ch 32

25.7K 1.1K 9
                                    

"aku menikahimu karena dua hal. pertama, aku mencintaimu. kedua, Tuhan memintaku untuk membahagiakanmu."

---

Athala pov

aku sedang ada dikamarku saat Aruna menelpon minta izin bicara denganku. 30 menit lagi. masih ada waktu. ku minta dhika, tante mira dll keluar dulu. pasti pembicaraan ini penting sekali pada aruna. karena gak mungkin dia minta ketemu disaat-saat seperti ini. Aruna sudah rapi menggunakan setelan jas hitam dengan dasi kupu-kupu.

"sini sayang. duduk dulu.."
ku dudukkan aruna ke atas sofa di sudut kamar.

"om ata, semalem aruna mimpi papa.."

deg! jujur aja aku jadi sedikit cemas. takut aruna berubah pikiran.

"terus?" tanyaku

"di mimpi itu papa bilang sama Aruna 'Aruna mulai hari ini harus belajar memanggil om Ata papa. karena seterusnya om Ata yang akan jagain aruna dan mama.' gitu om.."

"aruna gak harus panggil om ata 'papa' koq. aruna boleh tetep panggil om aja. atau bisa panggil ayah juga gak apa2.. terserah aruna aja.."

"beneran om, boleh panggil ayah? soalnya papa aruna cuma satu, papa rifki. jadi aruna panggil om Ata 'ayah' aja ya."

"anak pinter... om Ata emang gak bisa gantiin paap rifki, tapi om Ata akan berusaha menjadi Ayah terbaik buat Aruna.. "

"makasih om Ata.. eh ayah.."

"itu aruna pegang apa?" tangan aruna memegang sebuah figura kecil yang dipeluknya erat sepertinya begitu disayang.

"oh, ini foto papa. soalnya papa jg kan pengen ikutan hadir di pernikahan mama sama ayah."

Aruna menunjukkan foto dalam figura kecil itu.. deg! laki-laki yang sama yang juga muncul dimimpiku. rupanya dia adalah rifki, almarhum papanya Aruna.

"nanti kalau Aruna mimpiin papa lagi, bilangin papa ya.. ayah Ata janji akan jagain Aruna dan Mama Lya.. "

"ok siap ayah. aruna balik lagi ya ke kamar mama. mama cantik lho. ayah juga ganteng."

" Aruna lebih ganteng lagi.. jagoannya ayah!!"
ku cium kening aruna. lalu dia pamit kembali ke kamar Lya.

iya, hari ini kami akan menikah. pernikahan sederhana yang diminta Lya. hanya orang-orang terdekat yang diundang. menurut Lya yang penting akad dulu, resepsinya nanti 3 bulan kemudian. aku sih ikut aja, yang penting Lya mau nikah sama aku. hehehe.

kami sepakat menyelenggarakan pernikahan di rumahku yang di bogor. berkonsep garden party, mumpung masih kemarau. semua aktivitas dilakukan di halaman rumah seluas 400 m2 itu. karena lokasinya yang ada di daerah cisarua sebelum puncak, cuacanya cukup adem walaupun sedang musim kemarau. tak banyak yang kami undang, hanya beberapa orang yang kami anggap 'dekat'.

Dekorasi taman semuanya diatur oleh Shandy Husain. sahabat Lya. siapa sangka, ternyata Shandy punya tangan ajaib dibidang arsitektur dan design interior dan eksterior. selain itu sejak kelicikan Azzam semuanya terbongkar dan akhirnya dia dipenjara, Shandy langsung menggugat cerai Azzam. saat itulah dia mulai merintis usaha dibidang wedding organizing, arsitektur, design interior dan lain2.

siapa yang menduga, pertemuannya dengan Rizal saat menengok Lya di rumah sakit, ternyata adalah takdir Tuhan untuknya. ternyata Rizal adalah ayah dari Shalom yang sebernarnya. Rizal yang dulu sedang sekolah di Sydney ternyata adalah one night stand shandy. saat itu Rizal memutuskan untuk meninggalkan Shandy karena dia mendengar kabar Ayahnya meninggal. dan setelah mereka bertemu, walau dengan perjuangan dan kesabaran, akhirnya Rizal dan Shandy memutuskan untuk mengasuh Shalom bersama-sama, walaupun belum menikah. karena Shandy masih dalam proses penceraian dengan Azzam.

A untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang