Setelah kembali ke Beijing, hari-hari Su Yi dipenuhi dengan kesibukan. Karena dirinya menghabiskan waktu yang lama dengan para kru, berbagai pekerjaan lainnya yang ada di Beijing menumpuk.Sama seperti hari ini, hari ini dia mengadakan sesi foto untuk produk baru dari Pasion. Musim dingin akan datang, hampir semua model baru dari Pasion adalah sepatu bot. Su Yi merasa agak bingung, dia mencoba beberapa, lalu mengambil beberapa foto, dan mengirimkannya kepada Chu Ying.
Su Yi: "[Gambar] [Gambar] [Gambar] menurutmu mana yang bagus?"
Chu Ying sedang minum kopi dengan rekannya. Saat dia mendengar suara notifikasi, dia melirik ke kotak obrolan.
"Kalau begitu rencana ini sudah ditetapkan. Aku akan menantikan kerja sama kita." Pria paruh baya, yang duduk di seberang Chu Ying, mendorong rencana awal itu kepada Chu Ying dengan kedua tangan dan menyimpan salinannya.
Dia mendongak melihat senyum langka di bibir Chu Ying, "Tuan Chu?"
"Baiklah kalau begitu. Kamu bisa melanjutkan kegiatanmu."
"Tuan Chu, aku akan mengamtarmu kembali ke perusahaan."
"Tidak perlu," kata Chu Ying, "Kamu bisa pergi dulu."
"Tidak... Aku akan duduk bersamamu." Setelah menyelesaikan kerja sama dengan Chu Ying, dia tidak berani mengabaikan Chu Ying.
'Pengusaha lebih penting daripada keluarga.' Chu Ying menghela nafas dalam hati ketika dia melihat pria yang duduk di seberangnya.
Chu Ying bangkit dan berkata: "Kalau begitu aku akan pergi dulu."Pria paruh baya itu berdiri dan mengangguk: "Aku akan mengantarmu keluar."
"Tidak perlu, selamat tinggal." Chu Ying pergi dengan langkah besar dan sudah berjalan jauh dalam beberapa langkah. Begitu dia meninggalkan restoran, dia berhenti. Dia menanggapi pesan itu terlebih dahulu lalu masuk ke mobil.* Di ruang ganti. *
"Model sepatu Pasion menjadi semakin berlebihan," Wu Xue tampak tidak menyukai dengan produk tersebut dan mengomel, "Jika ini terus berlanjut, mereka akan kehilangan banyak pelanggan wanita."
Su Yi mencoba sepasang sepatu bot putih. Sepatu itu mencapai hampir lututnya dan menambah keanggunan pada kakinya yang panjang. Dalam satu kata; itu sangat cantik.
Kecantikan itu membuatnya terpesona, jadi Wu Xue ikut mencobanya. Sepatu bot itu, sampai ke pahanya, sama sekali tidak terlihat anggun.Su Yi menyeringai dan berkata, "Siapa suruh kamu mencobanya sepatu itu?"
"Apakah mereka tidak memiliki ukuran yang lain." Dia menggerutu.
Ponselnya yang berada disampingnya berdering, Su Yi mengambil ponselnya dan melihatnya.
Chu Ying: "Semua terlihat bagus."
Chu Ying: "Beli saja semuanya."
Su Yi tidak bisa menghentikan lengkungan pada ujung bibirnya saat dia menjawab.
Su Yi: "Ini adalah merek yang menjadikanku swbagai modelnya. Mereka akan mengirimkannya jika ada uang aku sukai.
Chu Ying: "Oh, ya sudah."
"Berhentilah bermain-main dengan ponselmu." Wu Xue mendesaknya, "Mereka telah selesai menyiapkan lampu dan segalanya. Jangan biarkan staf menunggu terlalu lama."
"Oke aku kesana sejarang," Su Yi buru-buru membalas dengan emoji, mengatakan kalau dia akan bekerja. Dia meletakkan ponselnya di tas tangannya sebelum bergegas keluar dari ruang ganti.
Orang yang bertanggung jawab atas Pasion di Cina adalah seorang warga Inggris bernama Allen. Dia sangat menyukai China. Dalam beberapa tahun terakhir, dia tidak hanya berteman dengan banyak orang China, tapi dia juga belajar berbicara bahasa Mandarin dengan sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] He's Mine, No Objections Allowed
RomanceNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : He's Mine...