menyetir pagi-pagi di hari sabtu ke jakarta sepertinya tidak akan terlalu melelahkan. jakarta di hari sabtu itu lumayan lengang. paling juga mampet di bilangan cawang atau pancoran saja.
berangkat jam 5 pagi dan jam 6.30 sudah sampai di gedung kembar 35 lantai di jalan gatot subroto ini. lepas dari parkiran, aku bergegas hendak naik lift ke lantai 9. masih terlalu pagi pikirku, akhirnya aku memutar balik langkahku ke arah kafe donat 24jam di lantai 1.
satu buah donat choco hazelnut dan hot lemon tea menjadi pilihanku. pojok kiri dekat jendela, ya itu tempat favoritku. masih ada 1 jam sampai bertemu bu mira. ku buka laptopku, membuka file-file analisis PT harapan makmur dan mempelajarinya kembali. bu mira tak pernah bisa mentolerir kesalahan analisa,apalagi di bagian analisa finansial. setelah kucoba telusuri, ternyata aku memang salah menguraikan analisanya. bersyukurlah bukan kesalahan perhitungan. sepertinya pertemuan kali ini tak akan lama. semoga.
"Lya..?"
tersentak mendengar namaku disebut. kuhentikan sejenak pekerjaanku dan alangkah mengejutkannya ketika kulirikan wajahku ke arah datangnya sumber suara tadi..
"a..ta?"
siapa kira sabtu pagi bisa bertemu dengan orang lain yang kamu kenal
selain bu mira. apalagi orang yang kamu kenal itu adalah masa lalumu. masa lalu yang manis, sedikit asam, tapi selalu menempati celah kecil di hatimu..Athala Primanegara. 8 tahun yang lalu.. dan sekarang tampaknya tak banyak yg berubah. namun terlihat lebih tampan dan berwibawa dengan kacamata dan kemeja biru tangan panjang yang digulung setengahnya, bawahan celana panjang hitam dengan sepatu hitam casual. 8 tahun yang lalu aku hanya setinggi bahunya. dan sepertinya sekarang pun masih sama. bersyukur aku pakai highheels 5cm hari ini. semoga bisa menjadi penyelamatku.
"hai,lya.. very long time no see.. aku duduk disini ya.."
tanpa menunggu jawabanku dia sudah duduk didepanku sambil membawa secangkir kopi yg sepertinya tinggal setengahnya.
bingung memulai percakapan. aku memilih untuk menyeruput lemon tea ku terlebih dahulu. tenang lya, itu hanya 8tahun yang lalu..
"kamu apa kabar?" dia memulai percakapan..
"hmm.. baik.. kamu?"
"alhamdulillah.. baik jg.."
lalu hening begitu saja. entah sibuk dengan isi cangkir kami masing2, atau sibuk dengan pikiran kami masing2 utk mencari topik pembicaraan. lalu tiba2 hpku berbunyi. ada pesan masuk dr mama.
ternyata foto wisuda aruna. aruna menggunakan toga yang sepertinya kekecilan. lucu sekali ditambah senyumnya yang memperlihatkan gigu ompongnya. aku tersenyum sambil membalas pesannya."koq senyum-senyum ? pacarnya ya?" tanya ata
"bukan. anakku." jawabku singkat. ata langsung terdiam mendengarnya.
"hmm, kamu sudah menikah?"
tanyanya ragu."iya. ini anakku 5 tahun.namanya Aruna."
dengan tersenyum aku menjawabnya. sambil ku sodorkan foto aruna yg wisuda tadi. raut wajah ata sedikit berubah. jangan2 dia belum tahu aku sudah menikah? ah biarlah..don't want miss a thing
lagu itu mengalun di handphoneku. panggilan dari bu mira.
"iya bu,, saya sudah di bawah. sebentar lagi kesana. kesalahannya pun sudah sy perbaiki. sebentar ya bu..5 menit.."
klik.
selesai panggilan itu langsung pamit pada ata.
"aku duluan ya tha. aq ada kerjaan dulu.." sambil kubereskan laptop dan kertas2 yang berserakan.
"lama gak? hmm,, aku disini sampai nanti siang. telepon aku kalau kamu sudah selesai. " ujarnya sambil menyodotkan post it kecil dengan no hp.
"hmm, ok. aku di lantai 19. bye." ucapku sambil berlalu menuju lift.
----
Athala pov
"lantai 19 ya.. hmm oke.."
Lya,, masih sama secantik 8 tahun yang lalu..
mengapa Tuhan mempertemukanku dengannya? setelah mati-matian 8 tahun aku berusaha melupakannya. tapi tidak sedikitpun raga dan hatiku berdusta aku sangat merindukannya.
8 tahun yang lalu..
"ma, pa, aku rasa aku telah menemukan jodohku.."
mama dan papa yang kala itu sedang minum teh di teras belakang langsung berhenti dan menyimpan cangkirnya."maksud kamu apa sayang?"
tanya mama"aku ingin menikahinya secepatnya ma,pa.."
papa yang sedang minum teh langsung tersedak dan membentakku.
"candaan apa ini Ata? kamu itu kuliah aja belum beres. belum jadi manusia yang berguna. makan pun kamu masih dari belas kasihan papa dan mama. kamu itu anak kami satu-satunya. pewaris tunggal papa. mana mungkin kamu nikah muda. bisa berantakan semua usaha papa. kuliah dulu yang bener, buktikan pada papa kamu orang yang berguna."
"udah pa,, udah.. jangan marah2.. Ata, kamu masuk kamar dulu sayang. biar biar mama dan papa ngobrol dulu."
akupun pergi ke kamarku di lantai 2. rumah sebesar ini hanya kami bertiga yang tinggal. plus asisten rumah tangga 2 orang, bi inah dan mang iwan supir papa.
aku putuskan untuk tidur saja. ku ambil handphoneku, ingin rasanya mendengar suara Lya walau hanya sebentar. ku arahkan kontak nama dan menelponnya. tapi tidak ada jawaban.
"Lya, jikapun cintaku harus menunggu, Tuhan pasti tahu waktu yang tepat untuk mempertemukan kita."
--
entah karena terlalu lelah atau apa, aku baru terbangun esoknya. ah lapar..
alangkah terkejutnya saat turun k meja makan disampingnya banyak sekali koper. ada sekitar 4 buah koper besar. mama dan papa sedang sarapan.
"koper siapa itu ma?" tanyaku penasaran sambil duduk dan mengambil nasi goreng sosis yang pasti buatan mama. enak. seperti biasa.
"itu koper papa. dan kamu. pesawat kita jam 10. bergegaslah." jawaban papa membuatku hampir tersedak.
"ngapain pa, kemana pula..? koq mendadak? kenapa gak nanya Ata dulu.. Ata ada kuliah pa siang nanti.."
"semua sudah papa urus. kamu pindah kuliah ke malaysia. sekalian urus bisnis papa disana. semua sudah papa urus. kamu tinggal berangkat. "
serasa makan cabe rawit ditengah2 nasi goreng suapanku,, tersentak dengan jawaban papa. kenapa papa tiba2 memindahkan kuliahku. jangan2 gara2 obrolanku kemarin malam.
"tapi pa,, Ata gak mau. Ata kuliah disini aja.. gak ada pindah2 kuliah.. papa gak bisa semena-mena sama Ata.."
"lancang kamu,, kamu tidak boleh melawan papa. kalau kamu memang ingin menikah, nafkahi keluargamu dengan hasil keringatmu sendiri. kuliah yg bener. papa yakin kamu gak akan beres kuliah disini. keputusan papa sudah tidak bisa diganggu gugat. kamu pokoknya ikut ke malaysia. papa sendiri yang akan memastikan kamu benar2 kuliah disana. dan bekerja di perusahaan papa. kalau kamu bisa lulus sampai S2 selama 3 tahun dan kamu bisa mengembangkan bisnis papa selama disana. papa izinkan kamu kembali ke Indonesia dan menikahi gadis pilihan kamu."
kutatap mata mama, mengharap pembelaan. tapi mama hanya menunduk. mama tau, keputusan papa adalah no 1 dirumah ini tidak ada yg bisa menolaknya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Anakku
ChickLitAmalya seorang single parent dari anak berusia 5 tahun bernama Aruna. Ia terbiasa larut dalam kehidupan kerjanya untuk melupakan rasa kehilangan akan suaminya yang telah meninggal. hingga akhirnya dia bertemu lagi dengan masa lalunya, Athala. Athala...