Chapter 41

46 6 16
                                    

Selamat datang di chapter 41

Tinggalkan jejak dengan vote, komen atau benerin typo-typo yang bertebaran

Warning! Yang darah tinggi dilarang baca ini! Takut tensinya makin naik!

Thanks

Happy reading everybody

Hopefully you will love this story like I do

❤️❤️❤️

____________________________________________________

In another life
I would be your girl
We keep all our promises
Be us against the world

Katy Perry; The One That Got Away
____________________________________________________

“Tolong, jangan kayak gini,” pinta Tito sembari berusaha melepaskan tangannya yang sedari tadi digenggam Carissa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tolong, jangan kayak gini,” pinta Tito sembari berusaha melepaskan tangannya yang sedari tadi digenggam Carissa.

“Nggak mau, aku nggak mau putus,” rengek Carissa dengan suaran pelan. Tangannya makin meremas tangan Tito sebab takut pria itu kabur. Sementara mereka belum mencapai kesepakatan.

Sejujurnya Tito amat malu dengan ayah Carissa. Yang untungnya mengira putrinya menangis akibat kesakitan. Bukan akibat percakapan pelik ini.

Jika bukan karena merasa harus bertanggung jawab oleh insiden tadi malam, Tito pasti tidak akan peduli. Bukan malah mengambil peran bak seorang pahlawan kesiangan yang mengurus ini dan itu. Sampai-sampai ia tak sempat mandi, ganti baju, dan mengisi daya baterai ponselnya yang mati sejak kemarin siang. Ia tak bisa mengabari Jameka dan hanya berpesan kepada Lih untuk sementara menjadi asisten wanita itu hari ini.

Yang lebih menyebalkan lagi, kepedulian-kepedulian yang diberikan Tito kepada Carissa dan keluarga wanita itu malah disalahartikan oleh orang-orang di sekitarnya. Bagaimana cara Tito menerangkannya?

Batin Tito berperang melawan keinginan-keinginannya yang bagaikan kutub magnet searah didekatkan. Di satu sisi, ia ingin mengatakan pada Carissa dan semua orang bahwa ia mencintai Jameka Michelle. Berkebalikan dari itu, ia juga tak ingin Jameka dibenci seolah-olah Jameka-lah yang menjadi alasannya ingin putus. Walau tentu saja memang demikian adanya.

Oleh sebab itu, Tito hanya dapat mengatakan, “Aku minta maaf atas kejadian semalem. Minta maaf banget, Carissa. Makanya aku tanggung jawab ngurus semua ini. Bawa kamu ke rumah sakit, dan lain-lain. Tapi aku bener-bener nggak bisa lanjutin hubungan kita lagi.” Suaranya sama pelannya dengan Carissa. Mereka melakukannya agar ayah Carissa yang berada di kamar mandi tak mendengar topik obrolan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAMING THE BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang