Chapter 22 — Take Responsibility, Won't You?!
————————————————————Bahkan saat bibirnya terlepas, dia masih linglung.
Chu Ying tersenyum tipis. "Bodoh"
"........" Su Yi berkedip, dan berkata, "Barusan aku tidak dalam kondisi terbaik, bisakah kita melakukannya lagi?"
Saat dia selesai berbicara, sesuatu ditempatkan di tangannya. Pusat gravitasinya bergeser ke depan, dan saat dia melihat ke bawah ternyata ada semangka kecil di tempatkan di tangannya.
... Mereka memeluk benda ini selama mereka berciuman?
Su Yi merasa ini adalah pengalaman berciuman yang sangat buruk!
Dia bertanya, "Kamu hanya ingin memberikan ini?"
"Ya," kata Chu Ying. "Kenapa kamu kabur sangat cepat tadi?"
Su Yi bisa merasakan pipinya memanas lagi dan tergagap. "Oh... bagaimana caranya kamu tahu nomor kamarku?"
"Aku yang mengatakan kepadanya." Suara Wu Xue terdengar dari sebelah kirinya. Dia keluar dari kamarnya, menyunggingkan senyuman yang bukan senyuman. "Bagaimana mungkin kau begitu berhati dingin meninggalkan Direktur Chu sendirian di tempat parkir?"
Kalimat ini, memiliki arti lain: Apa kalian tidak bisa menyelesaikan urusan kalian di tempat parkir?!
Tapi Su Yi tidak merespon untuk waktu yang lama. Wu Xue melihat, artisnya yang tidak memakai make up (mukanya) terlihat memerah.
Su Yi bertanya, "Apakah kamu masuk?"
Wu Xue dibungkam.
"Tidak," kata Chu Ying, melihat jam tangannya. "Aku harus bertemu temanku."
Kenapa orang ini punya teman di mana-mana?
"Baiklah," Su Yi bersandar ke pintu. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi bahkan setelah dia membuka dan menutup mulutnya beberapa kali, dia hanya bisa berkata, "Jangan ngebut, hati-hati di jalan."
Chu Ying berkata, "Simpan perkataanmu itu untuk memperingatkan dirimu sendiri" (tentang jangan ngebut, karena SY sendiri tadi ngebut)
"... Oh."
Pria itu berbalik, baru saja Chu Ying mengambil beberapa langkah tiba-tiba sebuah ide menghantam pikiran Su Yi dan dia memanggilnya dengan keras. "Kamu, kamu akan bertanggung jawab, kan?!"
Suaranya terdengar tidak percaya diri.
Chu Ying berhenti, dan tidak bisa menahan tawa.
"Ya!"
Wu Xue bingung.
Ketika pintu lift tertutup perlahan, ekspresi Wu Xue terlihat agak rumit, dia mengulurkan dan melambaikan tangannya beberapa kali di depan mata Su Yi. "Sadarlah, kamu bisa membalik kepalamu."
Su Yi berhenti melihat ke pintu lift dan tersenyum cerah. "Xiao Xue Xue, apa yang harus aku lakukan, kupikir aku sedang jatuh cinta."
Wu Xue menarik-narik sudut bibirnya. "... kita bisa bicarakan ini di dalam."
Setelah berlari ke kamarnya, Su Yi segera mengambil ponsel yang dia masukkan ke bagian dalam tasnya.
[Chu Ying: Kenapa lari?]
[Chu Ying: Berapa nomor kamarmu.]
Dan panggilan tak terjawab.
Wu Xue duduk, dan berkata, "Segera singkirkan ekspresi konyolmu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] He's Mine, No Objections Allowed
RomanceNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : He's Mine...