Chapter 12

130 18 0
                                    

Chapter 12 — The Chase Begins
————————————————————

Chu Ying mengerutkan bibirnya dan mengambil beberapa langkah ke depan. Saat dia melihat ke bawah, dia bisa melihat kalau pergelangan kaki kanannya terbungkus perban putih yang tebal, tapi sebagian besar tertutup oleh gaunnya. Jika dia tidak melihat dengan cermat, dia tidak akan melihatnya.

Setelah memperhatikan apa yang Chu Ying lihat, Su Yi menjelaskan. "Hari ini, pergelangan kakiku terkilir saat pemotretan."

Chu Ying bertanya, "Apakah kamu masih bisa jalan?"

Su Yi mengikutinya, menggelengkan kepalanya dan dengan sedih berkata, "Jika aku bergerak, itu akan sangat menyakitkan."

Chu Ying mengulurkan tangannya.

Su Yi akhirnya bisa menyentuh tangannya.

Rasanya bahkan lebih baik dari yang dia bayangkan. Kuat, mantap, memberinya rasa aman dan stabilitas hanya dengan memegangnya.

Beberapa langkah kemudian, Chu Ying melambat. "Ada banyak orang di sana, tundukkan kepalamu."

Su Yi dengan patuh menundukkan kepalanya ke bahu Chu Ying. Tidak ada wangi khas Chu Ying, hanya ada wangi dari dry cleaning yang tertinggal di jas itu.

Orang yang duduk di kursi itu menatap dua irang yang berjalan mendekat dengan mata terbelalak.

Su Yi sudah memiliki sedikit berpengalaman saat bertemu dengan teman Chu Ying. Dia tersenyum saat duduk. "Hai, aku teman Chu Ying."

Rambut Cepak mengeluarkan kata 'oh'.  Kemudian melanjutkan "Aku pernah mendengar tentangmu, pernah mendengar tentangmu, kamu yang memiliki toleransi alkohol sangat tinggi itu kan?"

"Toleransiku terhadap alkohol sebenarnya sangat rendah," kata Su Yi dengan rendah hati. Menyadari bahwa pria rambut cepak ini agak asing, dia bertanya, "Apakah kamu ada di sana hari itu?"

"Tidak, aku mendengar mereka berkata begitu," kata rambut cepak sambil tertawa. "Mereka bilang dia memiliki kaki yang panjang dan sangat cantik. Dengan sekali lihat aku tahu kalau itu kamu. "

Su Yi tersenyum lebih manis lagi.

Chu Ying kemudian bertanya, "Kok kamu tahu kalau aku ada di sini?"

Su Yi melirik Liu Xi, yang menatapnya.

Dia batuk sekali. "Itu hanya kebetulan, kebetulan."

"........"

Tepat saat Su Yi selesai berbicara, pelayan itu membawa beberapa lobster.

Su Yi melihat ukuran lobster itu lebih besar dari wajahnya dan menyadari kalau mulutnya berair.

Di atas meja ponselnya menyala, Chu Ying secara naluriah melihatnya sebelum menyadari bahwa itu bukan ponselnya.

[Penyihir Tua: Saat kamu tidur jangan menimpa kakimu, ingat apa yang tidak boleh kamu makan, besok aku...]

Chu Ying tidak bisa melihat apa-apa setelah itu.

Su Yi menelan ludahnya, dia mengambil sumpitnya dan mengambil sepotong... wortel.

Dia akan memasukkan wortel itu ke dalam mulutnya tapi tangan nya tiba-tiba disentuh oleh kehangatan yang familiar dan tangan seseorang itu menekan tangannya kembali.

Su Yi berhenti. "Ada apa"

Chu Ying melihat daging lobster yang mengelilingi wortel itu dan berkata, "Jangan makan itu."

"Hei, kenapa kamu tidak membiarkan dia makan." Liu Xi, yang duduk di seberang mereka, terlihat sangat bingung. "Jangan terlalu sungkan, makanlah sebanyak yang kamu mau. Oh iya, bisakah kita bertukar kontak?"

[END] He's Mine, No Objections AllowedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang