Chapter 47 — Taking Away My Yi
————————————————————Su Yi merasa bahwa pria yang memanggilnya dengan suara rendah ini pada dasarnya sedang merayunya untuk berbuat dosa.
Sayang sekali di sekelilingnya ada banyak orang di bandara yang ramai ini dan dia membawa juga dua tas kecil di belakangnya. Sambil memegang ponselnya, dia tetap tidak menutup teleponnya, dia melangkah mendekat. Kemudian Su Yi membuka lengannya, bersiap untuk memulai dengan pelukan penuh cinta.
Namun, dia tidak menyangka akan memeluk udara! Dia berkedip, menatap orang yang tiba-tiba berlutut. Satu kaki ditekuk, yang lainnya berlutut - itu adalah posisi berlutut yang sangat standar. Pria itu dengan hati-hati memeriksa betisnya.
Mereka sudah menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka. Su Yi secara naluriah menarik masker wajahnya, meredam suaranya saat dia bertanya dengan lembut, "Ada apa?"
Chu Ying mengangkat matanya. "Apakah kamu tersiram air panas?"
Saat itulah Su Yi bereaksi. "Tidak, air di cangkir itu hanya air hangat."
Chu Ying bangkit dan bertanya, "Di mana kopermu?"
"Aku disini hanya dua hari, aku tidak membawa koper." Su Yi membawa ransel wanita, lengkap dengan huruf 'S · Y' kecil dan halus terukir di atasnya. Mengatakan demikian, dia membuka lengannya lagi. "Peluk dulu, setelah itu baru kita bicarakan hal yang lainnya membicarakan hal-hal lain nanti."
Chu Ying tidak menjawab. Dengan gerakan sederhana, dia melingkarkan lengannya di pinggangnya, menariknya ke pelukannya.
Sekarang, Chu Xi dan Wu Xue telah menyusul mereka. Sementara yang satu menyapanya dengan panggilan bos, yang lainnya berkata, "Kakak, ini adalah tempat umum, apakah kamu tidak merasa malu?"
Chu Ying mengangguk ke arah Wu Xue, lalu berbalik dan berkata kepada Chu Xi, "Pulang sendiri dengan taksi."
"Tidak." Chu Xi sudah belajar lebih baik sekarang, dan buru-buru memegang tangan Su Yi. "Aku tidak punya uang."
Di luar bandara.
Sekelompok wartawan yang duduk di dekatnya tersebar di sekitar. Beberapa perusahaan media saling berebut seolah-olah takut satu sama lain akan di sahului satu sama lain.
"Qin-ge, kenapa kita tidak mewawancarai Tu Jinglan?" Seorang pria muda dengan segala macam hal yang tergantung di tubuhnya berbicara kepada reporter di sampingnya.
Reporter itu memukul kepalanya dan menegur. "Apakah kamu konyol? Tu Jinglan dan Su Yi berada dalam penerbangan yang sama, jika kita mewawancarai Tu Jinglan, kita akan kehilangan kesemptan untuk mewawancarai Su Yi?"
"Tapi bukankah Tu Jinglan akhir-akhir ini menjadi trending topik?"
"Bukankah kamu baru saja melihatnya? Dia memposting di Weibo sebagai permintaan maaf kepada Su Yi? Kami tidak bisa mendapatkan apa pun kalau kami mewawancarainya, saar ini Su Yi lebih penting, apapun yang dia katakan mungkin akan menjadi berita besar. Harusnya sekarang sudah waktunya dia keluar. Amankan apa yang kamu miliki, kamu harus gerak cepat nanti."
Pria itu mengangguk dengan cepat. "Iya!"
Dua sosok tinggi berjalan keluar dari pintu bandara. Su Yi jelas merupakan salah satu selebritas yang dikenal. Meski wajahnya tertutup dengan baik, sosoknya masih sangat menarik mata (eye-catching). Cara berpakaiannya selalu kelihatan keren, dengan satu kali pandang saja, wartawan bisa mengenalinya.
Pria kecil itu meraih mic-nya dan hendak bergegas tapi bahunya ditangkap oleh pria lebih tua di belakangnya, dan diseret kembali.
"Qin-ge! Itu Su Yi! Kita harus lari lebih cepat, yang lain tidak mengenalinya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] He's Mine, No Objections Allowed
RomansaNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : He's Mine...