" sekali pun kau minta aku melupakanmu,, aku terlanjur dalam mencintaimu.."
---
Amalya's pov
aku nyaris lupa rasanya menikmati hidup. aku lupa bagaimana perasaan bahagianya saat berada ditengah lautan buku. belanja buku sesuka hati. mulai dari komik sampai novel setebal kamus. aku bahkan melupakan Ata yang sedari tadi hanya mengekorku di belakang. padahal keranjang belanjaanku sudah penuh dengan buku. sekitar 20 buku. mulai dari komik, novel, buku cerita dan buku menggambar untuk aruna.
saat akan antri di kasir Ata meraih keranjangku.
"biar aku yang antri. kamu duduk aja." ujarnya sambil tersenyum.
berhubung aku dah cape keliling akhirnya aku memilih duduk. toko buku ini memang gramedia yang sama dengan gramedia di kota lain. tapi toko ini punya kesan yang berbeda dalam hidupku. tempat aku pertama kali bertemu dengan Ata. tempat aku melarikan diri saat Ata pergi. dan tempat favoritku dan mas rifki untuk menghabiskan weekend saat masih pacaran dulu.
mas rifki apa kabarmu.. bolehkah aku mulai menata hati lagi.. doaku selalu untukmu mas..
saat Ata persis sudah di depan kasir, aku menghampirinya bersiap untuk membayar semua belanjaanku. sempat berseteru didepan kasir, sampai2 kasirnya bingung krn kami sama2 menyodorkan kartu kredit padanya. tanpa kami sadari keributan kecil ini malah menjadi perhatian beberapa pengunjung. dan dengan senyumannya Ata berhasil membujuk kasir itu untuk memilih kartu kreditnya. senyuman kamu bahaya,Ta..
usai dari toko buku aku mengajaknya makan di foodcourt lantai 2. aku tau dia bukan rakyat biasa sepertiku. tapi aku kangen es teller salju disini. terakhir aku makan disini sekitar 2 tahun yang lalu. kafe
"Lya, Nonton yuk." ajaknya sambil menikmati es teller saljunya.
"nonton apa? "
"seadanya aja.."
"ok. tapi aku yang bayar. klo kamu yang bayar, aku pulang. titik. "
tegasku."hmm, oke.."
-------
athala's pov
kalian tahu,, bagaimana rasanya menyaksikan orang yang kamu rindukan selama 8 tahun saat ini lagi excited banget belanja buku. iya buku. gak normal emang buat seorang wanita muda seusia dia, bankir pula, tapi hobinya lebih suka belanja buku daripada belanja baju, sepatu, tas, make up, dan apalah yg umumnya kaum hawa sukai..
tapi ini lah Lya,, menarik hatiku dengan caranya sendiri... dia terlihat bahagia larut dalam ribuan buku yang memamerkan diri berharap untuk dibeli.aku rela membeli semua buku di toko ini asalkan dia bisa tersenyum bahagia setiap saat.
akhirnya ku putuskan untuk mengambilalih pembayaran buku2 yang dia beli.bukan Lya memang kalau untuk mentraktirnya buku saja kami arus berseteru di depan kasir. dia bersikukuh ingin membayarnya sendiri. dan aku pun ngotot ingin membayarnya. seorang Athala Primanegara, pemilik Prima Group yang usahanya sudah merambah dari perkebunan karet, kelapa sawit, sampai sparepart otomotif, sedang ribut didepan kasir buat bayarin wanita yang justru gak mau di bayarin. akhirnya aku putuskan untuk pasang senyuman terindahku buat mbak kasir biar dia bersedia ngambil credit card ku aja. dan berhasil. Lya merengut lucu kalah bersaing dihadapan kasir itu.
dulu saat kami masih kuliah, aku yang awalnya cuma kuliah asal-asalan, gak usah pusing-pusing nyari duit buat makan atau sekedar ngopi di starbucks. Papa selalu mengirimiku uang saku lebih dari cukup.jauh lebih dari cukup. sampai aku ketemu Lya, dia mengisi waktu luang kuliahnya untuk mengajar dan menjadi asisten dosen di kampus. kadang aku menemaninya mengajar kelas ekstensi yang bisa saja selesai sampai jam 11 malam. dan tentu saja aku yang mengantarnya. dan saat honornya yang cuma tiga bulan sekali turun, dia dengan senang hati mentraktirku di kafe taman koleksi tadi untuk menikmati pancake kesukaannya, atau sekedar nonton film yang pastinya dia ngotot buat bayarin. dan aku cuma bisa mengekor saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/30598696-288-k553683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Anakku
Literatura FemininaAmalya seorang single parent dari anak berusia 5 tahun bernama Aruna. Ia terbiasa larut dalam kehidupan kerjanya untuk melupakan rasa kehilangan akan suaminya yang telah meninggal. hingga akhirnya dia bertemu lagi dengan masa lalunya, Athala. Athala...