Titik awal

25.1K 1.2K 17
                                    

Athala's pov

kejutan sekali rasaanya, setelah sekian lama akhirnya aku bisa menikmati makanan indonesia lagi. bareng sama Lya pula. walau tempatnya jauh dari kata romantis. warung kecil ini dulu sering kami jadikan tempat makan siang waktu masih kuliah. 8 tahun berlalu ternyata gak berubah sama sekali.
tanpa terasa aku sudah 2 kali nambah nasi sama pepes ayam. makannya sih harusnya pake tangan tapi aku pilih pake sendok. malu aja gitu tanganku bisa kuning gara2 bumbu kunyit pepesnya.

saat asyik makan, ternyata Lya kebetulan banget kedatangan temen-temen2nya. kayaknya sih akrab bgt. soalnya dia pake gw-elo sama mereka. aku cuma tersenyum ke arahnya ketika kudengar Lya menyebutku "teman". dan tiba2 temannya menghampiriku dan berbisik.

"mas,, siapapun kamu,, Lya itu wanita hebat,aku jamin itu. kamu harus bisa bikin dia bahagia, atau kamu akan menyesal sepanjang hidup. oia, dia hobi bgt makan lapis bogor. sangat hobi. semakin banyak km beliin dia lapis bogor, semakin kalap dia. haha.."

aku cuma bisa senyum lagi menanggapi kata2 temannya. oia lapis bogor ya.. aku tau.. kemarin pas meeting menyuguhkanku makanan yang katanya khas bogor. lapis bogor. kue bolu lapis yang terbuat dari tepung talas warna ungu dan kuning dengan topping keju. manis. gurih. aku aja suka. tapi buat belinya harus rela antri dan mungkin kehabisan. langsung saja aku bbm pak Amran, GM hotel tempatku menginap di bogor. yaaa 90% saham hotelnya memang milikku, sisanya 10% aku ikhlaskan buat koperasi karyawan hotel. biar berkah usahanya kalau kata pak ustad. hehe

"pak tolong siapkan kue lapis bogor 20 buah. simpan diruangan saya sebelum jam 5".
message sent

"Ta, cabut yuk. kemana ke gitu." kata2 Lya tiba2 membuyarkan lamunanku.

"yuk.. mikirnya nanti aja di mobil.."
ajakku

Lya hanya mengangguk. setelah berpamitan alakadarnya dgn teman Lya dan ibu pemilik warung kami pun sepakat utk pergi jalan2 muter2 bogor.urusan tujuan terserah mobil ini mau bawa kemana yang penting abis maghrib dia bisa pulang ke rumah. akhirnya aku memutuskan mampir ke hotel untuk mengambil oleh-oleh. awalnya Lya kaget dan waspada. lucu sekali rasanya melihat dia seperti itu. mungkin dia kira aku mau macem-macem ngajak check in segala. tapi pas ku bilang dia tunggu di loby aja dan saat aku keluar dari lift dan membawa 20 kotak lapis bogor kesukaannya, dia justru berteriak girang.. sampai di mobil pun dia gak berhenti bilang terima kasih sembari mulutnya penuh ngemil tuh kue.. dia bilang sebenernya mau minta dianter buat beli kue itu, tapi karena udah sore dia hopeless masih bisa kebagian..
senang sekali rasanya melihat Lya seperti itu.

"Ta, pulang aja yuk ke rumahku..?"
ajaknya tiba2..

"yah,, kan baru jam 4.. kamu kan masih punya waktu ampe jam 5 sama aku.." ucapku sedih..

"hmm,, kamu anterin aku pulang aja. nanti kita makan malam dirumahku. Aruna pasti senang liat Lapis bogor sebanyak ini... "

siapa yg bisa menolak permintaan wajah manis Amalya. aku tidak. aku berputar arah ke luar bogor.

baru 10 menit masuk tol jagorawi handphoneku berbunyi.

" Iya dika,, --- gak bisa diundur besok gitu? ---- 15 menit cukup? --- oke gw 30 menit lagi nyampe.. "

damn,, gimana ngomongnya ke Lya ya..

"hmm,, Lya,, boleh gak mampir ke kantor aku sebentar..?ada meeting penting mendadak banget. investor dari jepang. cuma bisa sekarang.."

"hmm,, lama gak?" tanya Lya ragu2..

"cuma 30 menit deh di kantornya. paling macetnya aja pas keluar tolnya."

"lah emang kantor kamu dimana?"
oia Lya belum tahu.

"di Bogor. jalan padjajaran. hmm,, hotel Prima tempat aku nginep tadi. kamu tunggu di loby boleh atau nunggu di kamar boleh. nanti aku siapin satu kamar buat kamu. atau kalau kamu mau nunggu di ruang kerja aku juga gak apa2."

A untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang