ch 4

30.5K 1.8K 7
                                    

"drrrr...drrrr"

bunyi getar handphone di atas meja membangunkanku. ku lirik jam meja masih jam 1 malam..
dengan malas aku ambil handphone dan mengangkat panggilan tanpa melihat dari siapa berasal.

"halo,, siapaini?" setengah sadar aku membuka suara.
"Lya. ini bu Mira.." jawaban dr sebrang yang sontak membuatku duduk dengan mata melek sambil bergantian menatap layar hp dan jam meja. Bu Mira, nama lengkapnya Miracle Angeline adalah manager analis kredit di kantor pusat. ada angin apa ibu-ibu ini menelponku dini hari seperti ini.

"oh iya. iya bu. kenapa bu? ada yg perlu saya bantu?" tanyaku gugup

"besok kamu ke jakarta ya. bawa berkas PT Harapan Makmur sekalian. revisi hari itu juga. harus selesai."

"lho, bu.. bukannya sudah saya kerjakan dan saya kirim dari minggu lalu ya.. ada yang salah bu?"

"ini analisis neracanya salah. analisis resikonya juga kurang tajam. pokoknya pagi ini kamu ke kantor saya kerjakan hari ini juga. pak dirut akan cuti umroh 2 minggu mulai senin. jadi, lusa terakhir komite."

"tapi bu,, besok saya cuti.. mau antar anak saya wisuda di playgroupnya."

"lah,, masih ada neneknya kan bisa nganter. nanti juga kamu bisa nemenin dia wisuda TK taun depan. Ok. besok sy tunggu ya. selamat istirahat."

tanpa menunggu jawabanku panggilannya sudah terputus.

mana bisa istirahat setelah menerima telepon dari dia. wajar saja dia masih single diusia 35 tahun. jangankan suami, pacar mana yang tahan klo ditinggal nginep dikantor terus hampir tiap hari. berbanding terbalik dengan namanya, aku pikir namanya harus diganti jadi Mirasantika Devil-ine. secara, kelakuannya yang bikin mabuk anak buahnya jauh banget dari kesan Malaikat.

" ma... "

ternyata aruna ikut terbangun gara2 bu mira.

"iya sayang.. bobo lagi yuk.. masih malem.."

"mama besok kerja?" tanya aruna. dan aku hanya diam mengangguk.

"maaf sayang.. tapi mama usahakan ke wisuda kamu dulu.. gak apa2 kerjanya telat juga.. " sambil ku elus2 rambut hitam pendeknya.

"aruna gak apa2 ma.. mama kerja aja.. aruna sama nenek dan kakek juga gak apa2.. nanti aruna kirim potonya.." ucapnya sambil menatapku dengan tersenyum

"tapi sayang.."

"gak apa2. mama kan harus kerja biar aruna bisa sekolah. kalau mama telat nanti dimarahin bu guru lho.."
aku cuma bisa mengangguk.

terkadang anak ini bisa bersikap lebih dewasa dari usianya, kadang aku lupa kalau usianya baru 5 tahun. tapi disaat aku libur kerja, dia bisa manja luar biasa sampai2 minta digendong dan disuapin makannya.

andai mas rifki masih ada....

"bobo lagi yuk ma.." kata2 aruna membuyarkan lamunanku.

"yuk sayang.."

ku pejamkan mata dan tanpa sadar aku berdoa didalam hati.

"ya Allah, berilah bu mira jodoh yang baik. supaya dia bisa jadi wanita yang baik hati dan lembut."

A untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang