Ketika Chiquita kembali ke rumah di sore hari, dia memperhatikan bahwa ada mobil yang jelas-jelas bukan milik Pharita di halaman. Ini adalah MDX hitam buatan Jepang.
Mungkinkah salah satu kerabat Pharita Unnie datang? Haruskah aku tetap masuk ke rumah?
Setelah memikirkannya sebentar, sambil memegang tali tasnya, dia mulai berjalan menuju pintu utama dan masuk. Segera dia menemukan bahwa memang ada tamu yang duduk di sofa ruang tamu. Itu bukanlah orang tua seperti yang di bayangkan oleh Chiquita, tapi seorang pemuda yang mengenakan kemeja biru Vercase.
Dia memiliki rambut rapi dan pendek, wajah dengan fitur tajam, batang hidung tinggi, dan tinggi setidaknya 1,8m dengan kulit yang tampak sehat. Dia duduk di sofa dengan postur tubuh yang lurus seperti tiang, terlihat tenang.
Pada saat ini Pharita sedang duduk di sofa lain, dengan sudut sembilan puluh derajat darinya. Di atas meja ada teh hijau panas yang mengepul dan mereka sepertinya sedang mendiskusikan sesuatu.
Melihat Chiquita memasuki rumah pria berkemeja biru itu sedikit mengerutkan alisnya. Dia segera mengungkapkan senyum riang dia berdiri dan mengangguk ramah pada Chiquita.
Karena orang itu tersenyum ke arahnya, Chiquita juga tidak mungkin kurang sopan. Sambil tersenyum dia bertanya pada Pharita yang duduk dengan tenang."Orang ini?"
Tanpa menunggu Pharita memperkenalkannya, pria itu bekkata dengan suara yang jelas."Namaku Koo June. Aku teman Pharita dari SMA, bolehkah aku bertanya siapa kau gadis kecil?"
Chiquita memperhatikan bahwa pria ini tidak ramah seperti yang terlihat."Kau bisa menebaknya?"
June mengungkapkan ekspresi pengertian."Mungkinkah kau adalah Adik Pharita? Tapi aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya, jadi tolong jangan tersinggung."
Pada saat ini Pharita dengan acuh tak acuh memandang Chiquita, lalu berbalik untuk menatap June."Senior, dia adalah pasangan sahku, Chiquita Hwang."
Ekspresi June sedikit berubah, tapi dengan tenang dia menutupinya sambil tersenyum dia berkata."Oh jadi kau pasangan sah Pharita? Pharita kau keterlaluan, kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau telah menikah? Kau telah membuat keputusan seperti itu tanpa menungguku kembali, dan bahkan tidak memberiku kesempatan untuk bersulang di pernikahanmu."
Pharita memiliki ekspresi yang sedikit bersalah."Maaf, kami baru menikah baru-baru ini, dan tidak ada kesempatan untuk memberitahumu. Juga kami hanya menandatangani surat-suratnya, dan acara pernikahannya belum di gelar. Jika saatnya tiba kami akan mengundangmu Senior."
Acara pernikahannya belum di gelar?
Semangat terlintas di mata June. Dengan pandangan yang dalam dia menyapu pandangan pada Chiquita dan Pharita."Bagus sekali, jangan lupa menghubungiku jika itu terjadi, aku pasti akan menyiapkan hadiah besar. Lagipula, hubungan kita tidak biasa."
Ketika Chiquita mendengar ini, dia merasa tidak nyaman di dalam.
Apa yang dia maksud dengan hubungan tidak biasa?
Segera Chiquita menjadi waspada, dia berjalan ke sisi Pharita dan duduk di sampingnya, di sofa yang sama.
Pharita mengerutkan kening, dan bergeser sedikit dari Chiquita. Namun, saat dia bergeser, di waktu yang sama Chiquita juga akan menggeser pantatnya lagi. Memutar matanya, wanita itu memutuskan untuk berhenti dan membiarkan tubuh Chiquita menempel padanya.
Detail kecil ini di lihat oleh June, dan cahaya bersinar di matanya. Dia sepertinya telah menemukan sesuatu dan ekspresinya menjadi rileks.
"Kau, masih bersekolah?"June dengan nada acuh tak acuh namun ramah bertanya.