekerja secara terpisah di beberapa lokasi. Jika berhasil menemukan petunjuk, segera laporkan. Kita akan berpacu dengan mereka yang sudah pasti ingin mengambil alih harta ini."

Never Flat Where stories live. Discover now