Titik Koma

31.6K 1.4K 8
                                    

"jika aku tak bisa menjadi sandaran letihmu,, biarkan aku menjadi malam,, untukmu melepas lelah terhadap waktu.."

----

sudah pukul 9 malam. Aruna sudah tidur. hari ini cukup melelahkan bagi Lya. senin selalu terasa lebih berat dari hari yang lain. padahal sudah berusaha pulang tenggo, tepat waktu, tapi pak Suryo pemimpin cabang tempat Lya bekerja memanggilnya ke ruangan. katanya sih sharing masalah analisa kredit salah satu calon nasabah. tapi sebenarnya pak suryo bermaksud mengenalkan Lya dengan adiknya yang baru saja menduda. ajaibnya adik pak surya itu usianya sudah kepala 4. maaf gak selera..

sudah tiga hari sejak Lya kembali brtemu dengan Ata tapi rupanya lelaki itu belum lagi ada kabarnya.

drrrr...drrrr... 1 pesan masuk

"Ata? lah koq bisa dia nomor dia udah ada di hp aku." pikir Lya

--
hai Lya, maaf baru ngehubungin kamu. aku lagi di luar kota. lagi di bogor. kamu ingat?

*Ata. bales ya. kan udah di-read. :D

--

Bogor,, bagaimana bisa Lya lupa kota hujan yang penuh kenangan itu. Tugu kujang, jembatan merah, dan yang pasti, kampus hijau Baranang Siang.

---
sudah hampir 4 tahun aku gak ke bogor.

*Lya. udah dibales.

--30detik kemudiana

Ya udah, besok ke bogor aja. kita jelajahi waktu dan jalanan bogor masa kini.

*ata

---

Ogah. besok kerja.

*Lya

---

cuti ajaaa. ok. aku tunggu di Kafe Taman Koleksi jam 10. masih inget kan? klo jam 10 gak dateng, aku bakal langsung meluncur ke kantor kamu. aku culik.

*Ata
--

Lys trkejut membaca balasan ata. dia ambil kalender meja di nakas tempat tidurnya. Lya baru menyadari kalau jatah cuti tahun ini sama sekali belum pernah dia pakai. padahal jatah cuti tahun lalu saja masih utuh. sejak Mas Rifki tak ada, Lya terlalu melarutkan dirinya dalam pekerjaan. melarikan diri untuk menyembuhkan hatinya.

dia pilih list kontak di hp'a. Pak Suryo.

"mohon maaf pak mendadak. besok saya izin cuti 1 hari. ada keperluan k Bogor. terima kasih"

ok sepertinya ini bukan memohon izin. lebih tepatnya menodong izin. diizinin syukur. gak diizinin ya tetep izin.

--

gimana oke kan? oke lah. besok pagi sopirku jemput kamu ya. jam 8. harus oke.

*ata

--

"otoriter dah mulai.." bisik Lya saat membaca pesan dari Ata.

--

OK

*Lya

-----------------------

Ata benar-benar tidak berbohong. besok paginya ku lihat ada camry hitam parkir didepan rumah. saat akan keluar rumah mengantar Aruna ke rumah mamanya, seorang bapak paruh baya menghampiri Lya.

"saya Rojak, sopir pak Athala. saya diminta menjemput ibu."
ujar Bapak tersebut.

untung saja Aruna masih tidur di gendongan. jadi tidak akan bertanya ini itu melihat mobil bagus didepan rumahnya.

A untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang