ch 26

17.3K 985 6
                                    

"aku akan ceritakan pada dunia, betapa aku mencintaimu.. biar semua tahu, betapa bahagianya aku memilikimu.."

---

Amalya pov

Ata baru saja pulang. Aruna sudah tidur pulas di kamarnya. aku masih menatap takjub cincin pemberian Ata tadi sore. memutar semua kenangan tentang Ata dari awal kami bertemu, saat-saat Ata pergi, kehidupan pernikahanku dengan mas rifki, sampai hari tadi Ata memberiku cincin ini. cincin yang katanya dia beli 8 tahun lalu untuk meminangku.

esok harinya kami akan mengadakan press conference tentang hubungan kami. dengan status Ata yang 'milik publik', wajar saja jika semua orang akan mencoba untuk mendapatkan berita apapun tentang Ata. daripada kami harus dikejar-kejar, lebih baik kami yang memberikan apa yang mereka inginkan. sebenarnya ada kekhawatiran tentang Aruna, tapi setelah Ata meyakinkan akan melindungi keluargaku, aku setuju untuk ikut dalam press conference ini.

Dhika mengaturnya menjadi dua tahap. pertama, press conference biasa, pengumuman, tanya jawab, selesai. kedua, kami akan tampil di sebuah acara talkshow televisi swasta yang sedang hits. apapun itu, aku harus mempersiapkan diri untuk di-kepo-in banyak orang. termasuk berbagai pertanyaan tentang statusku. Ata walaupun bukan seorang artis, dia tetaplah public figure. terlebih lagi jika berhubungan dengan perusahaannya, sedikit isu negatif, bisa mengguncang harga saham ataupun tingkat kepercayaan investor padanya.

dan inilah hasilnya. seminggu ini wajah kami menjadi headline di majalah dan surat kabar, mulai dari majalah fashion sampai dengan majalah investasi dan keuangan. sebagian besar menyambut positif hubungan kami, memberikan komentar-komentar positif mulai dari 'pasangan serasi', 'fashionable', dan lain2. selama seminggu itu juga kisah hidupku banyak dikuak oleh media. foto-fotoku dari masa kecil sampai foto-foto candid di kantor mulai mencuat ke media. di instagram bahkan ada yang membuat akun "AtaLyaLovers", isinya foto-foti kami berdua. lama-lama sepertinya aku jadi artis. hahaha.

selama seminggu ini juga kami sekeluarga meninggalkan rumah. menjauh dari hirukpikuk ke-kepo-an dunia. Ata memfasilitasi kami untuk liburan di bali, tanpa batasan waktu, tinggal di villa eksklusif miliknya. gara2 ini semua, aku pun mendapat surat peringatan dari kantorku. aku sih masa bodo. mungkin memang sudah waktunya resign dan mencoba menjadi wiraswasta. saat kuceritakan pada Ata, dia hanya tertawa dan malah menawariku untuk menjadi asisten pribadinya saja menggantikan Dhika yang mau melanjutkan sekolah ke USA. yaaa kita lihat saja nanti.

ayah dan ibu tampak senang dengan liburan ini. mungkin serasa sedang bulan madu. aku hanya berdua dengan Aruna, bermain, jalan-jalan2 dan sebagainya. Ata? dia hanya 1 hari di bali, seterusnya dia kembali sibuk bekerja. mungkin kalau berita diluar sana sudah mereda, aku ingin kembali bekerja saa, sepertinya aku mulai bosan..

masalah pernikahan? entahlah, aku tidak ingin terburu-buru. walaupun Ata, Ayah, Ibu, bahkan Aruna sekali pun sepertinya sangat semangat mengenai hal itu.

ping! bbm dari Ata

A: udah tidur belum? aku telepon ya

jam sudah menunjukkan pukul 11 malam

L: belum. sibuk ya pak Ata baru sempet ngehubungin aku lagi..?

potongan lagu flashlight- jessie j yang menjadi ringtone hpku berbunyi. Ata.

"Assalamualaikum, selamat malam. pak Ata ada yg bisa saya bantu?" jawabku sedikit bercanda.

"waalaikumsalam bidadariku.. kangen deh.."

"ih Taaa.. kamu lebay banget sih.."

"hehehe gak apa-apa kan sayang.. aku beneran kangen lho.."

"kamu sekarang lagi di mana ta?"

"bandara."

"mau kesini?" aku bertanya dengan rasa senang yang mencoba kusembunyikan.

"nggak sayang. aku mau ke Tokyo dulu. ada sedikit masalah sama investor jepang di perusahaanku yang baru."

"masalah apa ta? besar?"

"gak apa2 sayang. tenang aja. setelah ini beres kita bicarakan rencana pernikahan kita ya.."

"ehmm,, gak kecepatan ta?"

"ya udah, kamu liburan dulu. aku kerja dulu. nanti setelah beres kita bicarakan juga sama ayah ibu dan aruna."

"ah kamu gak usah tanya mereka. mereka pasti dengan senang hati mendukung kamu.."

"iya dong sayang.. mereka pasti dukung aku.. eh sayang, udah dulu ya.. mau boarding dulu.."

"iya hati-hati dijalan ya Ta.."

"i love you sayang..."

"me too.." jawabku pelan.

---

Athala pov

ku tutup telepon dengan berat hati sekaligus senang. berat hati karena aku tidak bisa mendengar suara Lya yang indah. senang, karena dia akhirnya membalas ucapan cintaku walau hanya "me too."

urusan bisnis ini harus benar-benar selesai. perusahaan yang ku beli sahamnya 51% rupanya sudah nyaris bangkrut. USD $10juta dibawa lari oleh investor jepang gadungan itu. alhasil keuangan perusahaan bukannya membaik, tapi malah semakin kritis.

saat ini aku menuju tokyo untuk menemui Haneda, sahabatku di KL semasa kuliah. dia ternyata adalah anak seorang petinggi kepolisian di Jepang. setelah diusut lebih dalam, ternyata mereka adalah penipu kelas kakap di negerinya. hanya saja belum ada cukup bukti kriminalitas mereka, karena korban penipuan mereka adalah para pebisnis hitam di negeri itu. jika mereka melaporkan penipuan tersebut, sama saja dengan menyerahkan diri pada polisi. kedatanganku akan menjadikan ini sebagai kesempatan bagi pihak kepolisian jepang untuk menangkap mereka. semoga saja tidak menjadi lebih rumit dari yang aku bayangkan.

ada yang menarik perhatianku dari kasus ini. Haneda bilang bahwa investor ini juga diduga melakukan pencucian uang dengan menginvestasikan dananya secara real di sebuah lembaga amal di Indonesia. tidak, bukan sekedar lembaga amal. lembaga amal ini diduga hanya merupakan kedok dari bisnis ilegal lainnya seperti narkoba, minuman keras, atau sejenisnya.

dan yang paling mengejutkan adalah lembaga amal itu adalah Husain Foundation, milik Husain Group. jika kedok investor jepang ini terbongkar, hancur sudah kerajaan bisnis milik Husain Group.

-----

author's note

hai readers,,, setelah melow dan romantisan di chapters sebelumnya, saya coba sajikan beberapa konflik biar gak boring.. semoga menarik...

jangan lupa votes n commentsnya ya.. makasih..

A untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang